Part 35

761 32 0
                                    

Pada hari dan waktu yang sama @Tokyo Airport

Prilly dan Aliando, Dr. Tomi dan Aiko mereka berempat tengah duduk di salah satu longue yang ada disana. Dan pada saat yang bersamaan Mandala beserta 5 rekannya yang berbadan atletis itu sampai di departure Gate.

Sebanyak apapun uang dan upah yang diberikan untuk menghalangi kebahagiaan seseorang, namun jika Tuhan berkehendak lain maka jadilah seperti yang Tuhan inginkan dan bukan yang manusia inginkan.

Bukan suatu kebetulan jika kedatangan para lelaki kekar itu jadi meleset dari tujuan awal mereka. Karena sudah pasti Ali dan Prilly sudah tidak berada di Tatsukawa Nara. Hingga semprotan bertubi tubi menghujani mereka dari mulut wanita paruh baya dan yang disegani itu.

~~~

@ Ubud Bali

Hanging Garden Ubud menjadi pilihan pasangan muda ini. Kolam yang terdapat di hotel Hanging Garden Ubud ini memiliki pemandangan hutan dan pemandangan sungai Ayung Ubud. Tempat ini sengaja menjadi pilihan mereka Selain view nya yang indah dan lokasinya yang private, udara yang segar dan nuansa hutan yang masih alami dan perawan dapat dinikmati disini.

Untuk pertama kalinya bagi mereka stay di Hanging Garden Ubud Bali.

"Amaziiiiinnggg.....!" Dr.Tomi berdecak kagum.

"Awesomeeee.....!" Aiko pun tak hentinya menggelengkan kepala dan membelalakkan mata setibanya mereka di tempat ini.

"Sayang...it's very very beautiful...Hotel ini tepat ditengah tengah lebatnya hutan. I like it very much. Semuanya hijau dan segar sayang." Prilly tampaknya sangat senang sekali. Begitupun dengan Aliando yang sebelumnya hanya tau tempat ini lewat internet.

"Aku ngga nyangka, tempat ini bisa seindah ini. Kita bisa benar benar mengstirahatkan tubuh, jiwa dan pikiran kita sayang." Kata Aliando.

Bell boy mengatarkan mereka ke kamar yang telah mereka booking sebelumnya. Tamu hotel yang satu in diperlakukan sangat istimewa. Jelaslah istimewa, sebagian besar tempat yang ada di tempat ini telah mereka booking. Mulai dari president room hingga kelas menengah. Dan sesuai kesepakatan, kali ini Aliando sekamar dengan Dr. Tomi, dan Prilly dengan Aiko. Tentu saja semua karena mendekati hari pernkahan dan sungguh hal yang mustahil jika mereka dijadikan satu kamar sebelum SAH, meskipun sebelumnya mereka pernah tinggal sekamar selama liburan. Tapi Ali menjaga benar koq kesucian wanita yang dicintainya.

"Prilly, ini hampir sama seperti Tatsuka Nawa kan, so ngapain harus jauh jauh liburan ke Jepang kalau di Indonesia ada. Bedanya disini ngga ada sumber air panasnya." Decak Aiko

"Aiko, kami sudah lama tinggal di luar. Jadi terkadang malah lupa kalau di tanah air sendiri ada tempat seindah ini, makanya aku minta Ali supaya kami menikah disini." Jawab Prilly.

~~~

Tiap kamar dilengkapi dengan mini swimming pool yang mengarah ke pool (kolam renang) utama yang bentuknya menyerupai terasiring raksasa. Kolam ini menghadap persis ke hutan. Dan ketika Prilly lihat dari balik jendela kamarnya, tampak beberapa orang sedang mengatur altar untuk pernikahan mereka tepat diatas dan ditengah kolam renang bebatuan itu. Pepohonan disekelilingnya dihiasi lampion berwarna merah.

