Chapter 17

14 3 2
                                    

Chapter 17

"Myungsoo-ya kau lapar tidak?" tanya Yeosin. Mereka berdua memang sudah berada di dalam villa. Myungsoo tengah duduk di sofa ruang tengah yang dekat dengan dapur.

"Ani, kau lapar lagi?" Yeosin mengangguk imut, lalu tersenyum.

"Moodku sedang bagus, mau kubuatkan jus?" ujar Yeosin penuh semangat, Myungsoo mengernyit heran.

"Kau kenapa, sih? Tumben sekali" Yeosin hanya mempoutkan bibirnya.

"Yasudah kalau tidak mau" Myungsoo menggenggam tangan Yeosin sebelum yeoja itu beranjak meninggalkannya.

"Arasseo, buatkan aku minum saja.." Myungsoo tersenyum menampakan gigi dan lesung pipinya. Yeosin mengangguk berkali-kali lalu pergi ke kitchen bar untuk membuat jus.

***

Seulbi dan Hyunwoo lebih cepat kembali ke dalam villa karna mood Seulbi yang semakin menurun. "Kau lelah karna jalan-jalan tadi?" tanya Hyunwoo pada Seulbi yang terlihat lesu.

"Geumanhaeyo Oppa. Jangan pedulikan aku. Aku akan ke kamar sekarang" Hyunwoo hanya bisa menghembuskan nafasnya lalu mengangguk pasrah.

***

Myungsoo dan Yeosin mengobrol bersama sambil menikmati jusnya hingga tidak terasa waktu makan malam hampir tiba.

"Yeosin-ah sebentar lagi makan malam, kau tidak mandi?" tanya Myungsoo setelah meminum habis jus yang kini gelasnya kosong dan ada di atas meja.

"Kau duluan saja" Yeosin mengambil gelas kosong Myungsoo berniat mencucinya di dapur.

"Ya! Kenapa tidak mandi bersama saja?" ucap Myungsoo santai. Yeosin yang mendengar segera melotot ke arah Myungsoo.

"Ah maksudku, kita sama-sama mandi tapi di kamar masing-masih begitu" Myungsoo mengusap tengkuk lehernya. Yesoin mengembuskan nafasnya lega.

"Arasseo" Myungsoo mengangguk kaku mendengar jawaban Yeosin. Lalu, ia segera bergegas ke kamarnya yang ada di lantai atas.

"Augh! Dia mengejutkan saja" Yeosin jadi bergidik sendiri.

***

Seulbi menghempaskan tubuhnya ke kasur empuknya. Ia menenggelamkan wajahnya di bantal. Posisi badannya menelungkup di atas tempat tidur. Rasa-rasanya hari pertama liburan musim panasnya di buat sebegitu rumit dan membuat moodnya hilang ditelan asa. Ia tidak begitu menikmati keindahan pulau Jeju yang harusnya bisa membuat hatinya sejuk. Justru ia mengalami ketidaknyamanan di tempat yang sekarang ia tinggal untuk sementara waktu karena masa liburan musim panas.

Setelah merasa cukup meredam amarahnya, Seulbi membalikkan badannya dan menatap langit-langit kamarnya yang tinggi. Ia menerawang ke atas seakan ada gambar-gambar di masa lalunya yang bertabur di dalam pikirannya.

-flashback-

Seulbi berjalan bergandengan tangan dengan seorang namja yang sangat di cintainya. Ia tersenyum sepanjanh jalan, tanpa berniat ingin melepas genggaman namja itu. Kerumunan di sekitarnya membuat ia terus menempel dan sesekali matanya melihat memperhatikan namja yang ada dalam dekapannya.

"Seulbi-ah, aku tidak akan kemana-mana. Kenapa menempel padaku seperti permen karet begini, huh?" Namja itu tidak kesal. Justru ia merasa lucu saat melihat aksi manja kekasihnya itu. Seulbi menampakkan cengiran manisnya.

"Banyak yeoja yang mencuri pandang ke arahmu. Aku tidak suka.." yeoja itu mempoutkan bibirnya dan menyipitkan matanya saat melihat ke arah kekasihnya.

"Biarkan saja. Kau tahu kan kalau aku ini tampan.." dengan bangga namja itu memerkan ketampanannya. Seulbi yang mendengarnya segera mencubit lengan namja itu cukup keras.

U RWhere stories live. Discover now