Part 7

4K 257 7
                                    

Warning !!!!!
Typo bertebaran, maafkan saya readers.

Enjoy my story !!!

Ivery POV

Setelah ku lihat Aislie masuk ke kelasnya, aku segera pergi dari tempat itu dan kembali ke rumah. Lebih tepatnya rumah sementara.

Well, aku tidak akan lama di sini. Aku mendapat perintah dari para Valar untuk segera menjemput pasanganku abadiku. Karena waktu pelaksanaan rencana Melkor dan suruhannya di rasa sudah semakin dekat.

Aku sangat bahagia, bisa dikatakan benar-benar bahagia.

Well, aku akan bertemu kembali dengan pasangan abadi ku yang telah lama terpisah. Namun, aku sadar, bahwa aku tidak punya banyak waktu untuk bersamanya.

Jadi, secepat yang aku bisa, segera mengajaknya dan -tentu saja- meyakinkannya bahwa semua kisah dan cerita yang di sampaikan oleh ibunya memang benar adanya.

Untung saja, ia mau percaya padaku. Itu karena kami telah terikat satu sama lain.
So, walaupun kami berpisah, tak peduli seberapa jauh dan seberapa lama,bketika kami kembali di pertemukan, kami akan merasa nyaman satu sama lain.

Ketika aku jumpa pertama kali dengannya, aku benar-benar merasa sangat takjub. Ia tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik, cantik dalam artian benar-benar cantik.

Rambutnya yang pirang, bola mata coklat terang, di tambah dengan bibir tipis merah muda, dan lesung pipit yang indah di kedua pipinya.

Sempurna, hanya itu kata yang dapat aku gambarkan tentang dirinya. Membuatku merindukannya setiap saat. Oke.. Aku sedikit lebay saat ini.

Kemarin malam, entah karena alasan apa aku merasa sangat gelisah, lebih tepatnya luar biasa gelisah akan suatu hal.

Aku merasa bahwa ada bahaya yang kini tengah mengintai keselamatan Aislie. Mungkin itu salah satu suruhan Melkor, mungkin juga tidak.

Oleh karena itu, ketika kami bertemu hari ini di taman belakang sekolah, lagi-lagi. Aku segera mengajukan Aislie untuk segera pindah ke daerah lain.

Untungnya, ia percaya dan mau mengikuti saranku. Semoga saja, Melkor dan para suruhannya tak segera menemukan Aislie.

***************

Author POV

Sepulang sekolah,

Aislie segera pulang ke rumahnya dengan menumpang pada mobil Rhey.

Tadi, ia sempat mengatakan rencana kepindahannya kepada Rhey, dan -tentu saja- Rhey merasa keberatan.

Well, ia tahu, itu terlalu mendadak, bahkan bagi dirinya sendiri. Tapi, entah karena alasan apa, ia percaya sepenuhnya kepada Ivery.

Mungkin juga terpengaruh dengan cerita mamahnya tentang fairy, dan juga takdirnya sebagai pasangan abadi bagi Ivery.

Ia tak bisa memungkiri bahwa ia benar-benar terpesona dengan sosok Ivery yang begitu sempurna di matanya. Sifatnya yang lembut, senyumannya yang manis, dan entah apalagi. Yang pasti, ia terpesona pada segala hal yang ada pada diri Ivery.

Ia segera menghempaskan tubuhnya pada tempat tidurnya, dan mengambil buku tua warisan mamahnya.

Ia mulai membuka lembaran awal, dan ia mulai membacanya secara perlahan-lahan. Di dalam buku tersebut, rupanya berisi catatan dan cara-cara untuk melatih elemen es dan elemen api di dalamnya.

Lama-lama, ia mulai merasa tertarik dengan buku tersebut. Lumayan seru, pikirnya.

Ia ingin melanjutkan bacaannya ketika ia merasa gerah, ia segera masuk ke bathub yang telah terisi air, lalu merendamkan diri di dalamnya.

Boyfriend Fairy Guardian [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang