Ten

104K 6.7K 151
                                    

Ada kalanya manusia merasa, "untuk apa aku hidup didunia? Apa aku berguna buat semua orang?" Dan Tuhan berkata, "tanpamu, dunia tidak ada."

~Rakinsavers~

•••••

Raisa's Pov

Dok, bagaimana ini? Raisa belum sadar selama 2 hari?! Aku samar-samar mendengar suara bentakan seseorang. Yah, aku mengenal suara itu.

Tenang Alpha! Sebentar lagi Luna akan sadar. Ucap seseorang sedikit takut. Aku berusaha membuka mataku.

Sabar? Sabar katamu? Sudah 2 hari dia pingsan. Kau bilang sabar?! Nada bicaranya semakin tinggi.

Aku pun berusaha membuka mataku. Menggerakan semua tubuhku secara perlahan. Aku mencium bau obat-obatan yang sangat menyengat.

Dimana aku? Apa aku dirumah sakit?

Aku melihat silauan lampu dan dinding berwarna putih. Aku berusaha bangun. Tapi kepalaku sangat sangat perih.

Aku membuka mataku perlahan. Menetralkan suasana silauan lamu dengan mataku.

"Sayang kamu sudah bangun?" Aku melihat seseorang yang sangat aku kenal dihadapanku.

Tapi berbeda kali ini. Wajahnya seperti tidak terawat. Matanya hitam, dan wajahnya ditubuhi bulu-bulu yang sedikit tebal.

Sangat kacau!

"Peter!" Lirihku yang berusaha mengeluarkan suara. Tenggorokanku sangat sakit dan perih.

"Ya sayang?" Dia menggengam tanganku. Menatapku dengan sendu. Seakan dia sedang membutuhkanku. "Kau sudah sadar?" Sambungnya dengan pelan dan halus.

Aku mengedarkan pandanganku kepenjuru ruangan. Aku melihat seorang dokter dan beberapa pelayan. Tapi mereka aneh. Pakaian mereka berbeda dengan pakaian umum rumah sakit.

"Aku kenapa?" Aku berusaha mengingat kejadian yang aku alami. Aku kenapa? Kenapa aku berada dirumah sakit?

"Kau pingsan sayang! Apa masih sakit kepalamu?" Tanyanya yang sudah mengelus wajahku.

Matanya sangat sendu, berbeda dengan Peter yang aku kenal dulu. Sekarang dia tampak sangat lembut dan sangat kacau.

"Sedikit Peter, tapi aku haus!" Suaraku masih sangat serak. Entah efek sakit ditenggorokanku atau aku baru terbangun.

Peter langsung memgambil segelas air putih dan membantuku untuk minum. Sikapnya sangat lembut dan berhati-hati kepadaku.

Setelah aku minum, aku kembali berbaring. Kepalaku saat aku bangun, masih sangat sakit.

"Kau beristirahatlah sayang! Biar aku menjagamu disini." Peter memberi kecupan dikeningku. Baru pertama kali aku di kecup keningnya oleh seseorang.

Dan seseorang itu adalah seorang Peter Brayden. Pasti banyak yang iri kepadaku.

Aku hanya mengedipkan mata, pertanda aku menjawab 'iya'. Untuk mengangguk saja pun aku tidak bisa.

"Peter!" Aku memanggilnya dengan lembut.

"Ya sayang?" Dia menatapku dengan senyumnya. Senyumnya dan tatapannya sedari tadi tak pernah pudar. Itu membuatnya terlihat lebih tampan dan sexy. Terlebih lagi bulu halus diwajahnya. Errrghhh..

"Terima kasih!" Aku tersenyum kepadanya.

Aku berterima kasih padanya karena dia sudah menolongku. Aku tau dia datang menolongku sebelum aku tidak sadarkan diri akibat benturan tongkat golf ke kepalaku.

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Where stories live. Discover now