TIGA

12.2K 477 9
                                    

Anthony mengklakson dan seketika gerbang rumah tersebut terbuka. Ia memasukkan motornya. Ia berjalan masuk ke dalam rumah tersebut. Ia mengangguk pelan pada pelayan-pelayan rumah tersebut yang menyapanya. Dikarenakan, dahulu ia sering bermain dirumah tersebut maka hampir seluruh pelayan dirumah tersebut mengenalnya.

Anthony membuka pintu kamar dan mendapati sang pemilik kamar sedang duduk diatas sofa dan menatapnya dengan jengkel.

Anthony membuka pintu kamar dan mendapati sang pemilik kamar sedang duduk diatas sofa dan menatapnya dengan jengkel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anthony melempar tas ranselnya ke arah pria tersebut dan langsung menelungkup pada ranjang.

"Hei! Lo dari mana aja? Lo belum pulang ke rumah?" Tanya pria tersebut berturut-turut seraya menaruh ransel Anthony ke sampingnya.

"Hm," deham Anthony mengiyakan. Yang sekarang ia butuhkan yaitu tidur, namun karena insomnianya, membuatnya tidak bisa tidur jadi dia hanya memejamkan matanya.

"Aish, dasar malas. Lo harus pulang, nanti papa lo cari." Ujar pria tersebut beranjak dari sofa dan menendang pantat Anthony pelan.

"Dia gak bakal cari gue," balas Anthony singkat.

"Aish cowok ini," pria tersebut duduk di tepi ranjangnya. Ia menepuk betis Anthony pelan, "Anthony, gue mau bilang,"

"Hm?"

"Yoseph, di-"

Anthony beranjak duduk dan menatap tajam pria tersebut. "Jangan pernah sebut nama dia, Jonath." Tegasnya.

"Anthony, dia juga tidak salah. Itu semua bukan keinginannya," Jonath berusaha menjelaskan namun Anthony mendesis pelan.

"Sekali munafik ya tetap munafik," Anthony berdiri dan berjalan keluar dari kamar Jonath. Ia tetap tidak habis pikir dengan Jonath yang selalu membela Yoseph.

"Anthony!" Seru Jonath menatap kepergian Anthony.

"Aish, dasar keras kepala," gerutunya. Ia melirik kesamping dan tanpa sengaja ia melihat ponsel Anthony tergeletak di ranjang.

Jonath mengambil ponsel Anthony, ia menekan tombol on dan seketika layar ponsel tersebut mengeluarkan cahaya. Ia tersenyum kecil melihat walpaper Anthony yang masih tidak ganti dari dahulu. Disana terdapat 3 orang cowok tertawa bahagia sambil merangkul. Ya.. tepat sekali itu adalah foto dirinya, Anthony dan Yoseph.

Jonath menghela nafas pelan, "di lubuk hatinya, masih ada dia." Gumamnya dan tersenyum manis.

****
Anthony menekan gagang pintu dan membuka pintu yang sudah lama tak dimasukinya. Ia menekan saklar yang ada didekat pintu. Seketika ruangan tersebut terang. Hanya sebuah ruangan kedap suara dengan seperangkat alat instrumen, seperti piano, gitar classic, gitar listrik, drum, mic dan masih banyak lainnya.

Anthony berjalan menuju ke piano. Ia menarik kain putih bersih yang menutupinya karena telah lama tak dipakai, ke sembarangan tempat.

Ah.. apa yang gue lakukan, batin Anthony dan menatap piano tersebut. Ia menekan sebuah tuts dan piano tersebut mengeluarkan suara not yang merdu.

Oh My Boy!Where stories live. Discover now