6

4.7K 407 20
                                    

"Aku sendiri yang mengkonfirmasi.. bahwa dia adalah kekasihku.. Nadine?kami hanya berteman. Namanya barbara kekasihku..Tolong berhenti menganggunya dengan perkataan kalian yang seharusnya sangat tidak pantas diucapkan oleh seseorang wartawan  profesional. Terimakasih"

Mimik wajahnya amat sangat serius. Aku hanya diam terpaku disampingnya, aku tak menyangka dia akan melakukan ini, dia gila! aku yakin betul pasti dia sudah kehilangan akal sehatnya.. Hal yang amat sangat kuhindari akhirnya terjadi kepadaku. Aku benar benar sudah terlibat dengannya.. Astaga apa yang harus kulakukan?! Berpikirlah barb!.

*****

"Harry aku ucapkan sekali lagi ya! Lepaskan tanganku! Sakit tahu!"

Aku meneriakki Laki laki yang sedang menarik tanganku dan bertingkah seperti patung. Aku benar benar tak tahu ingin dibawanya kemana lagi sekarang, jujur saja ya.. aku mana mau lagi tinggal bersamanya! Bisa bisa aku juga ikut gila jika dipaksa tinggal bersamanya lagi ugh!

"Bisakah kau tunggu sebentar lagi? sudah dekat, jangan bawel"

Akhirnya. Ia membuka suaranya, aku kira ia sudah kehilangan fungsi panca indranya untuk mendengar dan berbicara. Menunggu? menunggu katanya? huh? yang benar saja! sebenarnya dia ini ingin apa sih? sungguh.. kekesalanku sudah sampai ubun ubun! hanya tinggal tunggu saja saatnya meledak.

"Kau mau membawa ku kemana?! awas ya jika kau macam macam atau melakukan hal gila kepadaku! habis kau!"

Ancamku. Yang kulihat ia hanya memberikan senyuman kecil. Senyuman kecil yang meremehkan. Oh oh oh.. jadi dia ini meremehkan ku huh?? woah lihat saja ya.. pasti kau akan merasakan telapak kakiku ini menempel di wajahmu. argh!!

"Oh kau sedang meremehkanku huh? Asal kau tahu ya! banyak lelaki yang sudah mencicipi telapak kakiku ini, kau mau juga ha?!"

Ocehku kepadanya, ia tidak meresponku. lebih tepatnya mengabaikanku, ia bahkan tidak menolehku, tatapanya hanya tertuju pada jalanan.

Tunggu.. aku kenal betul jalan ini. Apakah ia ingin membawaku ke Apartement? Woah what?! Ia ingin mencoba menyuruhku untuk tinggal bersamanya? begitukah? Hell no! mana mau aku tinggal bersama orang yang sudah kehilangan akal sehatnya.

"Kau ingin membawaku ke apartement huh? Ingin mencoba membujukku untuk tinggal bersamamu? Big no! mana mau aku tinggal bersama orang sepertimu!"

Timpalku. Ia masih mengabaikanku, ish!! menyebalkan! apakah ia tidak bisa berbicara? atau kehabisan suara atau apa sih?! arghh!!

Daripada aku menghabiskan suaraku dengan cuma cuma. Lebih baik aku diam. Diam balas diam. Kita lihat siapa yang akan duluan berbicara nanti.

****

Aku melempar ransel ke atas sofa lalu duduk disampingnya. Diam. itu yang kami lakukan sedari tadi. Aku mana mau berbicara duluan. Menghabiskan suara saja.

"Baiklah, aku tidak mau menghabiskan waktuku, Aku mau kau menjadi kekasih palsuku. Hanya untuk 2 Tahun. Kau akan mendapat gaji,fasilitas mewah dan sekaligus pekerjaan."

Akhirnya ia yang membuka suara. Tapi kurasa dia sudah 100% kehilangan akal sehatnya. Kata kata yang diucapkannya sangatlah tidak masuk akal dan gila! kekasih palsu? mana mau aku membuat diriku makin dibenci oleh orang orang.

"Woah what? Apakah kau sudah gila? bisakah kau berbicara dengan waras? maksudku berbicara sesuatu yang masuk akal.."

Ucapku, Aku masih belum bisa mengerti dan mencerna perkataanya. Sungguh.

"Aku serius. Lihat wajahku apakah kelihatanya bercanda? Jika kau setuju kau akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar dan ditambah bonus bonus yang akan kau dapatkan setiap harinya"

Forelsket [h.s]Where stories live. Discover now