17a

7.2K 464 14
                                    

Setetes air akan sangat berharga ditengah gurun pasir.

Kini aku hanya bisa memejamkan mata pedih saat kilasan masa lalu kembali terbayang oleh ingatanku.tak pernah sekali pun bayangan itu pergi namun malah sebalikny kilasan masa lalu itu bagaikn mimpi burukku disetiap malamnya. Pdahal ingin rasany aku melupakan semuany tapi kenapa tak pernah bisa??

"Prill,kamu menangis"

Reflek tanganku menyentuh pipiku dah benar ternyata pipiku basah tapi kenapa aku tak menyadari jika aku menangis?.

"Ah,ntah lah ken aku tak menyadariny"ucapku pada ken.

"Hehh,aku tau semua ini terlalu berat untukmu tapi aku yakin semua ini akan segera berakhir"

"Ya sudah,lebih baik kita segera masuk karna sepertiny akan turun hujan"lanjutny dan langsung kuturuti karna memang cuaca yg mendung bahkan satu bintang pun tak terlihat.Aku dan ken bergegas masuk kedalam rumah karna rintik hujan mulai turun.

Sampai didalam rumah ken mulai menyalaka perapian untuk menghangatkan ruangan maklum disini jauh dari kota jadi ken tak memasang aliran listrik disini.

Lalu ken beranjak ke meja yg tak terlalu jauh dari tempatku duduk.dengan penerangan yg minim ini ken terlihat gesit dalam melakukan kegiatanny seperti tak ada masalah dengan cahaya yg remang2. Mulai dari merebus air hingga membuat minuman mungkin jika aku yg membuat bukan mug yg kuisi air panas tapi tanganku.

Ken kembali dengan membawa 2 mug berukuran sedang satu ia sodorkan padaku.

"Minumlah agar badanmu tetap hangat,sepertiny akan hujan deras dan mungkin saja cuaca akan menjadi sedikit ekstrem" katany

Aku hanya mengangguk dan mulai mencecap minuman ditanganku,rasa manisny coklat serta hangatny mint langsung menyapa tenggorokanku.sudah lama rasanya aku tak meminum ini dan rasany pun masih sama.sesekali kuhirup aroma mint yg menenangkan ini dan bisa kudengar kekehan ken dari sini.kupandangi ken sambil menaikan alis kananku sambil memberikan ekpresi bertanya kenapa-kau-tertawa.

"Wajahmu lucu saat menghirup aroma coklat itu"jawabny nasih diiringi kekekah kecilnya.sedangkan aku hanya mendengus saat mendengar jawabanny.

Lalu kami kembali terdiam sambil menandangi kobaran api yg nenghangatkan tubuh kami,diluar jg sudah terdengar rintik hujan.membuat suhu udara menjadi berubah dingin.ku gosok-gosokan kedua telapak tanganku lalu ku tempelkan ke pipi lumayan hangat pikirku.

Disaat seperti ini lah disaat yg paling ku benci,disaat ada cairan merah kental itu kembali,ya aku mimisan. Buru buru ku lap menggunakan tanganku tapi bukanny bersih malah menyebar kemana-mana.aku tak mau jika ken tau aku mimisan.aku tak mau nenbuatnya khawatir.

"Kamu kenapa prill,seperti sedang gelisah"tanya sambil memegang bahuku sambil menarikny perlahan agar nenghadap kearahny tapi aku masih bertahan dengan posisi awalku.

"Aku tidak apa-apa,hanya saja coklat yg kuminum tumpah"balasku sambil ku iringi kekehan kecil berharap agar ken tak curiga.

"Ish,kau ini sellu begitu setiap kali minum"ucpny sambil mengejekku tapi aku bersyukur karna ken tak curiga.

"Hhmm,ken bisa antarkan aku ke kamar mandi seperti aku perlu mencuci muka ku"

"Ayo,aku antar kekamar mandi'' balasny.

Kami pun pergi kekamar mandi bersama dengan aku yg sesekali memijat pelipisku berharap bisa mengurangi sakit dikepalaku yg tiba2 terserang rasa pusing.

"Nah,prill kamu bisa ambil air itu dengan gayung yg tergantung disampingmu"kata ken sambil menunjuk penampungan air yg terbuat dari tanah liat menggunakan daguny.

"Oh ya prill kamu tak apa kan jika ku tinggal kedalam duluan"pamit ken kepadaku.

"Iya gk apa apa kok ken"jawabku tanpa melihat kearahny dan berpura pura mengambil gayung karna aku tak ingin ken melihat wajahku yg penuh dengan bercah darah.

Seiring dengan ken yg melangkah pergi aku mulai mencuci wajahku,dinginnya air langsung terasa dipipiku. ku seka wajahku menggunakan tangan dan beranjak masuk saat merasa wajahku sudah bersih kembali.saat aku sudah kembali tapi yg kudapati hanya sepi tak ada ken disini.

"Keenn"panggilku.

"Iya prill,tunggu sebentar"balasny yg entah dimana.

Dan tak lama terdengar langkah kaki menghampiriku. Siapa lagi kalau bukan ken.

"Ini,ganti lah dulu karna sepertiny bajumu basah dan tak mungkin kan kamu tetap memakainy"ucapny sambil menyodorkan baju ditanganny kepadaku.

"Terima kasih"kataku

"Ayo,sekalian kutunjukan kamarmu agar kamu bisa langsung istirahat''katanya lagi dan aku pun mengikutiny menaiki tangga yg berbentuk memutar ini.

"Nah,ini kamarmu maaf jika masih berantakan tapi cukup nyaman kok klo buat tidur"ucapny sambil menunjukan barisan gigi putihny.membuatku terkekeh akanny.

"Ya sudah aku masuk y"pamitku.

"Iya,segera lah istirahat aku pun juga ingin tidur"

"Oh iya,kamarku yg ini ya jadi kalo mau apa apa kamu bisa memanggilku"lanjutnya sambil menunjukan ketak kamarku yg berada disebelah kakan kamarku ini.

Aku langsung masuk kekamar setelah berpamitan pada ken.lalu segera ku ganti bajuku dengan baju yg ken berikan tadi.ternyata baju yg ken berikan sejenih baju dingin dengan model rajutan berlengan panjang serta celana jins panjang.cukup nyaman apalagi cuaca diluar sungguh dingin. Segera ku baringkan tubuh letihku keranjang dan tak lama aku sudah terlelap.

Gw tau ini pendek tapi dari pada gw gk lanjut kan jadi lebih baik lanjutin 😂😂..

AIR MATA TERAKHIR PRILLYWhere stories live. Discover now