r o o m m a t e s [ 1 ]

41.3K 2.9K 507
                                    

Chapter 1 : Hit the Road




"ASTAGA, KOK TIDUR LAGI?"

"KAYE, BANGUN!"

Ya ampun, ini suara siapa 'sih? Baru aja gue merem sebentar, udah disuruh bangun lagi?!

Tanpa berniat untuk menghentikan lagu "Fuck That" milik Skrillex yang berputar di headset, gue memutar tubuh, menghadapkan punggung ke pintu kamar, dan menarik selimut bermotif semangka yang belom pernah gue cuci semenjak tahun baru.

Nah, begini kan enak. Gak ada yang bisa ngalahin rasa nikmat selimutan di saat matahari belum menampakan diri, apalagi sambil merangkul guling dan ngebayangin cowok-cowok ganteng.

Duh, surga banget. Rasanya gue pengen begini aja terus.

BRAKKK!!

Hentakan yang mengalahkan suara musik di headset langsung menghancurkan imajinasi gue. Mata gue melotot, melihat mama yang berdiri di ambang pintu dengan mata berapi-api.

Mampus. Ternyata barusan mama baru aja menggebrak pintu kamar gue.

"KURANG AJAR YA KAMU!" teriak mami dengan suara yang melebihi high note-nya Georgia Brown.

Iya, kalau urusan teriak-teriak begini, mami emang gak ada lawan. Agnez Mo? IU? Kim Taeyeon? Semuanya lewat! Teriakan mami setara sama high note penyanyi kenamaan.

"Woi kebo! Bangun peak!"

Kali ini bukan lagi teriakan mami yang terdengar memenuhi seluruh penjuru kamar, tapi suara bariton seorang pria.

Seperti biasa, kalau mami gak bisa bangunin gue, Lucas-adik gue-terpaksa turun tangan demi menyelamatkan gendang telinga semua orang yang tinggal di bawah atap ini.

"Berisik Cas, main smule aja sana," gurau gue sambil nyiapin posisi buat tidur lagi.

Tapi Lucas gak mau ngasih gue kesempatan. Dia langsung loncat ke atas kasur dan menarik headset dari telinga gue dengan paksa.

"Ih sakit begooo!" gue meringis kesakitan.

Bukannya minta maaf, Lucas malah ketawa dan nyindir gue yang katanya jelek banget sekarang.

"Brengsek! Balik lagi sana masuk perut mami!" gue emosi, nendangin Lucas sampe dia jatuh terkapar di lantai.

"Keluar, gue masih ngantuk" gumam gue sambil ngempesin badan ke kasur.

"Ck, bangun kak! Lo gak pusing apa denger mami teriak-teriak?" tanya Lucas, tapi gue gak ngasih perhatian.

Setelah itu, gue gak tau Lucas ngomong apa lagi, yang jelas dia pasrah dan memutuskan buat keluar dari kamar. Gue juga dengan pelan masuk lagi ke dalam alam mimpi.


















"Ngun.."

"Bangun..."

"Bangun, Kaye..."

Suara itu mengalun lembut dan nyata. Sangat menenangkan, membuat tidur gue semakin nyenyak.

RoommatesWhere stories live. Discover now