Satu persatu keluarga dan teman Prilly datang ke tempat tersebut. Termasuk Irene dan Bryan serta Cassie dengan suaminya. O iya satu lagi, Billy yang mengelola cafe Milky milik Prilly yang di Singapore juga hadir disana. Mereka semua berdecak kagum melihat pesona alam yang ditawarkan Hanging Garden Ubud

~~~

30th October 2015

Tingklung..."Sayang, apakah kamu udah siap untuk hari ini?" Ali bertanya via BBM

Kling..kling..."Siap sayang, we deserve it (kita layak koq merasakan kebahagiaan) Mama udah dikasi tau sayang?"

Tingklung..."Sudah pasti donk. Ya udah kamu makan dan istirahat, lalu meke up dan siap siap menjadi Ny. Aliando Belliam Syarief."

Di kamarnya ini Prilly ditemani oleh sahabat dekatnya Irene dan mama tercinta tengah ber make up. Dan seperti yang Prilly inginkan, akad nikah pagi ini dia ingin mengenakan kebaya berwarna putih dan Ali memakai tuxedo warna hitam.

Mama Ully duduk diatas queen size di kamar Prilly dan memperhatikan putrinya yang tengah di make –up. Matanya berkaca kaca saat memandangi putri kecilnya ini sudah dewasa dan akan segera menjadi milik calon mantunya.

"Mam...mama menangis ya...?" Prilly memandang mamanya dari kaca dihadapannya.

"Oh...engga koq sayang. Hanya saja mama merasa waktu begitu cepat belalu, dan kamu akan meninggalkan mama sayang."

"No, mam. Aku masih seperti Prilly yang dulu. Masih jadi putri mama yang manja, o.k. Prilly pengen bahagiain mama."

Mama Ully mendekati putrinya dan Prilly memeluk mamanya untuk sesaat, sekedar memberi rasa tenang dan menyalurkan perasaan ke mama tersayangnya ini.

~~~

Di kamar Aliando juga ngga kalah rame sih. Meskipun tak ada yang tau akankah Ny. Resi datang atau tidak, namun beberapa kerabat Aliando ada disana untuk memberikan dukungan kepadanya. Tante Dila dan Om Yudha akan menjadi walinya. Ustad Harun guru besar Ali akan enjadi ustad yang mengesahkan pernikahannya nanti.

"Tante... kira kira mama akan datang ngga ya?" Tanya Aliando sambil memandang keluar jendela.

"Sudahlah Li, kalau dia berkenan pasti datang. Kalau tidak datang, tante harapp tali silaturahmi antara kalian jangan sampai terputus. Kalian yang lebih muda lebih baik mengalah juga." Saran tante Dila.

"iya tante benar. Kalau itu sudah Ali pikirkan matang matang" Ali meyakinkan dirinya untuk makin manttap lagi mengarungi biduk rumah tangga bersama dengan Prilly.

~~~

Tempat ijab kabul yang unik...

Prilly dan Ali memilih melakukan ijab kabul dipinggir sungai Ayung Ubud dan dibawah pohon rindang yang besar dan hijau. Suara arus sungai yang tak begitu deras dan kicauan burung memberi warna yang berbeda untuk pernikahan mereka. Hanya kerabat dekat saja yang menyaksikan ijab kabull mereka pagi ini.

Prilly berdebar debar melihat pria yang tengah duduk disampingnya ini. Aliando menatap calon istrinya ini dalam-dalam. Make up natural dan rambut yang ditata rapi dan modern membuatnya tampak makin bercahaya. Bibirnya merah sexy senada dengan warna cat kukunya.

"Kamu canik sekali pagi ini sayang..." Kata kata Ali ini sontak membuat Prilly blushing seperti tomat.

"Thanks kakak...ah karena make up ini juga..." senyum simpul menghiasi wajah ayu Prilly.

Acara ijab kabul dimualai dan dipimpin oleh ustad Harun...

"Saya terima nikahnya Prilly Nadine Latuconsina dengan maskawin seperangkat alat sholat, emas seberat 40 gram dan uang sebesar 2015 US dollar dibayarkan tunai." Kalimat tersebut berhasil diucapkan Ali dalam sekali hembusan nafas. Tepuk tangan dan ucapan selamat menghampiri keduanya. Dan acara tak selesai sampai disini karena malam ini mereka akan menggelar resepsi diatas kolam renang itu. Dan Ali msih berharap ny.Eci hadir dan ikut enyaksikan kebahagiaannya.

B e r s a m b u n g

Huh hah...nyeritain married nya mereka ga cukup satu part. Sabar yach ditungu nextnya ajah....

ITU AKU DULU (completed with 2 missing parts)Where stories live. Discover now