[20] Thank You

1K 122 6
                                    

Dia sudah mulai tidak bisa merasakan kedua kakinya. Tubuhnya sengaja ia hempaskan ke dinding. Dia mencoba mengatur nafasnya untuk beberapa saat.

Dia menguatkan dirinya sendiri untuk bisa terus bertahan. Shawn melanjutkan langkahnya.

Dengan perjuangan penuh, saat ini dia sudah berada di atap lantai paling atas gedung. Shawn dapat melihat pemandangan kota kanada dengan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dari atas sini. Dia mengedarkan pandangannya, kedua bola matanya menatap ke setiap sudut tempat.

"CAMERON! KAU DIMANA?" teriaknya sambil berusaha mengatur nafas.

"CAM?" teriaknya lagi.

Dia sama sekali tidak menemukan Cam disana. Tidak ada satu orang pun disana. Suasana di tempat ini terasa sangat gelap, tak ada sedikitpun cahaya lampu atau apapun itu.

Shawn memutuskan untuk menelpon Cam. Setelah panggilan tersambung, Shawn segera menanyakan keadaannya.

"Kau dimana?" tanya Shawn cemas.

"Shawn? Kau benar-benar datang ke atap?" ucap Cam santai.

"Tadi kau yang memintaku datang kesini. Kau tidak apa-apa?".

Cam tertawa, "Jadi kau benar-benar datang? Padahal tadi aku hanya ingin menipumu saja. Kukira kau tidak akan datang" jawabnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Shawn tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia memutuskan sambungan telpon. Kakinya dipaksa melangkah ke arah tengah, ia bisa merasakan angin malam yang dengan mudah menerpa tubuhnya. Kakinya ambruk seketika, dia bertekuk lutut untuk menahan amarah yang sudah memuncak dalam dirinya.

Shawn mengacak rambutnya dengan frustasi. Tapi saat itu juga tiba-tiba lampu di sekeliling tempat ini menyala satu-persatu. Dan dari arah belakang muncul mom, dad, Aaliyah, dan sembilan boneka beruang yang satu diantaranya membawa sebuah kue ulang tahun dengan lilin warna-warni yang menyala.

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU! HAPPY BIRTHDAY TO YOU.. HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY SHAWN!!" boneka-boneka beruang itu bernyanyi bersama-sama sambil perlahan-lahan berjalan mendekati Shawn.

Kedua mata Shawn langsung terbelalak lebar. Awalnya dia memang merasa sangat terkejut karena melihat sekumpulan boneka beruang dapat berjalan. Tapi setelah menyadari bahwa mereka adalah para Magcon boys, senyuman langsung merekah di kedua sudut bibirnya.

Setelah para Magcon boys yang mengenakan kostum beruang mengelilinginya, terdengar suara letupan yang diikuti dengan semburan pita-pita dengan berbagai bentuk dan warna.

"Happy Birthday Shawn" ucap salah satu boneka beruang sambil melambaikan tangannya. Dari suaranya, Shawn dapat menebak bahwa itu adalah Aaron.

Shawn tertawa "Guys! Buka saja kostum kalian. Aku yakin kalian kesulitan bernafas di dalam sana" katanya.

Mereka semua pun mengikuti perkataan Shawn. Para Magcon langsung mengeluarkan diri mereka dari tubuh boneka beruang.

Wajah mereka semua terlihat sangat merah karena kepanasan. "Ayo tiup lilinnya!" pinta Cam sambil menyodorkan kue ulang tahun di tangannya.

Shawn memejamkan mata untuk membuat permohonan. Setelah itu dia mengembungkan pipinya untuk meniup lilin.

Para Magcon langsung bersorak gembira, "Apa kau lelah?" tanya Jacob yang tak bisa menahan tawanya setelah apa yang mereka lakukan hari ini.

Shawn hanya tersenyum sinis "Kau masih berani menanyakan itu padaku? Jadi kejadian tadi pagi juga ulah kalian?".

"Yap! Dari mulai mobil mogok, lift rusak, dan Cam yang pura-pura tidak berdaya" Jawab Matthew yang seolah bangga telah menyelesaikan misi mereka.

