STEP 1 : KENALI DIRIMU (Bag.2)

10.1K 934 31
                                    

STEP 1 : KENALI DIRIMU

-Bagian Kedua-


Fadi hanya bisa memanyunkan bibirnya saat ia marah padaku. Dia bahkan mengikuti tingkahku, menyebalkan. Fadi memang selalu saja menirukan gaya ku saat ia marah padaku ataupun saat dia menggangguku.

Namun hal yang perlu kalian ketahui, kami berlima tidak pernah bertengkar hebat. Meskipun kami berlima memiliki sikap yang berbeda namun perbedaan itulah yang selalu melengkapi kami. Jika ada salah satu dari kami yang marah, maka biasanya yang lain akan mengalah. Begitupun seterusanya.

----------***---------

Siang harinya ada kelas terakhir yang paling aku benci yaitu kelas olah raga. Aku selalu mendapatkan nilai buruk dalam kelas ini. bagaimana tidak, aku bahkan tidak bisa bermain sepak bola, basket, lari bahkan permainan lainnya. Bukan karena aku tidak bisa tapi karena aku tidak mau memainkannya.

Saling berebutan untuk mengambil bola dan menendangnya ke gawang. Atau saling berebut bola dan melemparkannya ke ring. Yang benar saja, itu melelahkan. SANGAT melelahkan.

Berbeda dengan diriku yang hanya duduk di pinggir lapangan. Fadi sangat bersemangat memainkan bola basket yang ada ditangannya. Begitu pula dengan Lucy yang sedari tadi melakukan hal yang sama namun dengan grup perempuan.

Aku bahkan melihat gerakan Lucy yang sedikit berlebihan menurutku. Dia men-dribble bola sambil menggoyangkan pinggulnya. 'Ya ampun, yang benar saja' Aku menatap Lucy dengan ekspresi pura–pura muntah. Namun Lucy dengan percaya diri melompat lompat manja dan membuat siswa cowok berteriak untuknya.

'LUCYYY...' Teriak para siswa laki-laki.

Saat aku sedang fokus dengan permaian Lucy, sebuah bola basket terlempar kearahku. Namun dengan cepat aku menangkap bola tersebut dan memegangnya eret. Kulihat diujung sana Fadi sedang menatapku dengan cengirannya. Pasti dia yang melakukannya barusan.

"Woy Aji, ayo gabung?" Teriak Fadi.

'benarkan pasti dia' Aku bergumam saat melihat dia cengengesan kearahku.

"HAHAAA... mana mungkin dia bisa main yang ada nanti pingsan lagi!" Ucap salah seorang murid cowok dikelasku.

Aku lantas mencari dari mana asal suara itu. Dan aku menemukan teman sekelasku yang selalu mengejekku. 'Dasar siluman gigi berbisa'. Siapa lagi kalau bukan Jono, pria tonggos yang selalu banyak omong.

Bahkan bukan Cuma aku, siapapun yang menurutnya patut untuk dijadikan bahan ejekan maka ia ejek dengan seenaknya. Aku lantas berdiri dari dudukku dan memasuki lapangan. Aku melihat Fadi yang tersenyum bangga saat melihat aku berjalan ke arah lapangan.

"Wiihhhh... ayoo Aji" Sontak teman-teman ku memberi dukungan saat aku berjalan menuju lapangan.

Saat aku tepat berada didepan Jono, aku lantas menantangnya untuk bertanding melawanku. Aku punya rencana licik, aku mengajak Fadi untuk satu tim bersama ku agar aku menang. Tapi ternyata Jono tahu rencana licik ini dan dia mengajakku untuk bertanding satu lawan satu.

'SHIIIT.... dasar siluman gigi' Aku benar-benar sebal. Jono kan ikutan eskul basket, dia pasti menanglah. Dasar cowok licik.

"Ayoo, berani ga satu lawan satu" Ucap Jono dengan nada sombong.

"Hellooowww siluman gigi berbisa, aku ga takut" Aku berucap dengan menantangnya.

"AAHAHAHAAAAaaaa..." Aku mendengar suara tertawaan di belakangku. Sepertinya teman sekelasku yang lain menertawakan julukan Jono yang aku berikan. Aku bisa melihat ekspresi sebal Jono padaku.

180 Days To Be Perfect Where stories live. Discover now