23

3.1K 318 57
                                    



Di salah satu sisi hatiku sedang kesakitan tetapi jika dipikir dari sisi lain, aku baru menyadari dari tindakanku aku akan menimbulkan resiko yang benar benar merugikan diriku sendiri.

Memang terkadang terlalu berharap banyak bisa benar benar menyakitkan jika kita berharap pada orang yang salah atau dikondisi yang tidak tepat. Apalagi mengharapkan masalah peka pekaan dikeadaan seperi ini, huh bodohnya kau barb.

****

"Barb, hanya 1 minggu dan aku akan segera pulang, lagian aku melakukkan ini juga karenamu jadi kau jangan berpikiran yang aneh aneh tentangku baiklah?"

Ucapnya saat keluar dari ruangan, ini seperti salah paham, tetapi ini bukanlah salah paham, sudah kubilang, aku sepertinya memang tidak di waktu yang pas untuk masalah peka pekaan.

"Barb??"

Panggilnya yang membuyarkan pikiranku, mungkin ini sudah yang kesekian kalinya ia memanggilku, aku percaya padanya tapi jika di ingat ingat kejadian saat di restaurant kemarin, rasanya sulit untuk merelakan Harry.

Wanita itu sudah berada di ujung kancing baju Harry. Bagaiman jika aku tak datang cepat, mungkin Harry sudah tidak perjaka lagi karenanya.

Ntah kenapa terkadang laki laki bisa dengan seketika peka tetapi bisa juga sebaliknya, bahkan walau kita sudah membuat beribu ribu kode,sandi dan lain lain jika mereka tak peduli, mereka akan sulit untuk peka. Kadang itu membuatku sebal pada Harry.

Tetapi sepertinya aku memberi kode yang salah padanya, ya tapi kenapa bisa benar benar jadi tak sepeka ini?! Argh ntahlah! aku menjadj kesal sendiri.

"jadi kau benar benar ingin menemaninya? bagaimana dengan pekerjaanmu?! apalagi dengan jadwalmu yang semakin hari semakin menggila"

Tanyaku padanya, seperti yang kutahu bahwa Harry orang yang pekerja keras, ia bisa saja tak makan 2 hari karena lupa dan terlalu kelelahan.

"Kau mengkhawatirkanku ya??"

Oloknya dengan girang, cih benar benar laki laki satu ini, aku sudah kesal dibuatnya, dan sekarang ia membuatku tambah kesal, cih, mau di smackdown kah?.

"BAGAIMANA TIDAK?! KALIAN BERDUA TAK BISA MENGURUS DIRI KALIAN SENDIRI, CIH! SUNGGUH TAK SADAR DIRI"

Ocehku kesal, Kesal? kesal karena apa?! toh ini juga memang salahku, tetapi tetap saja.. aku ingin melampiaskan nya pada Harry.

"Astaga Barbara! kenapa marah marah begitu?! kau membuat orang orang disini melihatimu"

"AKU TAK PEDULI! BIARKAN SAJA MEREKA MELIHATIKU!"

"Oh Tuhan ada apa dengan wanita ini"

"KENAPA?! KAU MALU KAH HARRY STYLES?"

"Barb? apakah ini masih kau?"

"YAYA INI AKU BARBARA KEKASIHMU, KAU AKAN MERINDUKANKU HARRY PAHAKU DADAKU KARENA MANTAN MU ITU TAK MEMPUNYAI KEDUANYA HAHAHAHAHAHAHAH"

"Barb?! kecilkan suaramu! aku tahu dadamu memang besar tapi.. Kendall punya.. tapi tak begitu besar"

"SUDAH KUDUGA IA TAK MEMPUNYAI KEDUANYA HAHAHAHA"

"Punya tapi tak besar!"

"KAU MEMBELANYA?! JANGAN HARAP KAU BISA MELIHAT DADA DAN PAHA INI LAGI!"

"Astaga Barbara! apakah kau cemburu karena aku akan menemani Kendall? kau pasti sudah berpikiran aneh.. aku menyayangimu Barbara.. baiklah begini saja, aku akan menghubungi setiap saat dan selalu memberimu kabar bahkan aku akan pulang ke apartement jika disiang hari"

"Baiklah, jangan macam macam mengerti?! jika kau berani-"

CUP!

********

Lelah sekali rasanya, cepat cepat aku ingin terlelap dan hanyut dalam mimpi indahku.. mungkin kali ini tak akan terlalu indah karena tak ada yang mendekapku.

Tak apa Barb, hanya 1 minggu, 7 hari, 168 jam, 36,480 menit............................


ASTAGA ITU SANGAT LAMA AKU TAK SANGGUP!!!!! BARU SAJA BERPACARAN 3 HARI SUDAH BERPISAH ARG!

Tenang Barb tenang... Harry bilang ia akan menghubungiku setiap saat jadi aku tak akan merasa kesepian.

Mungkin akan banyak menghabiskan waktu dengan Cara untuk persiapan Runawayku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku berjalan untuk menenangkan pikiran sembari mencari udara segar, akhir akhir ini rasanya kepalaku ingin pecah gara gara banyaknya masalah yang melanda pikiranku.

Apalagi setelah mempunyai satu bayi perempuan dari Harry.

Tunggu.... satu anak bayi perempuan?! ba-bagaimana bisa aku.. Oh Tuhan! wajah anak ini betul betul memilikki wajah Harry dan juga wajah...ku.

"Ibu! Chlowe ingin itu!"

Ibu katanya?! yang benar saja!, sejak kapan aku melahirkan nya dan...... mempunyai buntalan besar diperutku ini...

Apakah aku sedang mengandung?! oh God! apa sebenarnya yang terjadi.. dan di-dimana Harry?!.

"Chlowe.. di-dimana ayahmu?"

Tanyaku padanya sambil menggiringnya kesebuah tokoh eskrim, ia kelihatan bingung untuk menjawab, apakah pertanyaan ini terlalu berat buatnya?.

"A-ayah sedang pe-pergi bersama Mom Kendall.. d-dan juga Oliver.. me-mereka pergi liburan tanpa mengajakku, ayah bilang a-aku harus sekolah"

Jelasnya yang perlahan menangis, jadi aku diduakan?! mom Kendall.. mom.. ibu..

JADI AKU DIDUAKAN?! DENGAN KENDALL? ASTAGA..

Oliver.. siapa Oliver?!

"Chloe.. siapa Oliver??"

Tanyaku lagi pada Chlowe yang tengah menangis, aku berusaha menenangkanya sembari menunggu jawaban lagian.. sekarang aku adalah ibu.

"Kenapa ibu bisa tak tahu?.. Oliver selalu bermain denganku, Ibu selalu memasakkanya sarapan, ia anak dari mom Kendall"

"APA?!"

Aku diduakan dikeadaanku yang tengah mengandung, terlebih aku diduakan dengan Kendall? dan kenapa aku bisa menerima semua ini.. bodohnya kau Barbara!

Dasar Harry bajingan! tega teganya ia melakukan ini padaku, Chlowe anak tak bersalah ini kenapa ia bisa.. secepat ini keluar dari rahimku dan bisa bisanya aku sudah hamil besar.

Chlowe benar benar cantik, ia persis memilikki mata Harry dan bibirku tetapi tetap saja.....................

LAKI LAKI BAJINGAN!

Forelsket [h.s]Where stories live. Discover now