Eleven

105K 6.4K 175
                                    

Warning!!!

Di part ini ada sedikit unsur dewasanya. Sedikit banget kok! Tenang wae!😄

Sampai detik ini juga saya tidak pernah memberi alasan mengapa saya bisa mencintainya. Yang saya tahu, dimata saya hanya dia yang terbaik.

~Peter Brayden~

•••••

Sekian lama kami dimobil. Aku melihat kita bukan keluar hutan, melainkan kita memasuki hutan. Ini aneh, kenapa harus masuk hutan?

Kami pun sampai sebuah rumah, bukan tapi istana yang sangat besar dan klasik. Istana itu dijaga oleh beberapa penjaga yang sangat menyeramkan, tapi tidak seintimidasi Peter.

Aku memandang sekitar istana ini. Istana ini bisa terbilang sangat unik dan bisa dilihat berumur ratusan tahun.

Aku melihat Peter, dan Peter hanya tersenyum seakan tau apa yang aku pikirkan. Aku bingung dengannya. Apa dia tinggal dirumah sebesar ini?

Dan ada yang aku pikirkan. Seberapa kaya Peter sehingga dihormati dan mempunyai pelayan yang sangat banyak?

Oh Tuhan, banyak sekali pertanyaan yang melekat di otakku. Belum terungkap pertanyaan yang satu, yang lain pun datang lagi.

Mungkin jika aku hitung, bisa berpuluh-puluh pertanyaan.

"Kau tidak perlu bingung sayang!" Peter mengelus pundakku, "dan selamat datang dirumah barumu sayang."

Kami memasuki gerbang rumah bak istana ini. Istana sangat besar dan tidak jauh besar dengan istana negara. Bahkan menurutku ini jauh lebih besar.

Mobil yang kami tumpangin pun berhenti tepat didepan pintu utama. Aku melihat banyak sekali pelayan yang berdiri dan seperti menyambutku Peter dan diriku.

"Peter kenapa kita kesini? Kenapa kita tidak pulang kerumah aku saja?" Aku menatapnya penuh tanda tanya. Dia pun hanya tersenyum.

"Bukan sudah kubilang sayang, ini rumah barumu. Kau akan tinggal disini untuk selamanya."

Peter mencium keningku. Aku hanya terdiam dan menganggapnya sebagai pamanku. Aku takut aku jatuh hati padanya. Aku tidak mau terlalu berharap.

"Mari kita turun!" Aku hanya mengangguk dan Peter langsung turun dan langsung membantuku turun dari mobil.

Peter langsung membantuku jalan masuk kedalam rumah besar ini. Kami berjalan diiringi pelayan dibelakang kami.

Jujur, apa sampai seperti ini aku disambut. Aku bingung hanya menanggapi apa. Mereka semua tampak ramah dan kelihatannya baik.

Aku belum pernah merasakan situasi seperti ini. This is the best moment and the strange Situation. And now I don't know my feel. It's so imppossible!

Aku hanya tersenyum membalas keramahan mereka semua. Aku merasa Peter sangat posesiv dalam memelukku. Tinggi Peter denganku sangat jauh. Mungkin jika dibandingkan, tinggiku hanya sepundaknya.

Tapi yang membuat aku salut dengannya adalah dia tidak malu memeluk dengan mesra didepan semua pelayannya.

Oh Tuhan, jujur aku tidak tau sekarang merasakan apa. Aku takut jatuh cinta, tapi sepertinya aku sudah jatuh kedalam lubang hatinya.

Aku melihat sepasang manusia yang berdiri didepanku. Mereka berdua tersenyum kepadaku dengan senyuman tulus. Yah, aku merasakan semua itu saat aku melihat mereka bedua.

Mereka berdua tampak sangat mesra dan serasi. Dengan sang wanita yang sangat anggun dan cantik dan sang pria yang sangat gagah dan mempunyai jiwa kepemimpinan sama seperti Peter.

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Where stories live. Discover now