27] PUNCAK

11.7K 927 1.2K
                                    

Losta Connecta by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Kami berdelapan sudah berkumpul di depan rusun pukul tujuh malam. Semuanya sudah mengecek barang-barang yang akan dibawa. Aku sendiri membantu mengangkat tas-tas ke bagian belakang mobil. Sementara itu, Kak Dista malah mengajak Risa, Erna dan Hana untuk selfie dengan tongkat narsis.

"Kamu yang bawa mobil Risa, Gi?" tanyaku ke Gio yang berada di samping mobil hitam milik Ayah Risa.

"Iyalah, Gue sudah punya SIM A sekarang," kata Gio membanggakan diri.

"Hebat juga Risa bisa mengajarimu," kataku terkekeh.

"Enggak juga, aku kan gagal dapat tanda tangan Kaka Slank, jadi yang mengajariku Bang Rasya yang paling tampan," katanya.

Aku tertawa. "Serius kamu memanggil Bang Rasya begitu?" tanyaku.

"Ya, dia cuma minta syarat aku harus memanggilnya begitu kalau mau diajari mengemudi," jawabnya.

"Akrab sekali ya kamu sama dia sekarang," kataku yang sebenarnya ada rasa iri karena Bang Rasya tidak pernah menawariku belajar menyetir mobil, ya mungkin akunya saja yang harus meminta.

"Tidak hanya dengan Bang Rasya sih, Bang Ryan juga, Bokap sama Nyokapnya Risa juga, gue sudah diterima di keluarga Risa, makanya saat mobil camer gue lecet-lecet karena gue, mereka enggak marah sama sekali," jelasnya.

"Aldi, foto kami! Kamu bawa kamera, kan?" teriak Erna ke Aldi.

"Jangan mau, memorinya abis nanti, belum juga berangkat sudah main foto-foto melulu," teriak Gio ke Aldi yang sebenarnya menyindir cewek-cewek itu.

"Biar saja sih," bisikku terkekeh.

"Mana-mana tadi yang bilang begitu?" ucap Kak Dista mendekati kami.

"Gue, Kak," ucap Gio mengaku.

Kak Dista kemudian melotot ke arah Gio. "Ini pacar kamu, ya Sa?" tanya Kak Dista ke Risa tanpa menoleh ke orang yang ia tanya.

"Bukan," jawab Risa yang membuat wajah Gio langsung berubah.

"Benar bukan?" tanya Kak Dista yang akhirnya menoleh ke Risa yang masih bersama Erna dan Hana.

"Iya, itu sopir baru, Kak," jawab Risa seperti menahan tawa.

"Kok enggak bilang punya sopir lucu begini," kata Kak Dista yang kemudian menghampiri Gio.

"Awas Gio, lu pasti bakal dicubit," kataku memberi peringatan.

"Telat lu kasih taunya," kata Gio yang sedang dicubit kedua pipinya oleh Kak Dista.

"Anak siapa ini, lucu banget?" tanya Kak Dista semakin keras mencubit pipi Gio.

Aku hanya tertawa melihat Gio pasrah saja dicubit oleh Kak Dista, sementara yang lain juga tertawa. Terkecuali Hana, sepertinya dia tidak mengerti mengapa yang lain tertawa.

"Sudah siap semua?" tanya Bang Haris yang datang dari arah rusun.

"Siap!" jawabku.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Bang Haris ke pacarnya. "Itu anak orang, sini ke sini," suruh Bang Haris ke Kak Dista.

Akhirnya Kak Dista mau saja disuruh Bang Haris untuk mendekat. Sementara itu, Gio mengusap-usap pipinya yang memerah.

Bang Haris kemudian mencubit kedua pipi pacarnya itu dengan cukup keras. "Sakit kan? Sakit?" tanya Bang Haris.

Losta Connecta 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang