STEP 11 : CARI KEBAHAGIAAN (Bag.2)

6.7K 708 74
                                    

{Bagian 2}


'Ardan... Ardan...Ardan.... Arggghh'

Aku berguling-guling diatas kasurku. Aku benar-benar sebal sejadi-jadinya. Bagaimana bisa aku selalu kepikiran Ardan. Jangan-jangan bocah itu pake pelet lagi buat menjerat aku.

Aku memang sedang gila sekarang. Beberapa hari ini aku selalu dibuat sebal oleh Ardan, namun anehnya bukannya aku marah tapi aku justru kepikiran senyumannya itu. Makanya aku berpikir sepertinya aku sudah jatuh dalam peletnya.

Aku turun dari ranjangku dan berjalan menggambil diary yang kusimpan di dalam lemari. Aku membuka halaman terakhir yang kutandai. Setelah beberapa hari aku mengenal kak Ray aku sekarang sudah cukup tahu mengenainya.

Oleh karena itu aku putuskan untuk membaca dua misi terakhir yaitu misi ke-11. Aku membuka halaman itu dan menemukan judul baru di dalamnya.

 Aku membuka halaman itu dan menemukan judul baru di dalamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cari kebahagiaan... oh jadi ini misi ke-11" Ucapku pelan.

Masa pengenalan sudah berhasil aku lalui. Ini saatnya aku mencari kebahagiaan dalam hubungan baru. Dalam misi kali ini sebenarnya bukanlah misi yang sulit. Melainkan misi yang menyenangkan, aku harus melakukan aktifitas yang menyenangkan dengan targetku.


'Mencari kebahagiaan adalah misi dimana kalian akan mejalankan aktifitas yang menyenangkan bersama dengan target yang sudah kalian dapatkan. Misi ini akan menjadi misi penentu dalam misi terakhir'


Namun yang membuat misi ini agak sedikit sulit adalah belakangan ini aku sulit pergi keluar dengan kak Ray. Bahkan sudah dua hari kak Ray tidak memberiku pesan-pesan manis yang biasanya dia berikan padaku. Tapi dibalik itu semua aku berusaha untuk berpikir positif.

Aku menganggap kak Ray belakangan ini sedang sibuk. Apalagi dia kelas 3 sekarang ini, jadi harus fokus belajar. Namun tetap saja masih ada rasa curiga yang besar. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menelepon kak Ray sekarang.

Aku menekan tombol smartphone milikku dan mencari nomor kak Ray disana. Aku lantas menyentuh tombol call. Aku menunggu cukup lama untuk mendapatkan jawaban dari kak Ray. Aku hanya ingin menanyakan kabarnya saja.

"TUTT.... TUTTT.... TUTT..." Nadanya masih tersambung.

"TUTT.... Haloo" Suara seseorang mengangkat panggilan dariku.

Tunggu... ini sama sekali bukan suara kak Ray. Bahkan yang mengangkat telepon ini terdengar seperti suara perempuan. Aku lantas melihat nama yang tertera di layar smartphone milikku dan benar ini adalah nomor milik kak Ray.

"Halo..."

"Halo... kamu siapa?" Tanyaku.

"Loh, harusnya aku yang tanya kamu siapa?" Ujar suara perempuan itu.

180 Days To Be Perfect Where stories live. Discover now