STEP 11 : CARI KEBAHAGIAAN (Bag.1)

6.6K 706 55
                                    

{Bagian 1}


'Bukannya dia juga ada disanakan, dia yang membantu aku keluar dari restoran itu... dan aku tadi melihatnya di pojokan dekat ruang guru...jangan-jangan orang yang menyebarkan rekaman itu—'

....

....

"Woy ngelamun aja!" Ujar Lucy.

"Kamu tahu siapa yang nyebarin rekaman itu Ji?" Tanya Didi padaku.

"Engga, aku ga tahu" Aku masih belum yakin apakah dia yang melakukannya.

Kami mengobrol menghabiskan waktu istirahat dengan tenang. Aku maupun Fadi sekarang sudah terlepas dari Natasya si biang masalah. Namun dari masalah itu, aku juga belajar sesuatu.

Bahwa aku seharusnya tidak dekat secara berlebihan dengan Fadi. Bisa saja orang salah mengartikan, sama seperti masalah yang menimpa kami ini. Namun bukan berarti aku juga memutuskan hubungan pertemanan kami. Hanya saja mulai sekarang aku harus tau batasannya.


----------***---------


Aku kembali belajar dengan tenang di dalam kelasku. Kali ini rasanya berada di dalam kelas sama seperti dulu. Dan orang yang duduk di sebelahku juga masih orang yang sama yaitu Ardan.

Aku ingin sekali bertanya padanya tentang siapa yang merekam kejadian di restoran itu. Dan siapa yang menyebarkanya melalui komputer yang ada di ruang guru pada Ardan. Namun aku tak berani karena jika jawabnya dia yang melakukannya, maka aku harus beterima kasih padanya. Harga diriku sepertinya terlalu tinggi jika harus mengucapkan terima kasih, oleh karena itu aku tak berani melakukannya.

"Baiklah anak-anak hari ini kita akan belajar diluar ruangan" Ucap guru biologi yang ada di depan kami.

Sontak hal tersebut membuat semua siswa di dalam ruangan kelasku senang. Guru tersebut menyuruh kami untuk mencari berbagai macam daun yang ada di seluruh sekolah untuk kebutuhan praktek hari ini. Dan tentu saja kami tidak bekerja sendiri tapi kelompok.

Aku sempat berpikir rasanya pasti menyenangkan jika berkelompok. Namun sepertinya aku harus membuang jauh-jauh pikiran itu. Karena kami disuruh untuk membuat kelompok yang terdiri dari dua orang. Dan yang lebih parah, kelompok tersebut berdasarkan tempat duduk. Artinya aku harus sekelompok dengan orang yang duduk disampingku. Dan orang yang duduk disampingku tentu saja Ardan.

"Ayo.." Ujar Ardan. Dia mengajakku untuk segera berkeliling seluruh bagian sekolahan.

Aku berjalan mengikutinya menuju bagian selatan sekolahku. Disana memang terdapat taman kecil dan ditumbuhi banyak tanaman. Kami berdua memang memutuskan untuk pergi kesana terlebih dahulu, sebelum menuju bagian yang lain dari sekolah ini.

"Kalo daun yang ini gimana?" Tanya Ardan padaku.

Dia menunjukan daun yang ada dihadapannya. Aku pikir daun itu terlalu kecil dan aku juga tidak tahu daun tersebut masuk kedalam jenis apa.

"Emang itu daun dari tanaman jenis apa?, dikotil atau monokotil?" Tanyaku padanya.

"Ga tau gue... ini juga jenis tanamannya juga gue ga tau... hehe" Jawab Ardan sambil tersenyum kikuk.

"Mending ambil daun pohon mangga aja sama jambu tuh, lebih jelas jenisnya apa" Ujar.

"Oke.. gue ambil yang mangga disana, lo ambil yang jambu itu.. bisakan?" Ucap Ardan.

"Oke sip" Ucapku.

Aku bergerak menunju pohon jambu yang tadi Ardan tunjuk. Namun sepertinya aku salah memilih, pohon jambunya sangat tinggi. Gimana caranya aku bisa ngambil daunnya. Apa aku suruh Ardan aja gitu yang naik, tapi nanti dia bilang aku manja lagi. Jalan satu-satunya hanya naik, yasudah aku coba naik saja.

180 Days To Be Perfect Where stories live. Discover now