SIX (revisi)

45.9K 2.3K 5
                                    


"Idiot!! Kau tuli yah?! Aku sudah katakan untuk tidak mengacuhkan ku, Nyonya Platten. Aku hanya minta satu permintaan agar kau mencarikan ku lelaki tampan disekolah barumu" ujar seorang gadis dengan semangat menggebu saat mengatakannya.

"Heh idiot! Aku bicara, dengarkan bodoh!!" Pekik si gadis karena merasa diacuhkan oleh sahabat nya.

"Hm" jawab Sky singkat.

"Wah, sialan kau! Aku jauh dari indonesia menyusulmu kemari demi melihat teman baikku yang nyatanya hanya mengabaikan ku"

"..." Sky tak merespon perkataan Sofia, sahabatnya saat berada di indonesia. Ia malah sibuk dengan dokumen dokumen di tangan nya dan sesekali mendengus kesal karena mendapat hasil yang buruk.

"DEFAK! SKY!! Chel bantu aku!"  ujar Sofia merengek pada Michelle salah satu sahabat Sky juga.

"Aku sibuk, apa kau buta hingga tidak bisa melihatnya?" Jawab Michelle acuh dan tetap memainkan game di hp nya.

"WTF, BRO?! Aku tidak buta untuk melihatmu hanya memainkan telephone genggammu!" ujar Sofia

"Nah, kau tau sendiri bukan? Aku tengah sibuk-eitss kau ingin membalapku?! Kau menantangku untuk balapan?! Wah sialan, oke-sampai mana aku bicara tadi? Oh iya, aku sibuk bermain game, sebaiknya kau diam dan tidak merusak konsentrasiku atau aku kalah" Sofia menatap datar Michelle.

"Sky? Bagaimana sekolahnya?" Ujar Sofia mengganti topik.

"Baik"

"Selain itu?"

"Baik"

"Struktur bangunannya bagaimana?"

"Baik"

"Hm, ayah memang hebat. Benar kan apa kataku?  Wildan tidak bakal kecewa waktu liat hasilnya. Untung  mengenalkan Wildan pada ayahku" ujar Sofia berbangga diri.

"Hm"

"Terus taman nya?"

"Baik"

"Arggh! tidak ada apa kata selain baik?"

"Tidak"

"Skyyy! Kau menyebalkan- eh? Vano?! Kau pindah juga?" Segera Sofia menghampiri Vano yang berada diambang pintu.

"Eh? Kak Sofie, kapan kakak datang? Iya, aku juga ikut pindah bersama Arza" jawab Vano seadanya.

"Hoho, aku baru saja datang kok. Ya sudah mau apa ke sini?"

"Oh iya. Wildan menelpon mu dari telpon rumah" Sky melirik Vano sekilas lalu kembali berkutik dengan dokumen nya.

"Kenapa tidak ke hp ku?" tanya Sky seperti biasa.

"Hp mu tidak aktif katanya" Sky segera mencek hp nya, dan benar saja, hp nya telah mati karena kehabisan baterai.

Tanpa aba aba, Sky berdiri dari meja kerjanya lalu keluar dari ruangan khusus miliknya.

"Halo?"

"Hi, lil sist" sapa Wildan diseberang sana.

"To the point" jwb Sky datar, dan terdengar suara kekehan di sebrang.

"Oke, ke inti nya saja. Mr. Antonio Mahendra datang jauh jauh dari Indonesia menginginkan mu hadir dalam rapat ku siang ini. Aku tak tau kenapa ia menyuruhmu hadir, padahal kau tak ada sangkut pautnya dengan proyek ini. Ya sudah, segera lah berdandan, rapat akan dimulai 1 jam lagi"

"Hm"

"Kau keterlaluan, aku menjelaskan panjang lebar dan kau hanya menjawab 'hm'? Dasar kutub selatan"

TBS [1] : Cold Girl [COMPLETED] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang