22. Pasca-Kencan Bukan Tipuan

1.6K 206 15
                                    

selamat membaca, sayang.

<3

2 jam sebelumnya ...

"Terima kasih." Senyumku mengembang tak terkontrol.

Andy berkata, "Aku cuma tidak mau ada utang, ngg ... kencan."

"Jadi, terpaksa?" Aku mencibir.

"Kalau menghabiskan waktu denganmu merupakan suatu keterpaksaan," ia menopang kepala di setir, "maka dengan senang hati aku akan selalu mau dipaksa." jelasnya yang diakhiri dengan senyuman maut yang super manis yang kadar gulanya mungkin 87%.

Demi Zeus, setelah aku melihat senyuman itu, bawa aku ke dokter, mungkin saja sekarang aku terserang diabetes melitus.

Aku memutar bola mata, menghindar untuk terlihat tersenyum dihadapannya, "Kau gila."

"Kau manis, pintar, menarik, mandiri, tidak merepot–"

Aku terkikih, "Jangan terlalu memujiku."

"Kenapa?"

"Nanti aku terbang."

"Terus?"

"Kalau terlalu tinggi, aku jatuh, siapa yang mau tangkap? Kau mau?"

Andy meluruskan pandangannya, "Tidak."

"Kenapa?"

"Karena kau banyak tanya." Andy tertawa pelan, membuatku ikut tertawa.

Aku memukul lengannya pelan, "Kau sialan."

"Oke, oke," katanya, "Coba tanya ulang."

"Kenapa?"

"Kau ini ya, tetap saja banyak tanya." Andy tertawa lagi, lebih lepas malahan. Seolah dia puas dengan jebakan-jebakan yang dia berikan padaku.

"Kau-selalu-jahat." Aku memukulnya di setiap satu kata kuucapkan.

"Bercanda, Andisa sayang. Aku tidak akan menangkapmu karena aku akan sibuk untuk mendirikan lautan matras seempuk kapas agar kau mendarat dengan selamat dan aku akan berada disampingmu untuk memastikan kau baik-baik saja." Ia tersenyum.

"Kau ini sok romantis."

Andy mencolek pipiku, "Tapi, kau suka."

<3

HAHAHAHHA AMPUS TUH.

untung dah saya hobi nyepik cogan-cogan disekitar saya. jadi terlatih buat nge-train si andy buat nyepik andisa.

insyallah double update karena ini terlalu sedikit dan saya baik hati.

oke sob bai.

s a l a m – s q u a c k

Andi dan AndyDove le storie prendono vita. Scoprilo ora