tragedy

6K 363 3
                                    

CHAPTER 8

-BAEKHYUN POV-

Aku melihat Chanyeol menyebrangi jalan, dia tidak melihat kalau lampu nya masih merah! dasar bodoh!

Apa itu mobil?! menuju ke.. tidak.

"CHANYEOLLL AWAS!!" ucapku dengan keras sambil berlari ke arahnya.

Dasar bodoh bukannya berjalan cepat malahan berhenti menatapku. aku berlari makin cepat karena mobil sedan berwarna putih itu melaju semakin cepat.

"Ada apa ba-" dia belum menyelesaikan kata-katanya tetapi aku tidak menanggapinya, aku pun mendorongnya. Aku senang karena dia selamat, tapi saat aku ingin berlari semua itu sudah terlambat.

ter-lam-bat

Aku menutup mataku. Dan merasakan ada sesuatu yang menghantamku. dan terpental jauh.. semakin jauh.. dan akhirnya kepalaku terbentur sesuatu yang keras. sangat keras. Lalu semuanya gelap...

-CHANYEOL POV-

Saat Baekhyun mendorongku aku baru menyadari bahwa mobil sedan berwarna putih dengan kecepatan tinggi sedang melaju kearahku.. tepatnya sekarang kearahnya. Aku mencoba bangkit secepat mungkin tapi itu sudah terlambat.

ter-lam-bat

"BAEKHYUNNN!!" kataku sambil mencoba menjangkaunya.

Aku melihatnya.. Aku mengetahuinya.. Tapi aku terlambat.. terlambat.

Aku melihatnya terpental sejauh 2 meter lalu kepalanya terbentur tiang lampu merah. Aku berlari sambil menangis. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi.

"Baekhyun! BAEKHYUNN!! SESEORANG TOLONG TELEPON 911!! KUMOHON" kataku sambil memeluk baekhyun yang berlumuran darah itu.

"A-aku sudah menelponnya.." kata seseorang.

Kumohon baekhyun. Bertahanlah.. Jangan tinggalkan aku..

5 menit kemudian ambulan pun datang, semua petugas medis langsung berbondong-bondong keluar dari mobil.

"Apakah kau keluarga pria ini?" tanya susternya.

"I-iya.. aku kakaknya." ucapku berbohong.

"Siapa namamu?"

"A-aku Park Chanyeol."

"Mari ikut kami."

Aku pun langsung memasuki mobil ambulan tersebut. Aku melihat dokter nya sedang membersihkan dan menjahit lukanya.

"Ia kekurangan banyak darah.." kata dokternya kepadaku.

".. Apa golongan darahnya?" kataku.

"O, kebetulan tidak ada kantong darah jenis O di mobil ini. Saya tidak bisa memperkirakan apakah dia bi-"

"CEPAT AMBIL PUNYAKU!" kataku sambil menahan tangisan ku.

Para medis pun langsung mengambil darahku. Cukup banyak. 1 kantong, 2 kantong. Aku merasa sangat lemas. Tetapi setidaknya aku bisa melakukan sesuatu untuk Baekhyun.

Setelah beberapa lama menginpuskan darah ke tangan baekhyun dokternya pun berkata kepadaku.

"Adik anda masih hidup. Tetapi ia harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu dan menjalankan ronsen dan x-tray karena kami belum memeriksa apakah ada barang yang masuk ke dalam tubuhnya." ucap dokternya.

Aku sangat senang!! "TERIMA KASIH DOKTER TERIMA KASIH!!" hanya itu yang bisa kuucapkan. Badanku terasa sangat lemas.

Saat sampai di rumah sakit Baekhyun langsung dilarikan ke emergency. Aku hanya dapat melihatnya sampai pintu masuk ke ruangan operasi.

1 menit.. 2 menit.. 5 menit.. 30 menit.. 1 jam-

Aku terbangun dari tidurku saat mendengar seseorang berkata.

"permisi.."

"Apakah anda Park Chanyeol?"

Aku mengedip-ngedipkan mataku dan melihat dokter didepanku. Ruangan apa ini, sepertinya aku juga dirawat di rumah sakit karena kekurangan darah.

"A-.. Ya? dok? bagaimana keadaannya?!!"

"Dia baik-baik saja, tetapi dia belum sadarkan diri. Kau juga harus tinggal di sini terlebih dahulu, sampai kondisimu membaik."

"syukurlah.."

"Kau dapat mengunjunginya di kamar 192."

"t-terima kasih dok!"

Aku pun berjalan menuju kamar tersebut. Saat aku ingin berjalan. Aku baru menyadari di tanganku ada inpus, aku pun membawa tiang inpus tersebut sambil berjalan keluar.

Sampai di depan kamar aku tidak tahu harus berkata apa. Aku sangat senang.

Aku pun memasuki kamar tersebut. Melihat baekhyun tidur dengan nyenyak. Tanpa kusadari sebuah senyum terlukis di wajahku.

Aku memainkan rambutnya yang berwarna coklat muda itu.

Aku pun turun ke kantin milik rumah sakit tersebut untuk membeli makanan untukku. Aku membawa makanan tersebut ke atas, ke kamar Baekhyun.

Setelah makan aku pun turun duduk di kursi di sebelah tempat tidur baekhyun. Matahari sudah tidak terlihat lagi. Aku memandangi wajahnya.

1 menit.. 2 menit.. 3 menit.. dan akhirnya aku pun jatuh tertidur.

-BAEKHYUN POV-

Ahh! kepalaku sakit sekali. Apa yang terjadi? Dimana ini? dan, siapa orang disebelahku ini? Apa yang sedang ku lakukan disini..

"h-hey.." kataku ragu-ragu

"h-hah?! hey!! baekhyun kau bangunn!!" kata pria tersebut sambil memelukku.

Aku hanya memberinya tatapan kau-mengenaliku-sedangkan-aku-tidak-mengenalimu.

__________________________________________

A/N : disini golongan darah baekhyun sama chanyeol dibuat sama hehe'-'v. vote and comment!!~ ♡*tebar lope*♡ (?)

SEASONS LOVE (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang