26

3K 323 24
                                    




"Barb dengarkan aku-"

Cobanya untuk menjelaskan semua perbuatannya yang tak kusangka dan jelas tak pernah terbayang dalam pikiranku.

Harry.. laki laki termanis yang pernah kutemui berjalan dengan perempuan lain, lalu selama ini, aku apa baginya? kukira ia baik dan tulus padaku

Ternyata ia sama saja, ia laki laki bermulut manis dan aku? aku wanita bodoh yang luluh dengan ucapan ucapan manisnya, cih kenapa aku bisa bisanya sebodoh ini.

"Kau tau Harry? aku tak peduli dan aku tak ingin melihatmu lagi, oh bagaimana jika aku yang membuatmu tak melihatku lagi? itu yang kau inginkan sedari dulu bukan? aku selesai denganmu, hati ini sudah terlalu banyak kau beri goresan, selamat tinggal Harry, terimakasih atas semuanya terutama atas semua kemanisan palsu yang kau berikan padaku"

Ucapku lalu meninggalkan Harry yang terdiam mencerna ucapanku, sekarang, aku jelas benar akan mengemasi barang barangku dan kembali kabur tepat apa yang kulakukan seperti dulu.

*********

Tanganku dengan cepat merogoh semua baju yang terlipat rapi dilemari pakaian Harry, aku meninggalkan gaun mewah yang diberikan Harry padaku.

Mungkin saja ia akan meminta aku mengembalikan nya jika kubawa, aku lebih memilih jalan yang aman.

Semuanya sudah terkemasi aku hanya harus tinggal pergi dari apartement yang sudah kutempati selama 3 bulan terlebih dimana tempat aku dan ia saling jatuh hati.

Baru kusadari ternyata tempat ini membawa banyak berbagai kenangan, dikasur ini... dimana aku dengan bodohnya aku menjatuhkan diriku, itu benar benar sakit.

Tapi.. sudahlah itu hanya sebuah kenangan, aku adalah Barbara Palvin, aku bukan lagi asisten seorang Harry Styles dan kekasih darinya.

Meninggalkan orangtuaku saja terasa mudah bagiku apalagi hanya seorang Harry Styles. Yang kini bukan siapa siapa lagi untukku.

Baiklah waktunya pergi, aku tak ingin membuang" waktu terlalu lama.

Akan mustahil jika aku kembali lagi kesini, aku akan pergi jauh, seperti apa yang kulakukan pada orang tua ku.

*Harry POV*

"APA?! SUDAH 2 JAM TETAPI KAU MASIH TAK MENEMUKAN BARBARA? DENGAR YA! JIKA KAU TAK MENEMUKAN NYA HARI INI KAU KUPECAT"

Aku benar benar gila sekarang, jelas jelas sudah gila! Barbara pergi dari apartement dan jika aku biarkan mungkin ia juga akan pergi dari hidupku.

Tidak! tak akan kubiarkan itu terjadi, aku tak akan berhenti mencarinya dan aku akan menemukan nya, aku tak ingin hidupku yang dulu, aku tak mau semuanya menjadi gelap kembali.

Aku tak mau kehilangan sinarku lagi.

"Brrttt...Brtttt...."

"Harry? bagaimana keadaanmu? apakah kau dicampakan oleh wanita seram itu? dengarkan aku Harry ia tak pantas untukmu dan-"

"DIAM KAU! INI SEMUA GARA GARA MU KENDALL! TAK SEHARUSNYA BARBARA MEMBIARKANMU HIDUP, JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK MENGHUBUNGIKU LAGI DAN BERBICARA DENGANKU LAGI KARENA AKU TAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU"

Emosiku benar benar terluapkan, ia memang biang dari semua masalah ini. Aku tak tahu tubuh laki laki siapa yang wanita itu tunjukan pada Barbara.

Argh sialan! jika aku tak mendengarkan Barbara ini semua tak akan terjadi, aku benar benar tak peka saat itu, bodohnya kau Harry!

Aku tak tahu bagaimana aku hidup tanpa Barbara, selama ini ia selalu ada untukku, disampingku.

Terasa sangat sulit untuk menyadari bahwa aku kehilangan Barbara kesekian kalinya.

Mengapa aku melakukkan kebodohan yang sama berulang kali padanya.. Argh! sial!

"AKU TAK PEDULI! KALIAN HARUS MENCARI BARBARA SAMPAI KETEMU, KALIAN HANYA BOLEH MENGHUBUNGIKU SAAT SUDAH MENEMUKAN BARBARA"

*Author POV*

Ia menghubungi semua rekan terdekat Barbara termasuk Niall, ia tak percaya bahwa Barbara akan benar benar pergi meninggalkannya.

Ia tak akan benar benar menyerah sampai ia melihat sinarnya kembali, berbagai cara telah dilakukanya.

Ia tak akan pernah kehabisan cara untuk menemukan Barbara, semuanya ia korbankan hanya untuk menggapai sinarnya yang pergi meninggalkannya, karirnya seakan terbengkalai begitu saja. Sudah banyak acara yang ia lewatkan.

Tentu ada pikiran untuk menyerah bahkan putus asa dalam hidup seorang Harry Styles, ia pikir jika ia mati Barbara akan kembali menemuinya, setidaknya ia melihat kembali sinarnya di akhir hidupnya.

Mungkin cara tersebut akan digunakannya ketika tak ada satupun cara lagi untuk menemukan sinarnya, dengan terpaksa ia harus membuat Sinarnya datang menemuinya.

Walau itu sulit baginya, ia tak akan pernah mencoba untuk mencari sinar yang baru karena ia bagaikan

Hidup yang baru baginya..
Kehangatan nya membuat ia nyaman Senyuman nya membuat ia semangat
dan
Matanya membuat laki laki ini luluh padanya

Ia adalah hasil karya Tuhan yang paling indah..
Ia merasa beruntung karena kegelapan yang ia milikki dalam hidupnya pernah mendapatkan sinaran oleh nya.

Barbara seakan sudah separuh dari hidupnya, ia tak akan bisa hidup tanpa Barbara, sepertinya dewi fortuna sedang tak berpihak padanya saat ini

Ia merasa ia kembali sendiri.. kegelapan dalam hidupnya mulai kembali merajarela.

Ia akan mencari sinarnya kembali dan secepatnya.. ia akan segera menemukannya..

************************************

Haii readers! jadi Forelsket bakalan tamat di beberapa chapt lagii mwehehehe, sooo jadi author pengen tau apasih yang buat kalian suka baca forelsket + kasih vomments buat forelsket, kalian bisa kasih jawaban nya di comment hihi ^^

Happy reading lads! x.

Forelsket [h.s]Where stories live. Discover now