[16] Don't Understand

1.1K 136 10
                                    

Sudah beberapa hari ini Keisha hanya berdiam diri di kamarnya. Hari ini keadaan hatinya sudah lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya, jadi dia berniat untuk mengunjungi perpustakaan yang biasa ia datangi.

Kei mengenakan jaket tebal dan sarung tangan karena salju masih turun. Dia hanya harus berjalan beberapa meter untuk sampai di perpustakaan. Setelah tiba, Kei langsung bergegas masuk. Dia menyusuri berbagai rak-rak tinggi untuk memilih buku yang menurutnya menarik untuk dibaca. Pandangannya langsung terfokuskan pada buku 'Harry Potter' yang ada di bagian rak paling atas.

Kei berusaha meraih itu, kedua kakinya berjinjit-jinjit. "Kenapa ini tinggi sekali" gumamnya.

Saat tangannya terus berusaha meraih buku itu, seseorang dibelakangnya membantunya untuk meraih buku itu.

Kei sedikit terkejut, lalu dia berbalik dan..

"Shawn?" ucapnya keheranan.

Shawn lalu mengulurkan buku yang tadi diambilnya ke arah Kei, "Kemana saja kamu? Rasanya sangat sulit ingin menemuimu akhir-akhir ini" ucapnya sambil tersenyum.

Tanpa menerima buku yang diulurkan Shawn, Kei berlalu pergi meninggalkannya.

"Kei!" teriak Shawn. Dia langsung mengejar Kei dari arah belakang. Karena Shawn berlari lebih cepat, dia berhasil meraih tangan Kei.

Setelah sekian lama tak bertemu, hari ini mereka kembali saling menatap satu sama lain.

"Lepaskan aku" Ucap Kei berusaha melepaskan pegangan.

"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu menjelaskan semuanya" bantah Shawn, dia memegang tangan Kei dengan erat.

"Ada apa denganmu?" tanya Shawn lagi. Saat ini mereka sedang berada di tempat depan perpustakaan, kebetulan sekali saat ini tidak terlalu banyak orang di sini.

"Sudahlah, aku sudah tahu semuanya!" bentak Kei.

"Tahu apa?" Shawn keheranan.

"Tolong jangan temui aku lagi, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi" teriak Kei, kedua matanya sudah mulai memerah.

"Kei aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan" Kata Shawn.

"Kau benar-benar tidak mengerti atau kau pura-pura tidak mengerti?" Kei semakin menjadi.

"Apa? Memangnya aku melakukan apa?" tanya Shawn yang semakin kebingungan.

Kei memaksakan seulas tawa, "Sudahlah, aku tidak ingin mendengar apapun lagi dari mulutmu itu Shawn" ucap Kei. "Lepaskan aku" Kei berhasil melepaskan tangannya dari pegangan Shawn, lalu di berlari. Tapi lagi-lagi Shawn bisa menghentikannya.

"Kei tolong dengarkan aku dulu".

"Dengarkan apa lagi? Kau sudah mempermainkanku".

"Mempermainkan? Apa maksudmu?".

Tanpa menjawab apapun, kali ini Kei benar-benar berlalu pergi.

"Okay" Ucap Shawn dari kejauhan.

Mendengar ucapan itu langkah Kei terhenti, dia membalikkan tubuhnya lagi.

Shawn melanjutkan perkataannya "Okay kalau itu maumu" dia terdiam sejenak, lalu menelan ludah dan melanjutkan "Mulai saat ini aku tidak akan menemuimu lagi. Kau puas?" Jelas Shawn dengan nada berat.

DEB! Kata-kata itu benar-benar menyayat hati Kei lebih dalam lagi. Sungguh! Bukan ini yang dia inginkan, dia benar-benar tidak menginginkan ini terjadi.

Shawn lalu pergi meninggalkan Kei sendirian di tempat itu, di tengah-tengah salju yang terus melayang-layang turun. Dengan perlahan Shawn menghilang dari pandangan Kei. Dan mungkin saat ini dengan perlahan Shawn juga akan pergi menghilang dari kehidupannya.

Winter MemoriesWhere stories live. Discover now