Forty

50.4K 2.8K 187
                                    

Kedewasaan seseorang bukan di lihat cara dia berpikir tentang kebenaran, tapi juga dari cara dia bertanggung jawab atas kesalahan.

~Fiersabesari~

•••••

"Beta, saya membawa kabar!" ucap Warior yang menghampiri Draco yang sedang duduk di ruangannya.

Dia yang sedang menatap kertas-kertas yang bertebaran di mejanya mengalihkan pandangannya ke Warior itu. "Kabar apa?" tanya Draco.

"Saya mendapat kabar jika besok adalah hari pengangkatan Alpha Peter, Beta."

Draco mengerutkan alisnya. Kalau masalah itu dia sudah tau. "Tapi ada yang lebih penting dari ini Beta, yang saya dapatkan informasi terbaru adalah, kemarin Luna baru saja di campakan oleh calon Alpha White Moon Pack, Beta. Dan itu sudah terdengar oleh rakyat bahkan terdengar sampai ke pack kecil, Beta," lanjut Warior itu.

Draco tampak marah. Oh, siapa yang tidak marah jika Lunanya tersakiti. Luna yang seharusnya memimpin pack ini. Luna yang seharusnya sudah di takuti dan di hormati rakyatnya.

Bahkan jika semua anggota Silver Moon Pack tau, akan terjadi peperangan seperti yang terjadi 17 tahun lalu.

Draco tidak bisa tinggal diam. Dia harus membawa Lunanya ke sini dan membuat semua takluk kepada Luna. Dia sudah sangat geram dengan kelakuan mereka. Apa tak cukup membuat membuat sepasang pemimpin pack ini mati?

Draco menghela napasnya. Emosi tidak akan menyelesaikan masalah apapun. Dia harus berpikir tenang dan bertindak. Sudah cukup dua minggu dia membiarkan Lunanya di pack sialan itu. Sudah cukup Lunanya meninggal. Sekarang dia akan merebut Lunanya dan mengembalikan kejayaan pack ini. Silver Moon Pack.

"Kau! Siapkan diri besok. Kita akan menjemput Luna kita." Warior itu mengangguk. "Baik Beta," ucapnya dan langsung meninggalkan ruangan Draco.

Draco menatap tajam kedepan. Rambut putih yang menyelimuti kepalanya dan tatapan tajamnya seakan menggambarkan kesiapan dia dalam berperang, jika rencananya gagal.

Karena dia tau, untuk Silver Moon Pack masuk ke wilayah White Moon Pack sangat sulit. Terlebih mereka sudah memutuskan jalur sepihak. "Aku akan menempati janjiku Luna. Tunggulah kami!"

•••••

Saat ini Peery, Hermione dan Raisa sedang berada di ruang yang sudah di penuhi gaun indah dan pakaian lainnya. Rencananya mereka akan memilihkan sebuah sebuah gaun untum Raisa besok.

Karena besok adalah hari ulang tahun Raisa dan hari pengangkatan Peter sebagai Alpha. Walau semua tau Peter tidak peduli dengan ulang tahun Raisa, tapi tidak dengan lainnya. Semua sibuk dengan perayaan ulang tahun Raisa besok malam.

"Raisa, Raisa aku rasa gaun ini sangat cocok untukmu." Peery memberikan gaun berwarna hitam.

Raisa menerimanya dan menyelaraskan gaun hitam itu di tubuhnya. Gaun yang sangat indah, tapi ada satu yang membuat Raisa tidak suka. Gaun itu terlalu tembus pandang dan membuat tubuh Raisa terlihat.

Apalagi gaun itu terlihat sangat dewasa. Dan Raisa tidak mau terlihat tua dengan gaun itu.

Raisa menggeleng. "Aku tidak suka." Raisa mengembalikan gaun itu ke Peery.

Hermione pun sibuk dengan pilihan gaun yang dia pilih. Banyak sekali gaun-gaun indah yang tersusun rapih di depannya. Sambil menunjukan, Hermione berharap mendapatkan gaun yang cocok untuk Raisa.

Peery dan Raisa pun begitu. Mereka mencari satu dari puluhan gaun di depannya. Sedangkan seorang designer ternama di kota Los Angeles, kota yang ramai orang sibuk itu hanya tersenyum.

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Where stories live. Discover now