season 1

2.7K 156 15
                                    

Amber pov.

Saat ini aku berada di ruang dorms tempat latihanku, SMTOWN Entertainment tepatnya.
Keringatku bercucuran deras karena baru saja berlatih brigdance dan bernyanyi. Maklum saja, lusa depan aku sudah harus tampil di konserku. Perkenalkan namaku Amber Liu Jossephine, seorang penyanyi sekaligus dancer namja yang di gandrungi oleh para gadis-gadis masa kini. Tidak hanya itu, aku juga seorang superstar kebangaan negara korea ku.

"Amb. Sudah ku atur jadwal manggungmu. Sekarang beristirahatlah pulang. Besok lusa kau ada jadwal live konser dan itu adalah konser terbesarmu tahun ini. Gunakan waktumu dengan baik Ne. Aku tau kau pasti bisa.!"

Itulah yang diucapkan managerku.

Ya, dialah yang mengatur semua jadwal konser-konserku maupun acara live tv show.

Wanita itu bernama victoria song, aku sering memanggilnya vic noona, karena usianya yang lebih tua 4/5 tahun dariku.

Sebenarnya aku sudah capek dengan acara-acara live tv show di hari-hari sebelumnya, dan aku rasa badanku juga tidak bisa diajak kompromi. Hffffft.. aku bernafas panjang.

"Noona. Apakah konserku kali ini tidak bisa diundur?"

Aku berjalan mendekatinya sambil meneguk air mineralku. Vic noona yang tadinya berdiri memunggungiku dan sibuk dengan kertas-kertasnya, kini memandang kearahku.

"Tidak amb. Kita sudah memiliki kontrak tetap dengan penyelenggara acara."jawabnya.

Dia melanjutkan kegiatannya dengan kertas-kertasnya lagi.

Aku berdiri menjajari tubuh vic noona. Kupandangi wajah vic noona yang tidak menggubris tatapanku sama sekali.

"Ah noona, aku sangat lelah. Aku butuh istirahat 3 hari saja, setelah itu ki....-" belum selesai aku berbicara, ucapanku sudah di potong oleh nya.

"Amb. Itulah resiko menjadi artis serta superstar besar sepertimu. Jika kau membatalkan semuanya, bagaimana jadwal yang sudah ku atur untukmu berikutnya? bagaimana aku mengatakan kepada panitia penyelenggara acara kalau kau tidak bisa hanya gara-gara lelah? bagaimana aku mengatakan kepada fansboy ataupun fans girlmu, mereka pasti akan kecewa dengan keputusan bodohmu? apa kau mau jika aku mengundurkan diri sebagai managermu?"

Sial. Kini vic noona benar-benar marah kepadaku. Aku sampai tidak berani menatap dirinya lagi, tatapannya berubah menjadi tatapan singa yang ingin menerkam mangsanya. Aku hanya bisa menelan ludahku sendiri dan menunduk ke bawah.

"Baiklah vic noona. Aku akan lakukan sebisaku. Tapi aku meminta syarat di konserku lusa depan."ujarku dengan nada yang bergetar tanpa melihat kearahnya.

Kulihat dari bayangan, kini tatapan vic noona padaku kembali normal seperi biasa nya. Hmmh. Syukurlah. Batinku lega.

"Syarat apa?"tanyanya penasaran.

"Aku ingin menarik tiga yeoja yang beruntung untuk naik ke atas panggung. Aku ingin memberi kebahagian kepada para fansku yang beruntung hari itu."ucapku.

Kulihat dia mempoutkan alisnya.
"Untuk apa? itu akan memperpanjang waktu amb."ucapnya.

"Katamu tadi aku tidak boleh mengecewakan para fansku."ujarku menang.

"Baiklah-baiklah! aku akan beritau kepada hyung mu minho yang bertugas sebagai ketua acara. Sekarang kau pulanglah ke rumah mu amb, hari sudah malam dan jangan begadang. Ingat itu, kau masih harus berlatih besok, karna besok sudah gladi resik dan maksimal kan penampilanmu."ucap vic noona sambil berlalu meninggalkanku.

"Tunggu .."cegahku padanya.

Vic noona menghentikan langkahnya dan menatapku bertanya-tanya. "Kenapa?"tanyanya.

"Aku juga ingin mengajak conando untuk hadir di konserku."ucapku dengan tatapan yang.....yah mungkin menurut vic noona tatapan ingin berantem.

