20c

8.1K 509 50
                                    

Rintik hujan mulai turun saat acara pemakaman itu baru saja selesai sore itu,hanya tinggal ada Ken,Armand,Amira serta Lucky.

Mereka berempat berjejer memandangi 2 peristirahatan yg tanahnya masih basah itu.

Laura Beliand

Begitulah nama yg tercantum di salah satu batu nisan itu,ya atas permintaan Lucky laura dimakamkan disebelah kakaknya....laras.

Pandangan mereka beralih kemakam satunya lagi,tak ada air mata lagi tak ada pula isak tangis lagi tapi mata mereka memancarkan luka yg dalam. Luka yg mungkin tak akan pernah sembuh.Didalam sana terbaring wanita yg mereka amat sayangi,wanita yg lemah lembut dan penuh kasih sayang,tapi kenapa harus meninggal dgn cara tragis?? Dan lagi...kenapa harus karna laura??

"Sudah,lebih baik kita pulang hari sudah mau hujan"kata Lucky memecah keheningan yg terjadi.

Mereka meninggalkan pemakaman itu dengan lunglai serta sesekali menengokkan kepalanya kebelakang.

Aku akan sangat merindukanmu....

*****

Keesokan paginya A.K.A. sudah berada di sebuah rumah sakit dan sekarang mereka tengah berada diruang inap salah satu pasien dirumah sakit itu. Seorang pria tengah terbaring tanpa menggunakan baju sehingga memperlihatkan perban yg melilit ditubuhnya membungkus luka2 yg ia derita.

"Dia tuh beneran hanya pingsan atau koma sih"sungut amira.

"Bisa tidak kak,kamu jangan bersungut sungut seperti itu dulu" amira hanya mencibir perkataan armand.

"Aku lelah,aku ingin istirahat sebentar"lanjut armand dan langsung menuju ke sofa panjang diruangan itu.

"Sudah lah,lebih baik kau ikut armand tidur saja biar aku yg menjaga om ali"kata ken.

Ya,yg terbaring diranjang rumah sakit itu adalah ali,ternyata dewi keberuntungan masih memihak padanya karna ternyata yg laura pasang dipergelangan tangan prilly bukanlah peledak yg aktiv melainkan dibeberapa tempat dikapal itu lah yg aktiv.sehingga saat ali melepas peledak itu tak terjadi apa2 pada mereka berdua.seperkian detik setelah ali berhasil membawa prilly keluar kapal itu meledak.

Ali yg melihat prilly yg seperti kesusahan bernafas pun mempercepat laju langkahnya.

"Aliiii"
"Prillyyyy"

Ali yg saat itu mendengar pekikan suara yg menyebut namanya serta prilly langsung...

"Yaaaa"sautnya ( njiiirrr,yah,mereka tuh teriak panik bukan manggiiill...malah disautin gitu aja 😂😂)

Tak lama terlihat Amira,Armand serta ken berlarian menghampirinya.

"Ya tuhan,kalian selamat"jeritan penuh kelegaan lolos dari bibir ken.

Armand yg melihat keadaan ali yg tampak terluka parah langsung mengambil alih prilly,sedangkan ali langsung dibopong amira dan ken.mereka segera memasuki mobil yg entah milik siapa dan segera menuju rumah sakit terdekat.

"Pasien baik baik saja,luka tembak yg pasien alami tak terlalu berbahaya,tapi karna pasien sempat kehilangan banyak darah membuat pasien sekarang masih pingsan"terang dokter yg menangani ali tadi.

"Kalau begitu saya permisi karna ada pasien yg sudah menunggu saya"pamitnya.

Dan terhitung hari ini adalah memasuki hari ke 3 ali pingsan dan belum ada tanda tanda jika akan sadar,sedangkan prilly....

"Aaww..ssshh"

"Om sudah sadar"tanya ken ali hanya menggangguk perlahan.

"Mau minum"ali hanya mengangguk pelan lagi.

Sepertinya ken pun sudah melupakan sesuatu, yaitu jika dia sekarang tengah marah pada pria didepannya itu.

Ken menerima gelas kosong bekas ali minum. Ali memperhatikan sekitarnya,dan ali tau jika sekarang dia tengah berada dirumah sakit.Ali masih memperhatikan sekeliling ruangan mencari seseorang tapi tak ia temukan.

"Dimana prilly,ken"

Mendengar nama prilly ken langsung murung,kepalanya tertunduk dalam.tangannya saling meremas,jika melihat gerak gerik ken sekarang sangatlah kontras dgn ken yg pandai menggunakan benda tajam kemarin.

"Prill..lly..eehhgg..prilly.."

"Oh pangeran tidur sudah bangun ternyata"

"Kaakk,bisa tidak jgn berbicara dulu"  

Amira mendelik marah pada adiknya itu dan langsung menghentakkan kakinya keluar,sepertinya dia butuh udara segar.

"Bagaimana keadaanmu"tanya armand.

"Aku tak apa"balasnya.

"Ken,kau belum menjawab pertanyaanku"lanjutnya.

"Dokter ingin berbicara sendiri padamu,tentang keadaan prilly tentunya"saut armand saat melihat raut kebingungan diwahah ken.

"Prilly baik baik saja kan"tanya ali penuh dengan kekhawatiran.

"Kami harap jga begitu,karna kami jg tidak tau tentang keadaan prilly sekarang"jelasnya.

Mereka berdua terpaksa berbohong karna merasa tak sanggup jika harus mengatakan keadaan prilly yg sebenarnya, biarlah nanti pasti ali akan tau sendiri pikirnya.

Sedangkan Rasa khawatir yg ali rasakan makin menjadi,tatkala saat dia tak mengetahui keadaan prilly sekarang. Ingatan saat melihat prilly sesak nafas membuatnya takut,takut jika terjadi sesuatu yg mungkin akan menjadi mimpi buruknya seumur hidup.

*******

Maaf ini pendek pake banget 😢😢..soalnya gue lagi sakit,mimisan dari semalem nih gk kelar2 😢😢..janji deh klo gue dah sembuh ntar tak langsung lanjutin lagi..

Ayaahh,aku jg mau dong dikhawatirin kya prilly 😂😂..

Udah dulu ah,gue mau nyari amira dulu y,kasian tuh anak dimarahi adeknya mulu 😂😂..

AIR MATA TERAKHIR PRILLYWhere stories live. Discover now