Chapter 13

14 2 0
                                    

'Ting Tong!!'

Bel rumah Seulbi berbunyi, Seulbi segera menghapus air matanya dan mematikan video masa lalunya lalu segera menuju pintu. "Hyunwoo Oppa" Seulbi tidak mampu menutupi rasa kagetnya melihat penampilan Hyunwoo yang beda dari biasanya, terlihat berantakan dan bau alkohol yang menguar dari badannya.

"Kufikir bagaimanapun juga aku tidak bisa jauh darimu, Seulbi-sshi" Hyunwoo memeluk Seulbi dengan tiba-tiba, Seulbi tetap membalas pelukannya walau ia merasa bingung.

Seulbi menuntun Hyunwoo ke sofa di ruang tamunya dan mengambilkan segelas air putih lalu memberikanya pada sang Lektor.

"Apa yang terjadi Oppa?" tanya Seulbi setelah Hyunwoo menghabiskan air putih yang di berikanya.

"Nado molla, aku.. Aku bisa gila Seulbi-sshi" Hyunwoo memijit pelipisnya frustasi.

"Eum?" Seulbi bingung dengan kelakuan Hyunwoo yang memang semakin aneh saja.

"Kenapa kau harus datang ke kehidupanku dan terus menggangguku?" Hyunwoo mencengkram kedua bahu Seulbi dengan kuat.

"Mianhae.." dalam kebingungan hanya kata maaf yang keluar dari bibir yeoja itu.

"Mwoga miane? Eoh?" Hyunwoo menggoyangkan tubuh Seulbi, yeoja itu menunduk. Rasa takut mulai menjalar di benaknya, ia tidak pernah berpikir Hyunwoo akan sekasar ini padanya.

***

"Apa yang harus ku lakukan?" Yeosin menatap Kim Yeol dalam. "Hanya memilih! Aku.. Ingin tahu jawabanmu" Kim Yeol berpikir sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Aku akan memberimu sebuah tawaran, minggu depan aku akan mengadakan tour dalam rangka merayakan ulang tahunku. Aku mengundangmu dan Myungsoo, kau bisa mengajak siapapun yang kau mau.. Tapi selama tour itu berlangsung kau juga harus segera menentukan pilihanmu dan menemukan jawabannya saat kita kembali ke Seoul" Kim Yeol mengatakannya dengan lancar sambil menatap lurus mata Yeosin.

Yeosin hampir saja tidak memperhatikan perkataan Kim Yeol karena terpaku oleh kewibawaan namja itu saat berbicara. Ia tidak pernah memandang namja itu sebagai bangsawan sebelumnya, tapi malam ini Kim Yeol dengan rapi, ia terlihat mahal dan mampu membuat Yeosin terkagum-kagum.

"Arraseoyo" Yeosin tersenyum akhirnya, Kim Yeol pun ikut tersenyum manis.

.

.

.

Kim Yeol membukakan pintu mobil, Yeosin keluar dari mobil memperhatikan namja itu. Ia tersenyum tipis, lalu berjalan menuju pintu rumahnya diikuti Kim Yeol. Namja itu sudah berdiri tegap dihadapan Yeosin. Ia tersenyum dengan sangat manis.

"Ah! Jangan lupa dengan undanganku ya. Kau harus membawa beberapa temanmu. Kau juga harus memutuskan siapa yang nantinya kau pilih.." Kim Yeol cukup membuat Yeosin tidak berpikir logis mengenai apa yang sudah mereka bicarakan direstauran tadi. Tapi, namja itu cukup senang. Ia bias makan malam berdua dengan yeoja itu.

"Oneureun gomawo, Yeosin-ah" Kim Yeol mengucapkannya dengan tulus. Yeosin mengangguk "Nado, jeongmal gomawoyo" Kim Yeol memandangnya.

"Untuk apa?" Tanyanya. Yeosin mengulum senyumnya "Untuk—semuanya" jawabnya. Kim Yeol jadi gemas melihat Yeosin yang suka sekali menyembunyikan senyumnya. Namja itu jadi bergerak mendekat. Membuat Yeosin sedikit terkejut, ia melihatnya hingga mendongakkan kepalanya menatap Kim Yeol. Namja itu punya tinggi badan yang membuat Yeosin menjadi semakin kecil saat berdiri dihadapannya.

"Mwohanya?" Yeosin masih mendongakkan kepalanya melihat expresi Kim Yeol. Tangan kurusnya bergerak mengusap-ngusap lembut rambut yeoja itu, hingga kini tangannya sudah berhasil menangkup sebagian wajahnya. Bibirnya yang kecil melengkung membentuk sebuah senyuman. Wajahnya pun sudah sejajar dan dekat dengan wajah yeoja itu.

U ROù les histoires vivent. Découvrez maintenant