"Thanks! Aku kira kalian tidak ingat hari ulang tahunku" kata Shawn sambil tersenyum lebar.

"Tidak mungkin kita tidak mengingatnya. Ini hari penting, kapan lagi kita bisa mengerjaimu kalau bukan di hari ulang tahunmu" ucap Taylor.

"Tapi jangan berterima kasih dulu sebelum---" seolah memberi isyarat, Jack menatap ke arah para Magcon.

"Sebelum apa?" tanya Shawn.

Tanpa menjawab, mereka langsung menempelkan kue yang dipenuhi krim ke wajah Shawn. Shawn terlihat sangat terkejut, dan wajahnya langsung putih seketika seperti layaknya boneka salju.

"KALIAN!! AKU AKAN MEMBALASNYA!" teriak Shawn sambil berusaha mengejar Magcon boys.

Dia berhasil mengejar Cam, Nash, Matt, dan Aaron. Tidak tanggung-tanggung, Shawn membuat wajah mereka sama seperti dirinya. Suasana dipenuhi gelak tawa dan mereka semua bersenang-senang bersama.

°°°

Setelah menyadari bahwa hari ulang tahun Shawn segera tiba, Kei langsung pergi ke sebuah toko yang dulu pernah ia datangi bersama lelaki itu. Memang bukan sesuatu yang istimewa, tapi dia berharap Shawn menyukainya.

Kei telah menyiapkan sebuah kado. Dia memberanikan diri untuk datang ke rumah Shawn, hanya sekedar untuk memberikan ucapan selamat.

Setelah sampai, Kei menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, dengan sedikit ragu dia langsung menekan bel pintu.

Beberapa kali Kei membunyikan bel dan mengetuk pintu, tapi sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa akan ada seseorang yang membukakannya.

"Pasti sedang tidak ada orang di rumah" gumamnya pelan.

Walaupun begitu, Kei tetap menunggu sampai Shawn datang meskipun dia tidak tahu harus sampai kapan dia menunggu.

Kei tidak bisa membiarkan dirinya duduk menunggu dengan tenang. Dia terus berjalan kesana kemari hanya sekedar untuk menghilangkan rasa cemasnya.

Entah berapa lama Kei menunggu, tapi hari sudah semakin sore. Dia terus melirik ke arah jam di tangannya. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Dia meletakkan kotak kado yang dibawanya tepat di depan pintu.

°°°

Shawn merenggangkan kedua tangannya setelah ia baru saja turun dari mobilnya. Ia lalu berjalan menuju pintu masuk rumahnya. Dia mengeluarkan kunci dan membuka pintu. Saat kakinya melangkah masuk, dia merasakan ada sesuatu yang mengenai kakinya.

Kepalanya tertunduk untuk melihat benda yang mengenai kakinya itu. Keningnya langsung berkerut samar setelah melihat sebuah kotak yang tergeletak begitu saja di lantai.

Tubuh Shawn pun langsung membungkuk untuk mengambilnya, dia membolak-balikan benda itu untuk memeriksa nama pengirimnya.

Tanpa menunggu mom, dad, dan Aaliyah, Shawn pergi begitu saja masuk ke kamarnya.

Dia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Untuk menghilangkan rasa penasarannya, perlahan dia membuka kotak itu.

Kedua matanya langsung berbinar-binar setelah melihat sebuah benda berwarna-warni dengan ukuran yang cukup besar di dalam kotak, itu adalah lolipop. Lalu, Shawn mengambil secarik kertas yang tersimpan di samping permennya.

"Happy Birthday! Kau ingat lolipop ini? Setelah memakannya, jangan lupa sikat gigi, Okay? :)
-Keisha-".

Senyuman kembali merekah di kedua sudut bibir Shawn. Dia langsung membuka bungkus lolipop itu dan mengemutinya dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya.

°°°

If we stump our feet, the ground will shake
If we clap our hands the walls will break
Y'all so loud won't forget our names
'Cause SOMETHING BIG is happening

-Shawn Mendes-
Something Big

Winter MemoriesWhere stories live. Discover now