Chapter 10

21 3 0
                                    

"Apa yang ingin kau tahu dariku, Kim Yeol-sshi?" Yeosin melontarkan sebuah pertanyaan yang membuat Kim Yeol semakin menatapnya.

"Aku ingin tahu semua tentangmu. Entah itu hal baik ataupun buruk, apapun itu." Ungkap Kim Yeol. Yeosin mengalihkan pandangannya kedepan. Ia melihat ke atas seakan menerawang sesuatu. Kemudian pandangannya sudah lurus kembali dan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kau yakin bisa menerima semua itu?" Tanya Yeosin menatap namja itu dengan penuh. Namja itu mengangguk yakin. Yeosin mencoba menghembuskan. Ia menetapkan hatinya untuk mengatakan sebuah rahasia yang mungkin sudah lama dipendamnya. Ia pun mengangguk dan menatap Kim Yeol.

***


"Abeoji meninggal saat aku masih berumur 15 tahun. Dia benar-benar meninggal dengan tidak tenang. Bagaimana bisa dia meninggal dengan tenang, jika keluarga yang ditinggalkan terlilit hutang yang ia timbulkan. Aku bahkan tidak tahu, apa yang ia gunakan sampai harus berhutang pada orang lain.." Yeosin mulai membuka masa lampau menyakitkan itu. Ia benci jika harus mengingat hal itu. Kim Yeol memperhatikan yeoja itu tanpa berfikir untuk mengalihkan pandangannya.

"Dia seorang pemabuk yang benar-benar parah. Setelah ia pergi, hidupku tidak semakin baik. Justru kesengsaraan itu semakin datang. Rentenir sesering mungkin datang kerumah. Eomma juga selalu pergi dari rumah. Aku berusaha hidup tanpa mereka. Mencoba mencari pekerjaan yang bisa menerimaku tanpa memandang kemampuanku apa. Aku selalu menghindari para rentenir itu. Percobaan bunuh diri pun pernah aku lakukan. Aku sudah benar-benar bosan dan tidak sanggup dengan kehidupan yang aku jalani. Saat itu Myungsoo masuk kedalam kehidupanku." Yeosin berhenti disitu dengan ceritanya. Saat itu fikirannya kembali berputar dan berputar ke masa-masa tersulitnya. Ia yang tadinya tidak memandang Kim Yeol, kini menatapnya dengan pandangan yang sangat susah untuk Kim Yeol artikan.

"Myungsoo datang menhancurkan semua niatku untuk meninggalkan hidup yang kejam ini. Dia marah, memaki dan menyalahkanku karena aku tidak pernah menghargai setiap detik saat-saat aku menjalani hidup ini. Aku tidak tahu dia datang dari mana." Yeosin terkekeh pelan saat mengingat masa-masa itu.

"Saat itu aku tidak bisa menyalahkannya. Yang kurasakan saat itu, dadaku sudah sangat sesak dan aku benar-benar menangis dipelukannya." Yeosin beralih menatap ke arah lain. Ia mengingat hari itu. Hatinya tersentak pahit, ia mencoba menahannya. Ia harus bisa menerima semuanya. Ialah yang memutuskan untuk membukanya lagi.

"Aku tidak mengenalnya. Tapi, aku menurut begitu saja saat dia membawaku kerumahnya. Aku disambut hangat oleh sosok wanita paruh baya yang aku yakin wanita itu adalah Eommanya. Mereka begitu baik padaku. Bahkan, Eommanya bersedia menyekolahkanku bersama Myungsoo. Sejak saat itu aku mulai berubah sedikit demi sedikit. Kembali menata hidup yang baru dan menjadi seseorang yang menghargai apa itu kehidupan. Aku juge kembali mencari kerja paruh waktu untuk tidak membuat Myungsoo dan Eommanya kesusahan karenaku." Yeosin menghela nafas beratnya dan tersenyum sedikit memaksa ke arah Kim Yeol.

"Tidak heran, kalian sangat dekat. Dia begitu berharga untukmu kan, Yeosin-ah?" Ada rasa yang tidak dimengerti oleh dirinya sendiri. Ia ikut merasakan kepedihan yeoja itu, tapi ia juga ingin menjadi bagian yang berharga untuk yeoja itu.

"Aku sudah menganggapnya sebagai keluarga, sahabat, adik, kakak. Dia benar-benar menjagaku selama ini. Tapi, aku selalu merasa bersalah padanya. Aku tidak pernah menceritakan lukaku padanya. Baru kali ini aku membuka luka lamaku. Kau satu-satunya orang yang tau masa terpedihku. Ia juga tidak pernah mengungkitnya. Mungkin dia takut akan berdampak buruk padaku. Perlahan, aku juga bisa menerimanya. Dan aku percaya hidupku tidak akan selalu seperti itu." Yeosin tersenyum.

Mungkin tidak begitu mengangkat semua bebannya, tapi ia lega bisa mengeluarkan semua yang terpendam didalam hatinya. Yeosin menatap Kim Yeol. Namja itu menatapnya sayu. Yeosin mencubit pipi Kim Yeol tanpa melepasnya.

U RWhere stories live. Discover now