• Prologue •

18.8K 1.8K 13
                                    

"Aku tidak mau bertemu denganmu lagi," gadis itu menatap laki-laki di depannya dengan nanar. Tidak tahu harus berbuat apa. Matanya sudah sepenuhnya merah karena terlalu lama menangis.

Laki-laki bertubuh sempurna di depannya ikut berjongkok di depan gadis ini. Tangannya mengelus rambut gadis di depannya, yang masih terus menangis. Ini sepenuhnya salahnya.

"Aku..."

"Diamlah! Dan jangan temui aku lagi."

"Tapi,"

"Pergi." Gadis itu terus saja berjongkok dan menangis. Selama ini, hal yang paling ia puja, hal yang paling membuatnya bahagia. Sudah pergi.

Laki-laki itu tidak menoleh ke belakang, bukan karena ia tidak peduli. Bukan karena ia memang ingin pergi. Tapi karena air matanya yang tidak mau diam dan terus berproduksi, keluar begitu saja. Turun terus menerus.

"Aku harus bagaimana sekarang?" Laki-laki di sebelahnya mengangkat bahu dan menatap gadis itu juga dengan tajamnya. Seandainya.

ANOTHER JEONWhere stories live. Discover now