traitor

4.4K 291 4
                                    

CHAPTER 13

-BAEKHYUN POV-

Baru saja ingin memejamkan mataku, tiba-tiba ada seseorang masuk.

"Annyeong, jongin-a!" sapaku.

"Annyeong.. hyung.."katanya terlihat.. sedikit sedih.

"Kau kenapa?" tanyaku.

"Ahh, tidak apa-apa.." katanya sambil memaksakan sebuah senyuman.

"Hari ini banyak bintang, maukah kau berjalan bersamaku keluar hyung?" tanyanya.

"Hmm, baiklah!" kataku, ku urungkan niatku untuk tidur.

__________________________________________

"mm, jongin-a?"

"Ne hyung?"

"Kenapa kita melewati tangga? kan ada lift." kataku

"..."

"jongin-a!" kataku

"... maafkan aku hyung aku tidak bermaksud.."

"Apa maksu-" belum sempat menyelesaikan kata-kata ku tiba-tiba ada yang mendorongku.

"AHHH!" teriakku.

Aku dapat mendengar suara. Seperti suara pistol, kalau tidak salah. Ada suara seseorang lagi. Tapi aku tidak dapat melihat apa-apa, aku merasakan ada sesuatu yang menembus perutku, lalu badanku menyentuh tanah.. dan semuanya gelap..

-CHANYEOL POV-

Aku mendengarkan ada suara barang yang jatuh. Tapi aku sudah terlambat, terlambat untuk yang ke dua kalinya. Itu.. baekhyun?

"BAEKHYUNN!" kata ku sambil berteriak, rasanya aku ingin menangis, menangis dengan keras. Sudah kedua kalinya aku melihat badannya berlumuran darah tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.

"Sehun! cepat bantu aku bawa baekhyun!!" kataku, lalu aku melihat ke arah baekhyun jatuh tadi. Aku melihat jongin, lalu dia langsung berlari.

Aku dan sehun pun berlari sambil membawa baekhyun darahnya meluncur dengan deras. Kami pun memasuki ruang UGD.

"Suster! cepat bantu kami, ini pasien ruang 192!!" kataku.

"baik!" kata suster tersebut lalu memberi aba-aba kepada para medis yang lain. Mereka lagi-lagi membawa baekhyun ke tempat yang sama saat pertama kali aku menginjakan kaku di rumah sakit ini.

Aku tidak bisa melihatnya lagi. Aku lihat ada 2 dokter yang berjalan menuju ruangan baekhyun. Hanya sampai situ saja..

Aky duduk di kursi depan bersama dengan Sehun. Kali ini aku tidak tertidur walaupun hari sudah malam. Aku.. sangat khawatir..

__________________________________________

Aku melihat ada seorang dokter yang keluar dari ruangan tersebut. Aku dan sehun cepat-cepat menghampirinya.

"Dok apakah dia baik-baik saja?" kataku dengan cemas.

"Sekarang dia lagi dalam keadaan koma, ada peluru yang menembus ginjal nya yang menyebabkan ginjalnya pecah." kata dokter tersebut.

baekhyun koma? .. baekhyun.. koma.. Wajahku langsung berubah pucat seketika. Aku merasa bahwa kakiku sudah tidak dapat menopang tubuhku lagi. Aku hanya diam menatap kosong.

"Ginjal satunya masih berfungsi dengan baik, tapi banyak obat-obatan yang harus diminum, kami tidak tahu apakah ginjal nya dapat menerima rangsangan yang sangat banyak dalam sekejap."

"J-jadi bagaimana dok.." ucapku dengan pasrah.

"Dia membutuhkan seorang pendonor." kata dokter tersebut yang dapat membuatku sedikit bersemangat.

"Aku saja" ucapku dan sehun secara bersamaan.

"Kami harus mengetes keadaan kalian dulu apakah kalian sedang sakit atau tidak. Apa kalian yakin?" tanya dokter itu.

"Ya" jawabku dan sehun secara bersamaan.

"Mari ikut saya."

Aku pun mengikuti dokter itu. Lalu kami sampai disebuah ruangan, aku pun melakukan berbagai check-up disana.

Setelah selesai melakukan check-up aku dan Sehun pun menunggu diluar. Aku tidam tahu harus bagaimana. Aku hanya ingin baekhyun selamat. selamat.

Setelah menunggu beberapa jam dokter itu pun keluar dari ruangan nya membawa kertas. Dan wajahnya terlihat... pasrah.. Jantungku serasa jatuh ke tempat yang paling dalam saat itu juga. Aku menahan napasku lalu bertanya.

"Dok.. bagaimana hasilnya?"

__________________________________________

A/N : Gimana ceritanya:v vote and comment ya kaka:3  Sampai jumpa di chapter selanjutnya~ '0'

SEASONS LOVE (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang