Chapter 13 : Hug

69 13 0
                                    

-JESSE'S POV-


I started to crying. Tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi di hidupku. Bagaimana jika orangtuaku mengetahui ini?


Seketika aku memikirkan Nash. Aku ingin memeluknya sangat erat.


Aku mendengar sebuah kericuhan dari luar ruangan. Oh god! I got a bad feeling.
Tiba-tiba pintunya terbuka, seseorang masuk dengan memakai jaket hitam mirip sekali seperti Dave. Dia menggunakan topi sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya.


"Who are you?!" I asked angrily.


"Sssshhhhh" ucapnya padaku sambil menutup pintu ruangan itu.


"Jangan mendekat!" I said when he started walking towards me.


"It's me Nash" he said opened his snapback.


"Nash?really?oh my god!" Ucapku bernafas lega.


dia melepaskan tali yg mengikatku dan membantuku berdiri.


"are you okay?" He said holding my shoulders. I nodded still crying.


"Apakah kau terluka?" Dia memegang tanganku memeriksa jika ada luka ditubuhku


"I'm okay,Nash" I said trying to calm down.


He make a sudden move to hug me!!!!!!!


"Aku sangat mengkhawatirkanmu ketika kau tidak membalas pesanku" ucapnya memelukku dengan erat. I can feel the smell of his body.


"Ini tidak seharusnya terjadi padamu" lanjutnya seakan hanya dia lah yg paling bertanggung jawab atas keselamatanku.


"I-I-I'm fine" I said hugging him back.


"I know when you say you're fine, you're not really fine,I'm sorry" he said regretly.


"Its okay just...I-I can't breathe" I said and he suddenly pulled me away


"Um...I'm sorry" he said scretching his neck when I know it soesn't itch at all.


Seketika suasana menjadi sangat canggung. Untuk kesekian kalinya aku tidak tahu harus berkata apa.


"Kita harus segera keluar dari sini, ayo!" Ucap Nash memegang tanganku.


Seketika pintu terbuka dengan keras membuatku dan Nash terkejut.

HIDE // NASH GRIER (COMPLETED)Onde histórias criam vida. Descubra agora