Four

118K 8.3K 205
                                    

Because love will come, if you have love!

~Rakinsavers~

•••••

Dia, dia adalah Mr. Peter.

Aku melihat Angel, Kyla dan Dena tampak sangat ketakutan dengan Mr. Peter. Begitupun aku yang juga ketakutan dengan Mr. Peter.

"Apa yang kalian lakukan?" Ucapnya yang masih lantang dan keras.

Aku melihat mereka saling menyenggol satu sama lain. "Kami hanya—"

Sebelum Angel selesai berbicara, Mr. Peter memotong ucapannya, "kalian bertiga saya keluarkan dari sekolah ini."

Aku terkejut dengan ucapan Mr. Peter. Bukan hanya aku yang terkejut tapi Angel, Kyla dan Dena yang ikut terkejut. Bahkan sangat terkejut.

"Tapi, Sir kami bisa jelaskan."

"Tidak ada tapi! Kalian tetap saya keluarkan dari sekolah ini," ucapnya dengan mata yang sangat mengitimidasi. Bahkan Angel sekarang tidak bisa menjawab lagi.

Mr. Peter pun langsung menghampiriku dan langsung...

Astaga dia mengendongku dengan ala bridal style. Aku pun terkejut untuk kesekian kalinya.

Sedangkan aku tidak tau ekspresi Angel, Kyla dan Dena sekarang. Maybe, dia juga terkejut sama sepertiku.

Mr. Peter langsung membawaku keluar toilet. Aku jelas wajahnya yang tampak khawatir dengan keadaanku.

Aku melihat semua murid melihatku dan Mr. Peter dengan tatapan terkejut. Bahkan aku melihat ada yang memuncratkan makanannya hanya karena melihat aku dan Mr. Peter.

"Apa aku terlihat tua sampai kau panggil aku Mr. Peter?" Aku langsung melotot. Seakan dia tau apa yang aku pikirkan.

"Maksud Sir?"

"Apa aku harus mengulang pertanyaanku Raisa?" Dia menatapku intens. Seakan matanya penuh dengan tanda tanya.

"Tidak Sir, kau—" Ucapanku terpotong olehnya.

"Panggil aku Peter, Raisa! Aku benci kau panggil Sir." Ucapnya sedikit tegas. Tapi tetap matanya menunjukan kekhawatiran yang mendalam.

"Oke baiklah Sir, ehmm Peter." Ucapku gugup.

"Good!"

Aku masih terdiam dan masih memandang wajahnya. Tampan juga wajahnya jika dilihat dari dekat. Hidungnya sangat mancung dan rahangnya sangat kokoh. Tipe wajah pria idamanan banget.

"Mengagumiku, hmm?" Peter tersenyum tipis padaku. Aku pun langsung mengalihkan pandanganku dari wajahnya. Astaga bahkan dia tau aku memandanginya.

Aku mengalihkan pandangan kesekitar. Banyak murid yang terus memperhatikanku. Bahkan ada yang secara terang-terangan menghinaku.

"Jangan kau dengarkan mereka Raisa! Mereka hanya iri kepada mu." Ujarnya seakan tau isi pikiranku.

Dia tersenyum padaku. Seakan senyum itu memberitahu sesuatu yang ganjal pada diri Peter.

"Maaf Peter apa kau tidak malu seperti ini? Maksudku lihatlah mereka!" Aku langsung bertanya. Aku tidak mau menyusahkannya karena masalahku.

Aku juga tidak ingin reputasinya hancur karena aku yang hina ini.

"Ssttt... kau berbicara apa? Aku akan membuat mereka meminta maaf atas perlakuan mereka terhadapmu mate."

Mate?

Apa aku salah dengar?

Apa itu mate?

Aku masih mencerna kata-katanya. Mate? Apa itu mate? Kata itu sangat asing di otakku.

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Where stories live. Discover now