"terus kenapa kakak malah mengantarku, bukannya ardan sudah menunggu"

"aku menyuruhnya untuk berangkat dari kantor saja, aku ingin mengantar istri cantikku ini dulu, kamu tau dulu aku ingin mencopotkan bola mata pria yang menatapmu dengan tatapan memuja" aku tidak tau selama ini kak fian suka memperhatikanku dari jauh, dan dia pernah bilang ingin buat bagian devisiku menjadi dua bagian, dia ingin membuat bagian wanita dan pria dipisah dan tentu aku menentangnya dan dia juga pernah menyuruhku untuk menjadi asisten pribadinya dan aku juga menolaknya, aku tau semesum apa suamiku ini, itu sama saja memberi makan untuk buaya kelaparan.

"dasar mr.posesiv" kataku sebel

"aku suka dengan julukan itu sayang, aku tidak akan pernah membiarkan milikku disentuh apa lagi dimiliki orang lain. ayo aku antar sampai ruanganmu" aku tidak bisa menolaknya. selama seminggu ini kak fian akan lebih dulu mengantarku keruanganku dan menatap pria dibagian devisiku dengan tatapan membunuhnya. dan sekarang semuap pria dikantor ini tidak ada yang menggangguku lagi dengan rayuan dan gombalan murahan mereka.

selama kami memasuki kantor ini tangan kak fian tidak pernah lepas dari pinggangku, semua karyawan menyapa kami dan kami balas dengan senyuman. sudah banyak perubahan yang ku lihat dari kak fian dulu dia tidak pernah membalas sapaan karyawan dia akan berjalan dengan wajah datar dan tegas yang dia milikinya,
kami memasuki lift khusus untuk para petinggi, aku tidak pernah merasakan lagi berada di lift yang berdesakan sekarang.

"kakak jangan macam-macam selama disana ya" kataku manja sambil bersandar di dadanya

"apa kamu pernah melihatku memandang wanita lain seperti mandangmu" dia membelai rambutku

"selama ini tidak pernah, tapi mana tau wanita disana ada yang lebih cantik dariku" kak fian mencubit pipiku sambil tertawa pelan

"istriku ini lucu sekali, walau ada seratus wanita cantik dan seksi di depanku, tapi bagiku wanita yang didepanku sekarang ini yang paling-paling dan paling tercantik, bagaimana aku bisa memandang wanita lain kalau pusat perhatiaku sudah kamu curi, jangan berfikir yang aneh-aneh lagi oke" aku hanya mengangguk

"hmm. . kamu tidak mau kasih energi tambahan untukku sayang, kita tidak akan bertemu sampai besok" aku mengerutkan keningku tidak mengerti

"energi tambahan" tanyaku tidak mengerti, dan tiba-tiba sesuatu ada menempel dibibirku, mengisap dan mengigit bibirku dengan pelan, sekarang aku baru mengerti dengan energi tambahan yang dia maksud.
aku menikmati ciuman ini dan ini mungkin sudah kecanduaku dan untung tidak ada orang lain di lift ini. .

ntah sudah berapa lama kami melakukannya rasanya paru-paru kami sedang berlomba merebut oksigen, aku bisa melihat bibir merahnya yang bengkak karna ulahku dan ku yakin bibirku juga seperti itu sekarang

"aku pasti kangen dengan ini" dia membelai bibirku yang masih basah karna ulahnya.

ting
tiba-tiba pintu lift terbuka.
dan kami melangkah keluar menuju ruanganku

dan setiba di pintu ruanganku aku bisa melihat teman-temanku langsung berhenti dari kegiatan pagi mereka yaitu bergosip pagi, mereka memberi hormat ke kak fian dan kembali ke meja mereka

"jangan menatap seperti itu kak" aku memperingati kak fian yang mulai mengeluarkan tatapan membunuhnya.

"oke. . oke, ya sudah aku pergi dulu ya ardan sudah menunggu, kamu hati-hati dan jangan ke mana-mana, nantik akan ada supir yang mengantar jemput" aku hanya mengangguk

"kalau sudah sampai jangan lupa hubungi aku, dan jangan telat makan oke" kak fian membelai pipiku sambil tersenyum

"iya baby bee, ya sudah aku pergi ya" kak fian mencium keningku hidungku dan bibirku, aku bisa melihat mata orang diruanganku melotot karna melihat adegan mesra secara live barusan, kenapa aku sampai lupa kalau disini banyak orang. ahh malu. . .

kak fian sudah melangkah menjauh dan aku memasuki ruanganku

"oksigen mana oksigen mana,, rasanya udara disini sangat sedikit" aku melihat mila yang sedang menggodaku

"ahh. . aku masih seperti mimpi kalau kau adalah istri mr.ice itu" saat pertama aku jumpa mereka setelah kejadian di pesta itu, mereka merogotiku dengan macam-macam pertanyaan, dan aku menyuruh mereka tidak mengubah prilaku mereka kepadaku karna mereka sudah tau statusku sekarang.

"dan kau tau suamimu itu pria terdingin dan teromantis yang pernah ku lihat, aku tidak pernah membayangkan dia akan begitu menjagamu dari nek lampir yang mempermalukanmu di pesta dan juga kejutan ulang tahun yang super duper romantis itu. . ahhh kau sangat beruntung" aku hanya tertawa dengan perkataan panjang yang selalu di ucapkannya selama seminggu ini.

*******************

"kau ingin membunuhku berlahan ya" aku bisa melihat muka ardan yang tampak kesal

"ku rasa itu ide yang bagus, dan populasi play boy akan jadi berkurang" dia melemparkan kunci mobil ke arahku

"sebagai balasannya kau yang bawa mobil"

"kau menyuruh atasanmu bung" kataku memasuki mobil, dan dia tertawa menang karna sudah berhasil menyuruhku.

aku ingin cepat sampai dan melesaikan pekerjaanku disana, karna aku tidak ingin berlama lama meninggalkan istri tercintaku

"bagaimana hari-harimu sekarang" aku menoleh kesebelahku dan tersenyum ke arahnya

" kalau ada kata lain dari bahagia, mungkin aku akan memakainya, setelah mendengar kalimat cinta dari bibirnya tidak ada yang ku inginkan didunia ini lagi.."

"ckck.. dan aku tau kau dapat bonus malam itu selain kalimat cinta,, hahahahahahah" sialan dia menggodaku...
aku tidak membalas ucapannya aku melajukan mobilku dengan kecepatan sedang, aku cuma ingin cepat menyelesaikan pekerjaan ini.

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang