• Eight: FanMeeting Time! •

7.1K 1.3K 169
                                    

Plagiarism is the fear of blank page.
-Mokokoma Mokhonoana-

**

warning: a very long chapter.

"Danee! Danee! Kau dimana? Kita sudah akan masuk ke dalam venue." Jaena daritadi ribut memberitahu Danee karena gadis itu belum datang juga. Tiga puluh menit lagi gate akan segera ditutup dan ia belum masuk juga.

"Tunggu saja, siapa tahu ia sedang terjebak macet," Jungkook yang sekarang hadir khusus untuk menemani Jaena bertemu Jungkook-nya yang lain menyela, berharap Jaena bisa lebih tenang.

Jaena menoleh ke arah Jungkook dengan senyum pilu. "Danee tidak biasanya seperti ini, kita masuk saja?"

Jungkook mengacak rambut Jaena gemas dan mengangguk. Menggandeng tangan gadis itu ke dalam venue. Gadis berambut sebahu itu beruntung sekali, Jungkook memberikannya tiket paling depan dan ia benar-benar langsung berhadapan dengan semua anggota BTS.

Tangan kirinya mengeluarkan album Young Forever Night Version yang baru saja ia dapatkan yang sudah berisi sticky notes dan pertanyaan-pertanyaan untuk masing-masing member.

Jaena benar-benar tidak bisa memberitahukan bagaimana perasaannya saat ketujuh orang itu datang dan benar-benar bersinar.

"Dul set, Bang! Tan! Annyeonghaseyo, Bangtan Sonyeondan-imnida." Mereka lalu mencari tempat duduk masing-masing. Berakhir dengan Jungkook benar-benar berhadapan Jaena.

Tangan kanannya yang gemetar memegang Jungkook yang satunya, hampir meremasnya karena terlalu gembira.

"Jungkook benar-benar tampan."

"JEON JUNGKOOK!!!"

"Ah, don't be such a cutiepie. I'm suing you, Kookie."

Komentar-komentar kecil yang keluar dari mulut manis gadis berbaju hitam itu membuat lelaki di sebelahnya tertawa.

"Terima kasih, Jaena."

Jaena memukul Jungkook dan kembali fokus pada acara fanmeeting. Hal yang paling ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Fansining!

Huh. Huh. "Doakan aku selamat sampai kemari, Jungkook."

Jungkook memutar kedua bola matanya dan mengangguk.

"Aku serius! Siapa yang tahu saat berhadapan dengan Jungkook yang lebih tampan darimu itu, aku sudah kehilangan napas karena mencium baunya yang katanya sangat harum? Atau pengelihatanku jadi terganggu karena ia terlalu bersinar?"

Jungkook mengacak rambut gadis itu dan membekap mulutnya agar benar-benar berhenti bicara dan mulai mengantri. "Cepatlah, kalau ada apa-apa, Jungkook yang di sana pasti akan menolongmu."

Jaena sudah ikut berbaris, meninggalkan Jungkook yang duduk di kursi mereka, tidak ingin ikut karena katanya lelaki itu bahkan bukan seorang ARMY.

Jantung Jaena sepertinya sudah akan lepas dari tempatnya, adrenalinnya memacu jantungnya dengan keras, juga membuatnya berkeringat dingin dan gemetar.

Rap Monster. Senyum dengan lesung pipinya benar-benar mengagumkan. Sosok pemimpin yang patut sekali di contoh, suaranya yang rendah dan seksi di telinga.

ANOTHER JEONWhere stories live. Discover now