21a

9.4K 422 28
                                    

Sebenernya ini udah gue ketik dari hari apa tau 😂😂,tinggal ngepost aja sebenernya dan tadinya tuh mau gue post hari jum'at eehh tapi pas BAM abis gue malah jadi drop,mager pula 😂😂,

Semoga part ini gk mengecewakan yaaaa :)

Happy reading....

Pria itu membaringkan prilly lagi, lalu membenahi sedikit kemejanya sebentar dan membuang bekas suntikan itu kelantai sembarang arah.

"Maaf sudah membuatmu takut" gumamnya.

Lalu ia merogoh ponselnya, dan terlihat menghubungi seseorang.

"Semua sudah beres, sekarang giliranmu" katanya

Pria itu lalu memutuskan sambungan telvonnya, melirik tubuh lemah prilly dan memilih untuk keluar. Di luar ia berpapasan dengan orang suruhan ali yg memang dipinta ali untuk menjaga diluar ruang rawat prilly.

Dengan terheran pria botak itu menyapa pria yg baru saja keluar dari kamar prilly.

"Selamat pagi tuan" sapa demon dengan sopan.

"Pagi, maaf tadi aku langsung masuk, tapi sekarang aku harus segera pergi karna ada metting penting, tolong sampaikan salamku pada ali katakan jika aku kesini"

"Bukankah tuan ali didalam"

"Memang, tapi sepertinya dia sedang mandi dan aku tak bisa lebih lama lagi menunggu"

"Jadi nanti kau katakan saja pada ali jika aku berkunjung kemari" lanjutnya.

"Selamat pagi"

Seorang dokter cantik yg biasanya memantau keadaan prilly sudah berdiri disana dengan 2 suster yg mengikutinya.

"Maaf, sekarang waktunya untuk prilly diperiksa" katanya dan dgn otomatis kedua pria itu segera menyingkir dari depan pintu.

Sesaat mata pria dan dokter itu bersitatap, memancarkan sesuatu yg entah apa itu tapi seperti memiliki arti yang dalam. Lalu dokter itu memasuki ruang rawat prilly setelah mengangguk kecil pada pria itu. Pria itu pun juga mengangguk kecil dan segera pergi dari rumah sakit itu. Dalam setiap langkahnya pria itu mengukir senyum misterius yg ia miliki.

"Baik semua sudah selesai, prilly sudah bisa dibawa"kata dokter itu.

Kedua suster itu mendudukan prilly keatas kursi roda, dan dorongnya kursi roda itu keluar.

"Mau dibawa kemana nona prilly"

"Kami akan memindahkan prilly kekamar yang lain karna keadaan prilly yang sudah membaik"katanya.

"Apakah tuan ali tau"

"Ya..tentu"

Dokter dan suster itu pun pergi, sedangkan pria botak itu terbirit ketoilet lagi, ntah apa yg salah dengan perutnya, padahal seingatnya ia hanya minum kopi yg diberikan OB tadi pagi.

*********

Ali keluar dari mandi dengan menggosok rambut basahnya menggunakan handuk kecil. Kali ini ali hanya menggunakan kaos polos putih dengan celana jeans selutut, mirip remaja belasan tahun saja. Padahal umurnya kini sudah hampir menginjak kepala tiga.

Sepertinya ali belum menyadari jika prilly sudah tidak ada lagi, dia masih sibuk dengan rambutnya.

"Kamu sudah lapar prill"

Tanyanya tanpa menghentikan pergerakan tangannya, tak ada sautan membuatnya tersenyum kecil. Karna ali pikir... Pasti tidur lagi.

Ali menghentikan pergerakan tangannya dan melihat keatas bangkar yang biasa prilly tempati. Sedetik setelahnya matanya melotot kaget saat menyadari prilly sudah tidak ada disana.

AIR MATA TERAKHIR PRILLYWhere stories live. Discover now