Hari ini merupakan hari pertama Agatha Shania Evelyn melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, sebagai siswi kelas 10 SMA Taruna Permata, yang dikenal sebagai salah satu SMA favorit di Jakarta.
Ia baru saja pindah dari Bandung, karena pekerjaan mamanya yang mengharuskannya untuk ikut berpindah. Dan kali ini, ia tinggal di Jakarta, kota yang ia inginkan untuk disinggahi.
Saat ini, ia telah berada di dalam mobil untuk berangkat menuju sekolah barunya sebagai tempat menuntut ilmu untuk tiga tahun ke depan.
Di tengah perjalanan, ia sedang berkhayal, yang merupakan salah satu kebiasaannya. Yang ada di khayalannya pun kurang penting, seperti mempunyai pacar tampan, dingin, penyayang serta romantis.
* * *
Sesampainya ia di sekolah barunya, SMA Taruna Permata. Sekolah yang sangat diidam-idamkan hampir semua siswa yang memiliki kecerdasan tinggi. Selain itu, SMA Taruna Permata juga dikenal sebagai sekolah yang dihuni oleh siswanya yang biasa disebut cogan dan cecan, sekaligus famous. Ia bergegas untuk melihat lingkungan sekitarnya yang terasa asing bagi dirinya.
Setelah merasa puas telah berkeliling melihat lingkungan sekolah, perhatiannya terfokus pada sesosok perempuan yang sedang berdiri di dekat papan mading sambil memainkan ponselnya. Shania berniat untuk mengajaknya berkenalan dan menjadikannya teman pertamanya.
Setelah ia rasa yakin dengan keinginannya untuk mengajak sesosok perempuan tadi untuk berkenalan, ia melangkah lebih maju agar lebih dekat dengan perempuan tersebut.
Kemudian, ia mulai membuka obrolan di antara mereka dengan basa-basi.
"Hai, sendirian aja nih?" tanya Shania kepada perempuan yang belum diketahui namanya.
"E-eh?" Gadis itu tampaknya merasa kaget dengan keberadaan Shania yang muncul tiba-tiba.
"Gue bikin lo kaget yah? Hehe," kekehnya.
"Iya, gue nggak tau lo ada di sini juga. Gue kira, gue sendiri daritadi."
"Gue barusan sih ada di sini. Nama lo siapa?" tanya Shania.
"Eh iya. Nama gue Alisha Tata. You can call me Tata," jawab Tata dengan mengulurkan tangan kanannya.
Shania membalas uluran tangannya kemudian berkata, "Nice to meet you, Ta. I hope we can know each other. By the way, nama gue Agatha Shania Evelyn. Terserah lo sih mau panggil gue apa."
"Nice to meet you too. I hope so. Gue panggil lo Shania aja deh," jawab Tata dengan memberikan senyuman tulusnya.
Dan ternyata, perkenalan singkat di antara keduanya dapat menumbuhkan kecocokan. Mereka berdua memang sama-sama mempunyai sifat ramah yang tinggi terhadap sesama. Jadi, jangan heran jika mereka sangat mudah sekali akrab.
"Lo bukan asli Jakarta yah?" tanya Tata.
"Iya. Kok lo tau?" tanya Shania.
"Iya. Muka lo asing."
Memang, mayoritas siswa-siswi yang bersekolah di SMA Taruna Permata merupakan alumni SMP Taruna Permata. Jadi, jangan heran jika Tata mengetahui bahwa Shania bukan penduduk asli Jakarta.
"Lo alumni SMP Taruna Permata yah?" Shania kembali membuka perbincangan di antara mereka berdua.
"Iya. Kok lo tau?" tanya Tata.
"Iya. Gue pernah liat lo foto bareng anggota The Brisbend."
Tata nampak bingung, "Lo tau The Brisbend darimana?"
"Siapa coba yang gak tau mereka?"
The Brisbend merupakan salah satu kelompok yang beranggotakan 5 orang cowok yang dikenal dengan sebutan "Most Wanted Guy". Ganteng, berbakat, digilai para remaja sudah tidak perlu dipertanyakan kebenarannya.
YOU ARE READING
Sacrifice and Pain
Teen FictionBahagia itu sederhana. Sesederhana saat apa yang kita ingin, kita dapatkan dengan cuma-cuma. Sakit karena luka memang luar biasa, tapi kita harus tetap menahannya, agar kita tahu sampai mana titik kelemahan kita. Sama halnya dengan Shania. Ia juga...
