Chapter 20

7 0 0
                                    

Hari ini adalah hari ketiga mereka berada di pulau jeju. Sekaligus hari terakhir mereka berlibur di tempat indah itu. Dan besok, mereka harus kembali ke Seoul. Sebenarnya liburan musim panas memang masih panjang, tapi mereka tidak berlibur terlalu lama di pulau jeju.

Yeosin yang biasanya rutin untuk lari pagi, kali ini ia hanya duduk dengan pandangan koaong diatas tempat tidurnya. Ia seakan menerawang sesuatu yang membuatnya terganggung sejak semalam. Hembusan nafas kasarnya mencuat dari bibir kecilnya. Seperti ada beban didalam dadanya. Tapi, yang ia alami justru tak ia mengerti apa yang terjadi pada dirinya.

"Ada apa sih denganku?" Yeoja itu memiringkan kepalanya. Menerka-nerka apa yang terjadi dalam dirinya.

***

Seulbi terlelap dalam tempat tidur besarnya. Ia tidur dengan cara telungkup, wajahnya pun bersandar dibantal empuk. Pipinya menggembung dan membuat kerucutan di bibirnya dan itu terlihat sangat lucu. Saat ia masih terlelap hingga tak bergerak, tiba-tiba bunyi ponselnya mengganggu tidurnya. Membuat Seulbi jadi gusar dan mengacak-acak rambutnya.

[K-Talk]

"Siapa sih yang pagi-pagi begini mengirim pesan?" Gusarnya. Tangannya sudah bergerilya mencari ponselnya yang ada di tempat tidur. Tak lama akhirnya Seulbi menemukan ponselnya dan melihat layar ponselnya masih dengan mata ywng sedikit terbuka.

"Nuguji?" Seulbi mengerutkan alisnya guna untuk mempertajam penglihatannya yang masih kabur karena alam bawah sadarnya masih belum pulih seutuhnya. Ia mendekatkan ponselnya dan membaca pesan dari teman obrolannya yang tidak asing.

"Boyfie?" Ulang Seulbi saat membaca nama yang muncul dilayar ponselnya.

Boyfie93 : "Good morning :*"

Saat membaca pesan dari Boyfie, mata Seulbi membulat dan terbuka dengan sukses.

"Apa ini? Kenapa dengan emojinya?" Seulbi sudah duduk tegap dan menatap layar ponselnya dengan aneh. Dengan segera tangannya sudah bergerak bebas membalas pesan dari Boyfie.

Rainy95 : "Ya!"

Seulbi membalas dengan kesal. Entah kenapa dia merasa kesal begitu saja teman obrolan misteriusnya itu mengirim pesan aneh. Maksudnya terkadang merasa bahwa Boyfie suke menggodanya. Ia jadi merasa De Javu akan hal itu.

Boyfie93 : "Wah.. kau sudah bangun? Pintar sekali :*"

Lagi-lagi emoji itu muncul. Membuat bulu kuduknya berdiri. 'Ada apa dengan makhluk ini, sih?' Gumamnya dalam hati.

TokTokTok

Terdengar bunyi ketukan diluar pintu kamarnya. Ia mengabaikan sebentar bunyi pintu itu dan kembali pada pesan dari Boyfie. Tapi, saat ia ingin membalas pesan darinya.

Boyfie93 : (offline)

TokTokTok

Ketukan dipintu kamarnya kembali terdengar. Seulbi pun sigap merapikan rambutnya yang sempat acak-acakan dan kemudian mulai melangkahkan kakinya di ambang pintu.

***

Yeosin berjalan dengan kepala menunduk. Ia sudah terlihat rapi dengan setelan baju yang simpel. Namun, ia sedang dalam masa yang kurang baik. Sejak pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan Myungsoo, ia merasa ada yang menganggunya. Pikirannya melayang begitu saja memikirkan apa yang dikatakan Myungsoo semalam.

"Myungsoo bilang dia menyukaiku. Tapi, hanya sebatas sahabat? Lalu dia bilang bahwa dia tidak merelakanku untuk Kim Yeol? Aku tidak mengerti apa maksudnya. Lalu..." Yeosin bergumam dengan dirinya sendiri sambil berjalan. Saat ia berhenti dari gumamannya, dia menyadari satu hal yang mengganjal.

U RWhere stories live. Discover now