Part 43

672 25 0
                                    


*Kehadiranmu begitu ajaib.... Kau selalu memikat hatiku.... Kuharap kau selalu ada mengulurkan tanganmu di saat aku tak lagi sanggup dan tak lagi berdaya menghadapi kenyataan hidupku ini*

>>>

PRILLY POV

Dua musim telah berlalu. Musim panas yang begitu hangat dirasakan, dan musim gugur yang membawa hawa dingin, serta guguran daun daun yang telah menguning dan tertiup angin, aroma bunga kering dan ramainya burung burung di udara yang mulai bermigrasi, membuat atmosfir disekelilingku terasa berbeda...

Tak seorangpun tau jika kak Ali selalu menemaniku dengan bayangnya kecuali aku dan tema kecilku. Dan sore ini ditengah hembusan angin dingin, kukenakan syal warna ungu, setelan baju hamil warna pastel dan kurangkap dengan coat sepanjang lutut berwarna hitam.

*

Dingin... Dinginnya menusuk...karena sebentar lagi winter. Jadi suhu di luar sudah mulai berkisar 10 derajat saja. Perkuliahan sudah mulai libur. Jadi aku punya lumayan banyak waktu luang.

*

Sore ini aku ingin jalan jalan ke Playground di sekitar komplex rumahku. Sebenarnya aunty Febby sudah melarangku, tapi aku kekeh mau jalan-jalan kesana. Tadinya mau ajak Maliqa, tapi malah Maliqa sedang demam. Jadi kuputuskan untuk jalan jalan sendiri menyusuri jalan komplex rumah kami yang lumayan lebar.

*

Di taman itu aku sedikit terhibur. Aku suka anak anak, jadi beberapa anak anak disana mengenalku. Kennard adalah bocah berusia 8 tahun. Dia yang sering menemaniku mengobrol di playground. Kata mamanya Kennard, bocah yang tubuhnya padat berisi, bermata hijau dan berambut coklat ini ternyata anak 'indigo'. Tak bayak teman yang dia miliki. Sorot matanya yang aneh dan cara bicara yang sedikit namun cepat jadi salah satu sebabnya. Bisa jadi cara bicar dia kurang dipahami oleh teman teman sebayanya. Tapi aku menyukai Kennard, dia lucu dan pandai meski memiliki sedikit kekurangan.

*
"Hai, Prilly... Kamu sendirian aja? Ali mana?" Sapanya di atas ayunan. Dia panggil nama Prilly tanpa embel embel apapun, karena ya memang demikianlah cara orang sana menyebut nama seseorang.

"Hai Kennard.... Ali sudah hampir satu minggu tak bersamaku..." Jawabku sedih. Iya... Penyemangatku sudah satu minggu ini tidak muncul. Aku jadi galau tak karuan, namun kucoba untuk sembunyikan itu.

Sedangkan Kennard, dia menatapku yanpa ekspresi. Menunduk dan melirik ke arahku.
"Ali ada koq... Tapi dia sedang tak bisa bersamamu kali ini. Bahkan mungkin untuk waktu yang agak lama..."

"What?? Kennard yakin??" Teriakku dengan mata berkaca kaca.

Kennard turun dari ayunannya dan mendekatiku yang duduk di bangku kayu berbingkai besi yang terletak tak jauh darinya. Memang Kennard unik. Siappun tak akan bisa menebak apa yang akan dilakukannya. Dia meraih tanganku sambil tersenyum kemudian memintaku untuk mengayun ayunannya. Aku berusaha menyembunyikan perasaanku saat ini. Aku mencoba menebar sedikit senyum, berdiiri dan menemaninya bermain ayunan. Tampaknya Kennard sangat suka kuayun kencang.

Kulihat Kennard tersenyum dan mengalihkan pandangannya di jalan setapak yang ada disebrang playground tempat kami bermain. Jalan itu memang indah dengan dihiasi pohon pohon rindang yang menguning di sisi kanan kirinya.

*
Kennard tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah jalan itu. Kualihkan pandanganku kusana, tapi tak kulihat apapun disana. Tak ada satupun yang jalan melewati jalan setapak itu... Tapi aku tau dia pasti melihat sesuatu....

"Prilly cape Ken... Kasian dedeknya juga nih... Prilly duduk aja ya di bangku" kataku ke Kennard. Dia mnganggukkan kepalanya dan tersenyum padaku.

"Prilly... Ali bilang kali ini Ali akanpergi agak lama." Kata Kennard berdiri didepanku yang sedang duduk di bangku tadi. Aku tak mampu berkata kata. Tangan kecilnya yang dingin itu memegang kedua pipiku, menatapku dan tersenyum.

"Prilly besok jam 3 Kennard tunggu di rumah ya. Ajak Maliqa. Kita tea time bareng smbil makan kue. O.K ! Sekarang Kennard lagi banyak PR jadi ngga bis temani Prilly lama lama. Baby boy seneng dengar Kennard undang kalian untuk tea time.... Don't ever cry okay. Ali ngga mau liat kamu menangis." Katanya benar benar polos smbil menyeka air mataku.

*

Kennard...gampang baginya untuk menyampaikan pesan Ali. Tapi dia ngga pernah tau betapa hancurnya aku. Aku cuma bisa duduk di bangku taman ini sambil mengelus perutku yang masuk usia 7 bulan ini.

Terpaan angin musim gugur ini menyibakkan rambutku, melewati kulit wajahku, kupejamkan mata, kutenangkan hatiku. Satu persatu anak anak dan orang tua yang ada di play ground itu pulang. Dan aku masih disana. Jam 6 sore namun masih terasa seperti jam 3. Hari mulai terasa agak panjang di London ini.

>>>

Taman ini berubah menjadi taman bunga. Dengan hamparan bunga warna warni. Padahal ini kan masuk autumn atau musim gugur dan bukan spring atau musim semi. Aku lihat bunga tulip kesukaanku tumbuh dimana mana...warnanyapun banyak...aku suka sekali.

Hangat...iya hangat sekali disini. Aku tak lagi mengenakan syal dan coatku tadi. Aku memakai dress panjang se mata kaki berwarna putih dengan motif broklat bunga mawar yang timbul. Indah sekali...dress ini berlengan panjang dan pas sekali di badanku, seperti putri di negeri dongeng, tanpa kerah dan memperlihatkan dadaku agak lebar.

*
Rasanya benar benar bedaa... Kupegang perut buncitku...aku bingung...sekarang sudah tidak lagi buncit.... Aku seperti kembali di usia 17 tahun... Rambutku tergerai dengan kepang romantis dan dihiasi bunga berwarna putih di lipatan kepangku...aku suka sekali. Semua asli dan wangi...
*
Aku duduk di bangku taman ini sendiri. Hanya ditemani bunga dan kupu kupu. Kutolehkan wajahku ke kanan dn ke kiri...tak seorangpun kutemui disini. Tapi dari balik pohon yang ditumbuhi buah apel segar di depanku tiba tiba muncul sosok yang sangat aku kenal....

*
*
*

Kira kira siapa yaaa?? Gimaa alurnya? Bersambung aja .... Tebak aja klo bisaa hehe...
Sory pendek sakitnya tuh disini iya kannn....

ITU AKU DULU (completed with 2 missing parts)Where stories live. Discover now