Three

115K 8.5K 194
                                    

Raisa's Pov

Dia tersenyum!

Astaga bahkan dia berkali-kali lebih tampan saat tersenyum. Tunggu kenapa aku memujinya? Emang tidak bisa aku hindari kalau guru baru ini sudah memikat semua gadis yang melihat, termasuk aku!

Tapi aku masih memandangnya biasa. Tidak menarik dan acuh. Bukankah dia hanya seorang guru? Kenapa aku harus mengangguminya.

Lagipun saat dia menatapku, aku sangat merasa aneh. Yah, entah aku yang sedang tidak fokus atau aku terlalu menghayal. Aku merasa ada sesuatu yang ganjal pada Mr. Peter.

Ah, mungkin ini hanya perasaanku. Jangan terlalu dipikirkan Raisa. Bukankah dia hanya seorang guru? Yes, just teacher and why I do think about him?

Aku langsung mengalihkan pandanganku dari guru baru itu dan langsung membuka novel Harry Potter.

Aku terus membaca halaman perhalaman. Bahkan aku tidak memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh Mr. Brayden, berbeda dengan murid yang lainnya terus memperhatikan Mr. Brayden.

"Kau!" Suara Mr.Braydendengan sedikit lantang.

Aku pun langsung menaikan kepala. Aku menengok kebelakang, "kenapa kau menengok? Saya berbicara denganmu!"

Aku langsung menunjuk diriku sendiri, "yah kamu!"

"Ada apa, Sir?" Tanyaku gugup.

Astaga bahkan tatapan sangat mengintimidasi dan membuatku gemetar tanpa sebab. Ralat, tatapannya yang membuat tubuhku gemetar.

"Apa novel itu lebih menarik dari pelajaran saya?" Tanyanya dengan sangat dingin.

"Tidak, Sir."

"Lalu kenapa kamu sangat sibuk dengan novelmu itu daripada pelajaran saya?"

"Maaf, Sir saya gak bermaksud!" ucapku penyesalan. Bukan penyesalan melainkan takut. Apa sedingin dan seintimidasi itu dirinya.

"Maaf, Sir dia memang seperti itu! Tidak pernah serius dalam belajar," ucap Angel dengan nada mengejek.

Aku hanya terdiam mendengar ucapan Angel. Percuma aku menbela diri. Aku pasti kalah. Kau taulah aku ini siapa. Gadis yang selalu dipersalahkan.

"Sudah cukup! Siapa namamu?" Mr. Braydenlangsung jalan kearahku dan langsung berdiri tepat didepan.

Aku jelas melihat mukanya secara dekat. Tampan dan sangat dingin.

"Nama saya Raisa Swan, Sir!"

"Baiklah Ms. Swan kau harus fokus kepelajaran saya. Saya tidak ingin dikelas saya, kamu hanya membaca sebuah novel." Aku hanya mengangguk saja.

"Good girl!" Ucapnya dan langsung kembali ketempatnya.

Tunggu apa aku mendengar kata selain 'good girl'?

Aku mendengar dia seperti mengeram dan menyebutkan kata 'mate'. Apa aku salah dengar. Tapi tidak mungkin, karena aku jelas mendengarnya.

Hmmm, mungkin aku salah dengar. Dia tidak mungkin menyebutkan kata 'mate' dan menggeram.

•••••

Waktu demi waktu berakhir sudah. Sekarang kelas sudah sepi dan aku masih diam di kelas dan melanjutkan membaca novel Harry Potter yang sempat terpotong oleh Mr. Peter.

Tapi saat aku membaca, aku mendengar suara teriakan seseorang. Yah, aku mengenalnya. Dia meneriakin namaku.

"Raisa, Raisa!!!"

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Where stories live. Discover now