21

3K 326 20
                                    



"Hey Joe suruh anak buahmu itu menyingkir"

"Astaga Harry?! yang mana lagi!!"

"Yang itu! yang berambut putih dan mencoba melihat tubuh wanitaku, HEY KAU KELUAR DARI SINI ATAU KUHAJAR SAMPAI MATI"

"Oh God.. ia kumat lagi"

"Okay Joe baiklah kau bisa memulai fitting nya"

Ucap Harry yang sudah menghabiskan waktu kami sekitar selama 30 menit hanya karena tak ingin tubuhku terlihat oleh laki laki lain selain ia dan Joe, awalnya aku merasa senang dan terasa dilindungi tetapi semakin lama kelamaan... astaga mau mati rasanya aku.

"Baiklah.. aku mulai okay? jangan ada yang menyela karena aku ingin berkonsentrasi"

Ujar Joe yang menarik dalam nafasnya  kemudian menghembuskan nya dengan perlahan, lalu tanganya yang pro mulai memasang semua perabotan dan hiasan untuk kupakai nanti.

Ah! ini terlalu unik untuk dikenakan ditubuhku, tetapi kapan lagi aku bisa memakai pakaian dalam seunik ini?

"Done! Harry lihat wanitamu.. ia sungguh cantik dengan pakaian dalam yang ia kenakan, oh!! apalagi ketika ia sudah mendapatkan sentuhan make up .. astaga kau benar benar akan terlihat seperti malaikat"

Puji Joe yang membuatku tersenyum malu, tetapi berbeda dengan Harry yang tak mengeluarkan satu kalimat apapun melainkan hanya menatapiku lagi lagi dengan wajah mesumnya.

"Woah Barb.. aku ingin mati rasanya melihat wanita secantik ini.."

Jantungku meledak ledak, ingin terbang rasanya badan ini, Oh Tuhan.. mimpi apa aku.. andaikan orang tuaku tahu betapa bahagianya aku sekarang.

"Kreek..."

"Jo-"

"HEY KAU LAKI LAKI! KELUAR DARI SINI ATAU KAU KUBUAT BUTA!"

Teriak Harry pada laki laki yang baru saja memunculkan ujung kepalanya lalu sudah diancam mati oleh Harry,  oh astaga!

******

"Harry kau keterlaluan.. ia mungkin mempunyai urusan dengan Joe"

Jelasku pada Harry dengan sibuk mengambil tasku lalu berjalan menuju parkiran bersamanya.

"Kau membela lelaki itu?!"

Balasnya dengan raut wajah tak senang karena aku memberikan sedikit pembelaan pada pegawai Joe.

"Astaga bukan begitu! tetapi maksudku-"

"FINE!"

Celahnya lalu mulai memasang wajah cemberut karena tak suka melihatku tetap membela lelaki yang barusan saja diancamnya mati.

*********

Harry tak hentinya memasang wajah cemberut dan tak mengeluarkan sepatah katapun, aku sudah membujuknya disepanjang jalan tetapi nihil.

"Harry.. ayolah jangan marah padaku ya??"

Bujukku untuk kesekian kalinya, ia masih saja tak merespon bahkan tak menatapku sama sekali.

"CRRIIIITTT"
(ini pura"nya mobilnya ngepot bukan kecepirit)

"BARBARA!!"

Ucapnya dengan nada keras setelah menghentikan mobilnya dipinggir jalan sehingga membuatku terdiam serta panik dengan sekejap, kenapa daritadi aku tak sadar bahwa ia sudah benar benar kesal ,bodohnya aku! masih saja berisik.

Tamatlah aku! Jangan jangan ia ingin menyuruhku turun, astaga.. bisa bisa besok aku baru sampai ke apartement Harry.

"GREB"

Ia menarik pinggulku dan memeluk erat tubuhku, lagi lagi aku dibuatnya kaget dan bingung dengan tingkahnya, kenapa tibatiba memeluk? bukan nya ia baru saja membentakku?.

"Barb.. maafkan aku, aku tau aku terlalu berlebihan tetapi aku tak mau tubuhmu dilihat oleh orang lain!!! aku pun tak ingin rasanya kau melakukan fashion show mu itu karena akan banyak yang akan melihati tubuhmu, Barb janji ya tak akan genit dengan laki laki lain"

Ujar Harry dalam pelukan, astaga aku makin gila dibuatnya, untuk apa aku genit dan menyianyiakan laki laki sepertimu Harry.

"Genit? untuk apa jika aku sudah punya kau"

Jawabku dengan mengusap punggung Harry, kurasa kata kataku sudah cukup untuk meyakinkanya.

"Aku mencintaimu Barbara"

"Aku juga mencintaimu Harry"

*****************

Aku dan Harry baru saja bersantai tetapi telpon genggam Harry tak hentinya berbunyi sedari tadi, Harry selalu mematikannya dan mengabaikannya.

Setiap aku bertanya tentang panggilan itu, ia hanya menjawab tak penting dan sebagainya, melihat Harry bersikap begitu aku menjadi sedikit curiga.

"Bzzz....Bzzzz..."

"Ck,Sial!"

Harry berdecak kesal karena telepon genggamnya yang kembali berbunyi kukira ia akan mengabaikanya untuk kesekian kalinya, tetapi akhirnya ia menjawab panggilan yang sedari tadi sudah menganggunya.

"Kenapa?...aku bilang- APAKAH  KAU SUDAH GILA?!.. dimana kau sekarang?....jangan berbuat apapun aku akan segera kesana"

Harry memutuskan panggilan dan dengan cepat mengambil mantel yang tergantung didekat pintu lalu pergi tanpa bicara dahulu padaku.

Sebenarnya ada apa? kenapa Harry terlihat begitu panik.. apakah itu ibunya? atau jangan jangan wanita lain?..

Sebaiknya aku tak ikut campur...tetapi aku khawatir jika akan terjadi hal hal aneh pada Harry.

Tidak,tidak! itu tak akan terjadi dan aku sebaiknya tak ikut campur......................................................................

"Mark? apakah kau pergi bersama Harry?"

"Tidak ms"

"Baiklah jemput aku di apartement dan kita ikuti mobil Harry"

"Baiklah ms"

Forelsket [h.s]Where stories live. Discover now