[23] I Love You

1.2K 115 10
                                    

Kei membuka matanya perlahan, yang bisa dilihatnya hanyalah sinar cahaya lampu di langit-langit ruangan. Setelah ia mengerjap-ngerjapkan matanya, ia baru sadar kalau dirinya sedang berada di rumah sakit.

Seluruh tubuhnya terasa sakit, pandangannya masih agak kabur, kepalanya terasa sangat berat.

Apa yang? Ah.. Ia ingat. Dan Shawn? Dimana dia? Apakah dia baik-baik saja?

Disaat pikirannya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa ia jawab, wanita itu menyadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang menggenggam erat tangannya. Kei lalu melirik ke arah samping dan melihat pria yang dicarinya sedang tertidur dengan wajahnya yang terlihat lelah.

Kei menghembuskan nafasnya dengan lega lalu tersenyum. Tangan kirinya perlahan bergerak, dia mengusap lembut puncak kepala Shawn.

Shawn yang merasakan itu langsung membuka mata dan mengangkat kepalanya.

"Keisha! Kau sudah sadar" ucapnya khawatir. Dia langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Mana yang sakit? Apa yang kau rasakan sekarang? Kau mau minum?" tanya Shawn tanpa jeda.

Kei yang melihatnya hanya tertawa kecil, "Tidak ada yang sakit, aku baik-baik saja, dan aku tidak ingin minum. Apa ada yang ingin kau tanyakan lagi?" jawabnya sambil kembali tertawa.

Shawn hanya memandang Kei sambil tersenyum simpul, "Aku senang bisa melihatmu kembali tertawa seperti itu, aku sangat merindukannya".

Seolah mengingat sesuatu, raut wajah Shawn berubah seketika, "Kenapa kau melakukan hal tadi? Apa kau tahu bagaimana takutnya aku? Aku lebih rela diriku yang terluka" ucapnya.

"Tidak mungkin aku membiarkanmu terluka".

"Kenapa?" tanya Shawn mencoba mengulik sesuatu.

Dengan spontan Kei menjawab, "Karena aku cin---" ucapannya terpotong.

Shawn menaikkan sebelah alisnya, "Karena?" tanyanya lagi.

Kei menggeleng, "Tidak jadi".

Shawn kembali duduk di samping Kei, dia meraih tangan wanita itu dan menatapnya lurus "I'm sorry Kei.. Will you forgive me?".

Kei menjawab setelah beberapa detik terdiam, "Aku pasti akan memaafkanmu".

Kalimat yang dilontarkan Keisha menciptakan sebuah senyuman manis di wajah Shawn.

"Tapi--".

Senyuman dari wajah Shawn memudar, "Tapi apa?".

"Bisakah kau melanjutkan nyanyian tadi, aku sangat ingin mendengarnya" rengek Kei menggemaskan.

Shawn tertawa, "Okay! Tapi aku boleh menyanyikan lagu yang berbeda kan? Suasana kali ini berbeda".

Kei hanya membalasnya dengan anggukan singkat.

Shawn memejamkan matanya untuk memikirkan lagu yang akan dinyanyikannya. Tanpa gitar yang biasa ia mainkan, Shawn mulai bernyanyi.

One, you're like a dream come true

Two, just wanna be with you

Three, girl, it's plain to see
That you're the only one for me

And four, repeat steps one through three

Five, make you fall in love with me

If ever I believe my work is done

Then I'll start back at one

Winter MemoriesWhere stories live. Discover now