Kulihat vic noona mempoutkan alisnya lagi. Memandangku dengan tatapan khasnya dan hanya mengangguk.
Itulah jawaban nya padaku. tck... dasar.

Dialah noona ku. Dia sudah ku anggap sebagai kakak perempuanku sendiri. Dia benar-benar cerewet layak menjadi seorang mama.
Haha, tapi vic noona selalu baik padaku. Dialah yang rela mati-matian untuk mengatur dan mengurus semua jadwal serta diriku.

Maklum saja, aku hanya tinggal di rumah besarku bersama sahabatku yang bernama Conando. Meski juga ada beberapa bodyguard kami berdua

Conando juga seorang artis sepertiku. Namun dia adalah seorang pemain film drama-drama percintaan, bisa di bilang dia adalah actor. Aku hanya tinggal bersama conando karena aku dan conan sudah bersahabat sejak di junior high school. Kami selalu bersama hingga menjadi seorang superstar yang terkenal seperti ini.

Papa selalu sibuk dengan pekerjaannya, sedangkan mamyku juga ya ku maklumi saja mereka, ayahku adalah investor korea dan amerika terbesar bermarga Liu. Jadi ayahku lah yang ikut mendukungku menjadi superstar seperti ini, kekayaan yang dimilikinya tidak akan pernah habis hingga berpuluh-puluh keturunan.

Kulihat jam arloji di tanganku sudah menunjukkan pukul 🕗 malam. Aku pun segera memakai masker, jaket hitam, kaca mata hitam serta topi hitam. Aku memakai itu karena menutupi repotasiku sebagai artis di luar sana, aku tidak ingin di kejar-kejar dan di cakar oleh fans fanatic yang mulai brutal jika melihatku.

Aku memandang sekitar, banyak sekali orang-orang yang memadati di luar SMTOWN, sangat sesak dan ramai. Aku harus berjuang melalui kerumunan ini. Aku tidak peduli dengan tatapan mereka padaku yang terkesan menjijikkan. Lalu kulangkahkan kakiku menuju mobil sportku berada.

...bukhhhh...

Aku menabrak seorang yeoja yang menurutku cantik, atau bahkan dia benar-benar cantik dan manis. Tingginya juga tidak berkisar jauh dariku.

Aku hanya berdiri memandangnya dari balik kaca mata hitamku, dia sampai tersungkur di bawah karena sudah ku tabrak lumayan kasar.

Tiba-tiba kedua temannya yang satu pendek dan yang satunya lagi tingginya gak ketulungan menatap kearahku tajam. Mereka membantu temannya yang tersungkur di bawah untuk berdiri.

"Uak penjahat. Kenapa kau menabrak teman kami? apa kau tidak punya mata?" protes yeoja yang bertubuh pendek dan berkulit agak gelap.

"Luna , lenjahat ini memakai kaca mata, dia apa bisa lihat. Tck..."imbuh temannya yang berbadan tinggi.

Sial.
Mereka mengira kalau aku ini adalah penjahat, apa mereka tidak berfikir. kenapa penjahat ada di SMTOWN tck... benar-benar pabbo. Batinku.

"Hei aku bukan penjahat."ujarku yang akhirnya angkat bicara tanpa membuka masker di wajahku.

"Tentu kau penjahat, lihat pakaianmu seperti teroris"ucap si yeoja pendek.

"Sudahlah aku tidak apa-apa."ujar yeoja yang sudah ku tabrak tadi.

Mereka membuang-buang waktuku saja, jika mereka terus memojokkanku seperti ini, mereka pasti akan tau siapa diriku.

"Mianhe"ucapku sambil berjalan meninggalkan ke tiga yeoja itu. Aku tidak mau meladeni mereka lebih lama karena aku benar-benar segera ingin beristirahat di rumah.

*****

Beberapa menit kemudian aku sudah tiba di rumah besarku, mobil sportku ku parkirkan di dalam garasi.

Kali ini conando sudah datang, mobilnya sudah terparkir di garasi. Kebetulan, aku ingin mengajak conando berbincang malam ini, karena hari-hari sebelumnya dia tidak ada di rumah karena sibuk dengan syuting filmnya.

Amber pov end.

to be continued.....

S.A.F.F.I.L [KRYBER COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang