"Apa dengan memarahimu kau tidak akan mengulanginya lagi? Apa kau akan selalu datang sesuai janjimu? Eoh? Jawab aku Chen!"

Chen kaget, ini pertama kalinya lo manggil dia dengan nama itu. Biasanya cuman temen-temennya saja yang manggil dia dengan nama 'Chen'.

"Kita selalu seperti ini Chen, dan aku sudah mulai lelah" Lo berucap pelan tapi masih bisa didengar oleh Chen.

Lo kemudian pergi ninggalin Chen yang masih diam mematung ditempatnya.

Hati lo udah terlanjur sakit. Banyak pertanyaan berkelebat dikepala lo saat ini.

Apa salahnya kalau bilang aku tidak apa-apa? Aku bahkan tidak ada niatan marah. Aku bahkan selalu mencoba untuk mengerti keadaannya.

Aku bahkan selalu mendukungnya. Aku bahkan selalu menunggunya. Kenapa harus marah-marah? Memangnya semua ini salahku?

Memangnya aku salah kalau terlalu pengertian? Memangnya aku salah kalau selalu menahannya?

Sepanjang jalan lo terus mikirin hal itu, selama ini kalian jarang bertengkar karna lo selalu nyoba buat ngertiin Chen.

Dia orang yang terlalu baik. Perlahan lo tersenyum miris. Kenyataannya tak semudah itu memiliki kekasih seperti Chen.

Sampai di apartemen, lo langsung mandi. Air dari shower mengguyur kepala lo, memberikan sensasi dingin dan segar.

Berharap semua emosi lo luntur bersama dengan air.

Saat keluar dari kamar mandi, lo liat ponsel lo bergetar diatas meja. Ada pesan dari Chen.

Perlahan lo tersenyum membaca pesannya.

"Mianhae, tadi aku membentakmu. Aku hanya tidak tahan kau selalu bilang tidak apa-apa selama ini. Aku merasa sangat buruk. Benar-benar kekasih yang buruk. Aku menyesal, chagi-yaaa"- Chen

"Gwenchana, aku memang tidak apa-apa. Hanya sedikit emosi karna kau membentakku. Jangan terlalu menyalahkan dirimu! Aku tidak suka"- You

"Benarkah? Hmm. Mian, aku janji tidak akan begitu lagi" - Chen

Lo menghela nafas pelan. "Jangan berjanji lagi Jongdae-ah, aku takut kau tidak bisa menepatinya lagi" lo bergumam sendiri.


●●●


-I can't overcome the sadness in my heart
Another one of my sleepless nights,
I endure it once more-

"Jongdae-ah, apa kau bisa datang ke cafe yang di dekat kampus?"

Hari ini hanya ada satu matakuliah jadi lo pulang cepat.

Karna malas di apartemen sendirian akhirnya lo mutusin buat pergi ke cafe.

"Bisa, tunggu sebentar eoh? Tiga puluh menit lagi kelasku berakhir" ucap Chen diseberang sana.

exo imagine series; spring love✔Where stories live. Discover now