Ayah Baekhyun kemudian duduk disamping anaknya itu.

"Tumben habis konser langsung pulang"

"Ada yang nungguin soalnya pa"

"Siapa? Ah y/n? Kamu gak pulang bareng dia? Appa denger dia nontonin konser kamu dari hari pertama"

"Hmm gak pa, dia katanya ada janji sama temennya"

"Jadi kapan kalian nikahnya?" Ibu Baekhyun dateng bawa nampan isi buah.

"Eomma itu masih lama" ucap Baekhyun.

"Walaupun masih lama tapi harus dipersiapkan dari sekarang sayang, biar gak keteteran nantinya"

"Mungkin sebelum atau sesudah aku wamil. Masih lama banget kan?"

"Astaga kamu mau ninggalin istri kamu wamil?! Siapa yang ngajarin? Ckck" Ibu Baekhyun berdecak tidak suka.

"Emangnya kenapa eomma? Dia pasti bakalan ngerti kok" Baekhyun nyomot anggur dan memakannya.

"Tapi kan kalian harusnya liburan dulu, ekhem bulan madu dulu gitu" ucap Ibu Baekhyun sambil memperbaiki posisi duduknya.

"Bulan madunya bisa kapan aja eomma, kalo Baek mau sekarang juga bisa"

Ibu Baekhyun langsung mukul anaknya denger dia ngomong kayak gitu.

"Kamu ini belum sah udah mau bulan madu"

"Yeobo biarkan saja, dia kan sudah besar. Namanya juga hasrat anak muda" kata Ayah Baekhyun.

"Tuh eomma dengerin omongan appa" Baekhyun dan ayahnya kemudian ber-high five sambil tertawa.

"Anak sama bapak sama aja" Ibunya Baekhyun ngedengus kesel.

●●●

Baekhyun mondar-mandir dikamarnya dengan gelisah.

Udah satu jam dia nunggu lo tapi lo belum dateng juga.

Dia nelponin lo tapi ponsel lo gak aktif. Akhirnya dengan tergesa-gesa dia berjalan kerumah lo.

Ting tong.. ting tong..

Bel rumah lo berbunyi tapi gak ada yang bukain pintu, karna sekarang orang tua lo lagi pergi ke acara temennya.

Tiba-tiba ponselnya Baekhyun bergetar, ada panggilan dari nomor tidak dikenal.

Biasanya Baekhyun gak bakalan angkat telpon dari sembarang nomor, tapi dia mikir pasti ini lo yang nelpon.

"Yeoboseyo?"

"Dengan tuan Baekhyun?" Ucap seseorang di seberang sana.

"Nde, saya Baekhyun"

"Ah kami dari Seoul International Hospital, kami menghubungi anda karna anda yang terakhir dihubungi oleh pasien selain orang tuanya"

"N-nde? Saya tidak mengerti" ucap Baekhyun bingung.

"Nona y/n menjadi korban tabrak lari dan di bawa kerumah sakit kami. Bisakah anda kesini? Saya mencoba menghubungi orang tua pasien tapi tidak dapat tersambung"

Ponsel Baekhyun terjatuh karena saking terkejutnya. Dengan panik dia masuk kerumahnya dan ngambil kunci mobil di kamarnya.

Pertanyaan orang tuanya tidak di gubris sama sekali. Di pikirannya sekarang hanya ada lo.

Saat akan mencapai pintu, Baekhyun berhenti sebentar kemudian berucap.

"Ah eomma, tolong hubungi orang tuanya y/n dia kecelakaan palli" ucap Baekhyun kemudian bergegas pergi.

Baekhyun tiba dirumah sakit tiga puluh menit kemudian. Dengan tergesa-gesa dia berjalan kearah tempat penerimaan pasien.

"Pasien atas nama y/n diruangan mana?"

"Nona y/n korban kecelakaan?" Baekhyun mengangguk dengan cepat.

"Beliau sedang berada diruang operasi"

Baekhyun kemudian berlari menuju ruang operasi. Dia menggedor pintu tidak sabaran sambil nyebut nama lo.

Kemudian ada seorang wanita yang keluar. "Ada perlu apa?" Tanyanya.

"Ah saya Baekhyun, bagaimana keadaan y/n?"

"Kami sedang melakukan operasi mohon menunggu diluar" kemudian pintu ditutup.

Baekhyun berjalan gontai kearah bangku tunggu. Perasaannya dan pikirannya sama-sama kacau.

Rasa bersalah kian menggerogoti hatinya.

"Seharusnya gue anterin dia pulang. Seharusnya gue gak bikin dia kesel. Seharusnya gue peka kenapa dia gak banyak bicara. Seharusnya.. seharusnya"

Baekhyun terus bergumam menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa lo.

Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Bahunya bergetar menahan tangis.

Beberapa saat kemudian orang tua lo dan orang tua Baekhyun datang berbarengan.

Mereka nanyain Baekhyun tapi dia cuma bisa geleng-geleng kepala dan nyalahin dirinya sendiri.

Ibu lo dan Ibu Baekhyun sama-sama nangis. Sedangkan lo sendiri masih berjuang nyawa di dalam ruang operasi.

"Harusnya aku mengantarnya pulang eommonim, mianhae" Baekhyun berucap sambil sesenggukan.

"Semuanya bukan salahmu nak, sudah sudah uljima. Kita percayakan saja pada dokter dan Tuhan sekarang" Ibu lo menatap Baekhyun lembut sambil mengusap air matanya.

Ibu lo juga takut, tapi dia tau Baekhyun gak salah apa-apa. Dia tau Baekhyun merasakan sakit yang lebih.

Dia tau, semua orang di ruangan ini takut kehilangan lo.

Setelah hampir dua jam operasi, akhirnya pintu ruang operasi terbuka.

Beberapa perawat mendorong bed lo, kemudian di susul dokter yang menangani operasi lo.

"Ba-bagaimana dok? Bagaimana keadaan anak saya?" Ucap Ayah lo.

Semua orang yang ada disana tegang menunggu jawaban dokter.

Dokter itu menghela nafasnya pelan sebelum berucap.

"Kami sudah mencoba melakukan yang terbaik.."

Tbc

Album repackage rilis pertengahan agustus T.T
Promotor kode keras exo'rdium tahun depan T.T
Yawlaaa gue butuh sumbangan black cardnya Suho T︵T
Keep vomment yaaa ><
Thankyou❤

exo imagine series; spring love✔Where stories live. Discover now