Chapter 11

23 3 0
                                    

Kimyeol duduk di samping Myungsoo menghadap ke meja bar. Mereka sedang berada di sebuah pub. "Lau masih kekanakan seperti dulu," Kim Yeol mengeluarkan suaranya terlebih dahulu.

"Dan kau selalu menemukanku dimanapun aku berada" Myungsoo menyeringai ke arah Kim Yeol.

"Kali ini apa yang membuatmu tidak pulang ke rumah, eoh?" Kim Yeol meminum brandy yang ia pesan.

"Geunyang" Myungsoo mengangkat bahunya dengan cuek tanpa menatap namja yang sudah duduk santai di sampingnya.

"Lalu aku akan percaya begitu saja?" Kim Yeol menatap Myungsoo lembut, namja itu menoleh dan merangkul Kim Yeol dengan satu tangannya.

"Tentu saja tidak, karna kau Kim Yeol. Satu-satunya sahabat yang aku punya" Myungsoo tersenyum sayu pada Kim Yeol. Namja itu tahu bahwa sahabatnya itu sedang dalam pengaruh alcohol.

"Katakan! Apa yang menganggu pikiranmu?" Kim Yeol bersiap mendengar cerita Myungsoo dengan senyum lebar di bibirnya.

"Aku.. Menyukai Yeosin" jawaban Myungsoo sukses membuat senyum Kim Yeol pudar seketika.

"Keureseo?" Kim Yeol berusaha mengontrol suaranya. Myungsoo tersenyum dan melihat reaksi Kim Yeol "Kau tidak terkejut mendengarnya? Ah, Kau pasti sudah bisa menebaknya. Yoksi.. kau memang temanku yang paling mengertiku. Ia kan?" Myungsoo menyipitkan matanya karna rasa pening yang mulai menjalar di kepalanya.

"Kau mabuk.." Kim Yeol berdiri memapah Myungsoo.

"Aku belum selesai. Kau tidak ingin tau siapa yang Yeosin sukai?" Myungsoo kembali meracau dan Kim Yeol hanya diam sampai akhirnya kepala Myungsoo jatuh di bahu Kim Yeol. Ia tertidur.

***

Seulbi memakan Daehajjim buatan Hyunwoo dengan lahap, atau lebih tepatnya.. ia berusaha terlihat lahap. Ia tidak ingin mengecewakan Hyunwoo yang sudah bersusah payah membuatkannya makanan, walau kenyataanya ia tidak pernah sekalipun memakan udang karna alergi yang ia miliki. Hyunwoo tersenyum melihat Seulbi yang memakan habis Daehajjim buatannya, dia sama sekali tidak tahu apa yang akan menimpa yeoja itu setelah ia menghabiskannya.

Seulbi memakan habis sajian 'Udang Pedas' yang Hyunwoo buatkan untuknya. Ia tersenyum pada Hyunwoo dengan terpaksa. Hyunwoo membalas senyumnya. Ia memperhatikan Seulbi mengeluarkan banyak peluh sebesar jagung.

"Seulbi-ah, apa itu terlalu pedas? Kau banyak berkeringat," yeoja itu meresponnya dengan gelengan kuat. Ia berusaha meyakinkan. Yeoja itu juga tersenyum lebar. Namja itu merasa janggal. Senyumannya seakan memudar seketika. Ia melihat dengan mata terbuka. Wajah Seulbi memerah. Ia pun berjalan mendekat.

"Seulbi-ah, apa kau sakit?" Tanya Hyunwoo dengan penuh selidik. Ia duduk menghadap ke arah samping Seulbi. Yeoja itu menatap Hyunwoo masih dengan senyum yang mengambang.

"Aku baik-baik saja, O-oppa..." jawaban itu tak membuat Hyunwoo mengalihkan pandangannya. Namja itu justru semakin memperdalam pandangannya dan memperhatikan Seulbi. Tangannya bergerak mengusap lembut pipi yeoja itu.

"Wajahmu memerah, apa yang terjadi?" Hyunwoo begitu intens. Ia mulai khawatir sepertinya. Tapi, ia masih tak memahami itu. Seulbi diam. Senyumnya yang tadi berkembang jadi sedikit mengendur. Tangan kurus dan lembutnya ikut menggenggam tangan kekar namja dihadapannya. Ia menunduk sebentar kemudian kembali menatapnya.

"Nan gwaenchanayo, Op-pa" matanya sayu. Hyunwoo menatapnya ragu. Ia jadi memperhatikan yeoja itu lekat-lekat. Saat itu matanya tertuju kearah tangan mungil yang menggenggam erat tangannya. Ia seakan semakin terlihat khawatir.

"Seulbi-ah.. tanganmu-kenapa" alisnya bertaut dan dahinya berkerut saat menatap Seulbi. Ia tidak berusaha melanjutkan pertanyaannya. Ia hanya ingin melihat yeoja itu.

U RWhere stories live. Discover now