18a

6.9K 521 20
                                    

Warning!!
Klo mau baca part ini gue saranin jgn sambil makan atau minum jika kalian gk ingin kehilangan nafsu makan 😂😂..

Happy reading :)

Tak terasa aku sudah disini selama seminggu,banyak hal yg sudah ku alami tapi ada satu yg harus ku ingat 'harus hati hati jika tak ingin merasakan dinginny air kolam" ..yah,beberapa hari yg lalu ayah mengundang beberapa teman kolega bisnisnya,dan saat aku ingin memberikan kopi pada salah satu teman ayah tak sengaja aku menumpahkan kopi itu kebaju putih milik teman ayah dan berakibat aku harus berendam dikolam renang semalaman dan berhasil membuatku sakit demam tinggi bahkn sampai sekarang suhu tubuhku masih hangat.tapi aku masih bisa bersyukur karna ayah masih mau memanggil dokter untukku..sepaling tidak ayah masih perhatiankan padaku??..walaupun semenjak aku sakit demam aku jga semakin sering mimisan yang membuatku makin sering terserang pusing,dan mungkin karna pusing yg berlebih kadang membuatku mual dan terpaksa memuntahkan isi perutku yg bergejolak terus ingin keluar,seperti saat ini yg kulakukan dikamar mandi.ku dongakkan kepala lalu mematut diri didepan cermin kecil yg tergantung didinding kamar mandi,lingkaran mata hitam,hidung merah serta wajah yg dari hari kehari makin pucat itu yg terlihat dari kaca itu.ku basuh wajahku sekali lagi lalu beranjak keluar dari kamar mandi menuju dapur,aku harus membuatkan sarapan untuk ayah walaupun ayah tak pernah menyentuh masakan yg kubuat tapi aku tetap ingin memasakan makanan untuk ayah.

Ternyata dikulkas hanya ada ayam kunyit,telur,sosis,serta beberapa jenis sayuran.kuputuskan untuk membuat nasi goreng saja dan ku rasa menuny cukup cocok untuk sarapan.setengah jam aku berkutat didapur akhirny ayam goreng kunyit serta nasi goreng yg kumasak sudah jadi dan sudah kutata rapi dimeja makan.Tak berselang lama aku mendengar langkah kaki menuruni anak tangga,ayah turun dengan tangan kanan menjinjing tas kantor sedangkan tangan kiriny memegang ponsel.

"Ayah tidak sarapan dulu"tanyaku saat ayah melewati meja makan dan berlalu begitu saja.

"Enggak"jawabny tanpa mengalihkan pandanganny dari ponselny dan segera berlalu keluar rumah.ku ikuti ayah dari belakang hingga ayah masuk kedalam mobilny tanpa melirikku sedikit pun.

Yah,seperti ini lah setiap harinya.aku harus menelan pil pahit yg bernama diacuhkan.tapi aku akan tetap bertahan hingga sampai waktunya aku harus menyerah itu tiba.

Kututup pintu utama saat mobil ayah sudah tak terlihat saat gerbang kembali tertutup.

Aku kembali kemeja makan dan melihat makanan yg tadi kubuat masih tertata rapi tak berkurang barang sesendok pun.aku hanya bisa manarik nafas panjang.

Tiinn..ttiiiinn..

Tak lama terdengar klakson mobil berbunyi dari arah depan,buru buru aku berlari kecil menuju pintu utama.untuk melihat siapa yg datang,atau mungkin ayah yg ingin mengambil barangny yg tertinggal,pikirku.

Saat pintu sudah terbuka ternyata bukan ayah yg berdiri didepan pintu tapi sosok yg selama ini ku benci..laura.

"Mau apa kau kesini"tanyaku

Bukanny menjawab dia malah tersenyum mengejek seolah olah aku ini hanya barang yg sudah usang.

"Aku hanya ingin berkunjung kerumah pacarku"

"Apa tidak boleh"lanjutnya sambil menaikan alis kanany dan langsung melangkah masuk kedalam rumah.

"Apa maksutmu dengan mengaku-ngaku sebagai kekasih ayahku"tanyaku geram.

"Memangnya ayahmu yg bodoh itu tidak bercerita jika aku sudah menjadi pengganti laras dihatiny"balas laura dengan menekankan kata bodoh.

"Sebenarnya apa mau mu"tanya dengan frustasi sungguh aku tak habis fikir dengan jalan pikir wanita gila didepanku ini.

AIR MATA TERAKHIR PRILLYWhere stories live. Discover now