35. Apa-apaan?

845 103 37
                                    

piriding, cinta.

<3

"Andy!"

Aku membuka mataku dan terduduk di suatu ruangan asing. Aku bisa merasakan betapa kencangnya hati berdegup kencang. Seperti yang kurasakan ketika akan dicium lelaki itu, aku bisa merasakan es krim vanilla yang kurasakan sebelum dia akan menciumku, bagaimana senyum kuda itu terpampang di bibir tipis dan bermerah jambu.

Tunggu, siapa itu Andy?

Karena banyaknya keringat yang ada pada hidung dan pelipisku, aku pun mengusapnya dengan bagian telapak tangan.

"Ah, sial!" Aku merintih kesakitan di bagian bergelangan tangan. Saat kulihat, suntikan yang disambung oleh selang yang mengalirkan insulin. Aku heran kenapa aku membutuhkan insulin?

Ada sesuatu yang mendobrak membuatku menoleh ke arahnya, "Ya, Tuhan, kubersyukur kau sudah sadar?"

"Ha? Maksudmu? Lily ... kamu masih hidup?" tanyaku kebingungan melihat rambut gelap keriting yang ia kuncrit rapi dengan kulit sepucat aku. Semakin dia mendekatiku, semakin dia berbau seperti kopi.

Lily tertawa keras, "Kau bodoh atau apa sih?"

"Apa maksudmu mengatakan aku bodoh? Aku harus pergi." Langsung saja aku memegang selang itu dan akan menariknya, tapi Lily menahan.

Hei, aku bahkan tidak percaya bertemu dengannya. Mana mungkin dia pindah ke Capitol.

"Andisa, tenang. Maaf aku terlalu semangat melihatmu hidup kembali. 4 bulan itu cukup lama tahu." ujarnya dengan lemah.

"Mana Andra?" tanyaku secara spontan dan terdengar kejam.

"Sedang memanggil dokter. Kata dokter, wajar kalau kau mengalami kebingungan dengan waktu sekarang ini. Bahkan, mungkin saja bercampur dengan apa yang kau mimpikan."

Mimpi? Selama ini aku koma dan mimpi? Ini cuma April's Mop, kan?

<3

Dokter memeriksakan keadaanku sebelum aku dipulangkan. Aku jadi ingat saat aku berkeliling saat awal pindah di Capitol dan melihat betapa ramainya rumah sakit, oh, iya, aku lupa itu cuma mimpi.

"Tekanan darah normal, ginjalnya tidak masalah, insulinnya jangan lupa diinjeksikan ya." kata dokter sambil menyodorkan preskripsi berisi banyak obat. Aku pun cuma mengangguk.

Aku mendongak dan melihat Andra sedang mendorongku di kursi roda sementara Lily membawakan insulin berjalan yang bakal bisa dicopot dua hari ke depan. Aku juga melihat ibu sedang serius membaca resep dokter. Aku merindukannya. Tidak terasa kalau di mimpi, aku jarang bertemu dengannya.

Kita semua menunggu kedatangan jemputan. Setelah lima menit menunggu, ayah dan Reno datang membawa minivan.

Apa iya Andy itu tidak nyata? Memangnya dia itu siapa?

<3

HAYOLOOOOOO GIMANAA????

andy ilang huhuhu.

bye u little nuggetzz$#%%

s a l a m – s q u a c k

Andi dan AndyWhere stories live. Discover now