STEP 6 : KEMBANGKAN INSTINGMU (Bag.2)

6.3K 692 45
                                    

{Bagian 2}


Aku berhasil masuk Fameux class. Aku masih menatap pengumuman yang ada di hadapanku. Setelah pemanggilan langsung dari kepala sekolah. Pemberitaan ini juga di tampilkan di mading sekolah. Ini benar-benar luar biasa, aku berhasil menjadi 3 orang beruntung menggantikan mereka yang dikeluarkan dari Fameux class.

Aku tersenyum dengan bangga. Aku juga menemukan kedua temanku yang lain yaitu Rizka dan satu orang teman laki-laki di kelasku yang belum ku kenal. Aku lantas memeluk Rizka dan saling memberikan selamat.

Diantara teman-teman baru ku yang lain hanya Rizka lah yang masuk bersama denganku. Meski mereka sedih namun nampaknya mereka ikut senang dengan keberhasilan kami kali ini.

....

....

Aku menceritakan apa yang terjadi di sekolah kepada ayah, bunda dan kak Arru. Respon mereka sangat luar biasa. Saking luar biasanya ayah bahkan mengajak bunda, kak Arru dan aku untuk makan bersama di luar sebagai wujud rasa syukurnya karena keberhasilan ku.

"Ayah masih belum percaya kalau jagoan ayah akhirnya masuk juga ke Fameux" Ucap ayah masih fokus dengan setir yang dia pegang.

Kami semua sekarang sedang dalam perjalanan menuju restoran yang akan kami datangi.

"Hehehe" Aku hanya tertawa cengengesan.

"Bunda juga ikut senang kalau adek akhirnya berhasil juga" Ucap bunda.

Sedangkan kak Arru yang duduk di belakang bersamaku hanya tersenyum sesekali sambil menggoda ku. Kami sampai di restoran itu tepat pukul 6.30 malam. Ini sudah waktunya jam makan malam.

Kami menuju restoran Favorit kami sekeluarga. Di restoran ini sangat komplit menunya, dari makanan Indonesia hingga western ada disini. Beberapa menu disini juga menjadi makanan favorit ayah dan bunda.

Kami memesan makan seperti biasa ketika kami datang. Saat asik menunggu makan, sesekali kak Arru bercanda dengan ku dan membuat kami terhibur. Namun ada hal yang membuatku sedikit tak tenang.

Aku merasa seperti ada seseorang yang sedang memperhatikan kami. Namun beberapa kali aku mengalihkan pandangan pada sekitarku, hasilnya nihil. Tak ada siapapun yang memperhatikan kami bahkan tak ada seorangpun yang mencurigakan.

"Kenapa dek?" Tanya kak Arru.

"Ohh... ngga kok, ngga papa" Jawabku.

"Yeayy... makanan sudah datang" Ujar kakak ku itu.

Ucapannya menyadarkan aku dari lamunan. Aku berusaha untuk menghilangkan prasangka buruk. Dan berusaha menikmati makan malam di luar yang hanya sesekali kami lakukan.

Kami makan dengan sangat nikmat. Beberapa kali kak Arru juga berceloteh tentang nikmatnya makanan di restoran ini. Namun pikiranku masih melayang pada sesuatu. perasaan ku berkata seperti ada seseorang yang memperhatikan kami.

"Dek kok ngelamun aja sih?" Tanya bunda. Aku lantas mengalihkan pandanganku padanya.

"Tuh lihat makanannya jadi kena baju kan" Ujarnya.

Aku melihat ada noda saus yang menempel pada lengan kemeja yang sedang kupakai. Aku lantas bergegas menuju toilet sebelum saus yang ada dilengan kemejaku ini membekas dan sulit di hilangkan.

Aku masuk kedalam toilet dan segera menuju washtafel yang tersedia didalamnya. Aku membasahi kemejaku dan sedikit menggosoknya. Aku terlalu fokus dengan noda tersebut, sehingga aku tak sadar ada seseorang juga yang sedang berdiri di samping ku.

180 Days To Be Perfect Where stories live. Discover now