Part 5

4.5K 302 2
                                    

Enjoy my story, guys !
               ------

Hari telah gelap ketika Aislie mendengar suara orang bercakap-cakap. Orang tuanya mungkin sudah pulang.

Mimpi yang aneh ... pikirnya.
Ia keluar kamar dan menuju ke dapur, perutnya keroncongan minta diisi.

Ketika melewati ruang keluarga, ia mendapati papah dan mamahnya tengah berbincang-bincang. Entah apa yang mereka bicarakan.

Dan ketika mendengar langkah kaki Aislie, mereka menoleh dan mendapati anaknya berjalan ke arah mereka.
"Mamah sama Papah kapan pulang?" tanya Aislie pada orang tuanya.

"Sejak tadi sore sayang, kamu rupanya pulas sekali tidur, sampai nggak sadar kalau kami sudah pulang," jawab ayahnya sembari tersenyum.

Aislie hanya tersenyum mendengar ucapan papahnya. Ia sudah bangun sejak tadi, hanya saja ia terus kepikiran dengan mimpi itu hingga tak menyadari kedatangan kedua orang tuanya.

"Sayang, kamu sudah terima buku dari Bi Anah?" Tanya mamahnya.

"Sudah mah. Tapi, ada banyak sekali hal yang aku nggak ngerti," ujar Aislie. Lalu menjatuhkan diri di sofa panjang.

"Tanyakanlah sayang, Mamah akan jawab apapun yang kamu tanyakan. Mungkin sudah saatnya kamu tahu kebenaran yang sesungguhnya," ujar mamahnya panjang lebar sambil menatap putri semata wayangnya itu.

"Mamah sama Papah tahu sesuatu tentang cowok yang bernama Ivery?" Tanyanya sambil menatap orang tuanya.

Rasa laparnya kini telah hilang, digantikan dengan rasa penasaran yang besar.

"Kau sudah bertemu dengannya?" tanya ayahnya antusias. Aislie hanya menganggukkan kepalanya dan mengulangi pertanyaannya.

"Mamah sama Papah pasti tahu sesuatu tentang Ivery, kan?" tanya Aislie sambil menatap lekat kearah mamah dan papanya.

Mereka berpandangan sejenak sebelum akhirnya mamahnya menganggukkan kepala dan menarik napas panjang.
"Tentu saja sayang, karena dia adalah calon suamimu," ujar mamahnya yang direspon dengan teriakan kaget Aislie. Pupil matanya melebar tak percaya.

"A-apa?" teriak Aislie kaget.

"Betul perkataan mamahmu itu sayang," timpal papahnya membenarkan perkataan istrinya.

"Ta-tapi, aku bahkan baru bertemu dengannya hari ini," ujar Aislie.

"Kamu yakin, kamu baru bertemu dengannya hari ini?" tanya mamahnya dengan mata menyipit tak percaya.

"Yahh ... walaupun Aislie ngerasa familiar sama dia. Tapi, Aislie tak ingat sama sekali dengannya, Mah. Sebenarnya ada apa semua ini? dia bilang, aku melupakan sesuatu yang penting. Apakah aku amnesia, Mah?" tanya Aislie beruntun.

"Tidak sayang, kamu tidak amnesia. Hanya saja, kamu melepaskan semua ingatan tentang tempat yang sangat rahasia," ucap mamahnya penuh misteri.

"Ouwwhh... come on Mam, ceritakan semuanya padaku, aku nggak mau terus tersiksa dengan rasa penasaran ini," ujarnya mulai frustasi.

"Baiklah, Mamah bisa ceritakan, tapi kamu harus janji. Apapun yang Mamah katakan, kamu harus percaya," ucap mamahnya sambil menatap matanya dalam.

"Baiklah," jawab Aislie.

Flashback on

Mamah Aislie POV

Dahulu kala, kami, para peri hidup penuh dengan kedamaian dan ketentraman.

Tak ada kekurangan suatu apapun, pekerjaan kami sehari-hari hanya membuat semua alam seimbang. Sesuai dengan porsinya masing-masing.

Semua itu berjalan lancar, sampai datangnya seorang peri baru di dunia kami. Melkor adalah nama peri tersebut.

Boyfriend Fairy Guardian [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang