Smart

2.7K 82 2
                                    

Krriiingg.....kriiingg...krriiinngg

Jam 5 pagi saatnya untuk bangun. Gadis yang terbilang jauh dari kata menarik ini beranjak dari tempat tidurnya, gosok gigi, menyalakan TV dengan acara kesukaannya Headline News, mengoles roti dengan selai nanas favoritnya, membuat secangkir susu coklat untuk ganjal perutnya. Inilah ritual pagi untuk gadis super polos ini...

Prilly Nadine Latuconsina, seorang gadis berusia 21 tahun. Dia seorang mahasiswi di EASB University di Singapore. Tinggal di sebuah apartemen yang sederhana dengan hidup yang tampaknya flat flat aj alias datarrr.

Gadis asli Indonesia ini sudah 3 tahun tinggal di negeri Singa untuk kuliah jurusan Manajemen Bisnis Entrepreneurship. Gadis ini terdampar di EASB karena perjuangan yang begitu luar biasa untuk mendapatkan beasiswa dan kuliah di kampus ini.

Tak banyak teman yang dimilikinya, Irene adalah teman terbaiknya disini. Meski tidak tinggal seatap namun temannya ini terbilang cukup care sama dia. Mereka berdua berteman sangat baik.

Asal kalian tau, Prilly adalah sosok gadis tanpa make up, gigi pakai behel KW kesekian, rambut selalu dicempol kaya emak2, kemeja lengan panjang dan rok dibawah lutut, belum lagi flat shoes yang polos tanpa model, sangat kurang menarik dan tak syedap dipandang.

Padahal nih ya, seorang mahasiswi jurusan entrepreneurship dituntut berpenampilan luar biasa dan menarik, klo perlu make up agak tebal, rok agak mini, heels yg tingginya selangit pokoknya kudu bikin ngiler client yang dihadapinya nanti.

Tapi....ada satu hal yang membuat Prilly beda dari yang lain. Meskipun merantau tak pernah sepeserpun uang dia minta dari orang tuanya. Otaknya yang encer membuat para dosen berebut untuk menjadikannya asisten. Belum lagi side job dia untuk membuat laporan keuangan cukup membuat lumbungnya penuh dan jauh dari kata kurang. However, dia tetep aj rendah hati.

* * *

Berbeda dengan Prilly, Ghincel Salsabila adalah cewe terkece di kampus ini. Udah tinggi, kulit eksotis, rambut panjnag terurai dan senyumnya beuhh...! Jangan ditanya...lesung pipitnya punya daya tarik tersendiri. *aslinya mah huekk...klo buat sy wkwk...

Penampilan selalu o.k, tapi otak tetep ya cetek...minim...ato apa lagilah sebutannya. Kalau urusan bully ngebully nih, otak dia nomor satu jalanya paling cepet. Ghincel, Risa, Dena dan Janice emang satu komplotan ank tajir yang paling sok di kampus. Diantara keempat gadis itu hanya Ghina aja yang aslinya dari Indonesia.

* * *

"Prilly, jam 11 nanti tolong kelas saya kamu isi ya...Ambil nilai presentasi mereka" Pinta pak Sam

"Baik pak, maaf kalo boleh tau materi mereka hari ini apa pak?"

"Service Excellent, kamu ada copy materinya kan?"

"Ada ada koq pak, power point untuk itu saya punya."

"Baiklah kelas saya serahkan ke kamu karena nanti saya ada meeting bareng tamu dari Belanda"

* * *

BM 5 adalah kelas yang akan dipegangnya hari ini. Dan pasti ada Ghincel cs didalamnya. Hmm...siap2 untuk dibully nih batin Prilly.

"Wooii...Ms.Ogre ngisi kelas kita friend...bisa apa dia...cihhh!" Bulian seperti ini udah biasa didengar Prilly.

"Morning class, sebelum saya lanjutkan. Ghincel, suara kamu yang seperti radio bobrok itu sepertinya bisa mengurangi konsentrasi di kelas ini. Jadi kalau anda tidak suka silahkan tutup pintunya dari luar!" Kata Prilly dengan tegas. Inilah bedanya meskipun penampilan kurang o.k tak akan ada yang berani mengintimidasinya, karena sosok Prilly disini adalah gadis yang cerdas dan pemberani.

"Lah ms..kalo pintu ditutup dari luar berarti dia ada di luar donk" sahut Sammy

"Ya memang itu maksud saya..."

Nah lo...kalau udah gini demi sebuah nilai maka Ghincel terpaksa mengalah. Karena selain ada cctv, tiap kali mengajar Prilly akan merekam kelasnya dengan portable handycam dan menyerahkannya ke dosen atasannya.

* * *

Seusai mengajar tampaknya Prilly terburu buru akan mengikuti perkuliahan siang ini. Dia jalan setengah berlari dan wajahnya menunduk ke bawah sembari manata kertas2 hasil presentasi sebelumnya.

Brukh...!

Tak sengaja dia menabrak seorang laki2 tinggi dan tegap di hadapannya ini. Berkas pun berhamburan. Bukan cuma milik Prilly tapi pria itu juga. Bahkan sakig kencengnya mereka tertabrak keduanya sampai terduduk di lantai.

"Heeyy...kalo jalan hati2 nona. Perhatikan jalan anda...huh!" Kata lelaki itu

"Ma...maaf pak saya tidah sengaja" kata Prilly masih menunduk sambil membereskan kertas2 yang berhamburan di hadapannya itu.

"Sudah...sudah...awas jangan menghalangi, saya sedang terburu2" tampaknya lelaki ini jengkel dengan kejadian itu. Tapi luar biasa tutur katanya masih cukup sopan didengar, ini menujukkan bahwa dia lelaki yang berpendidikan.

Dilewatinya Prilly begitu saja. Hmmm...harum dan maskulin banget parfumnya. Prilly sampai memejamkan mata menikmati bau harum parfum lelaki itu. Prilly menoleh dan menatap punggung lelaki itu memasuki ruang Direktur kampus.

B e r s a m b u n g



ITU AKU DULU (completed with 2 missing parts)Where stories live. Discover now