Let's meet them

1.3K 104 10
                                    

July, 2018

"Kenapa sampe sekarang lo gak ninggalin dia?"

"Karena gue gak bisa."

"Tapi dia jahat sama lo."

"Gue juga bakal sama jahatnya kayak dia kalau gue ninggalin dia."

"Lo sadar gak sih kalau lo udah terlalu sering nyakitin diri lo sendiri? Lo bukan malaikat, Dys. You're human, please stop acting like you have a big heart like an angel."

"I know, i don't wanna be an angel too. I just try to be a better human than him."

"And you still love him? For all the shit he did to you?"

Gadis bergaun biru gelap itu hanya terdiam. Rambutnya yang dibiarkan tenggerai berterbangan karena tertiup angin. Pandangannya lurus ke depan, menatap hiruk pikuk ibu kota dari lantai paling atas sebuah hotel bintang lima. Dia bahkan tak menolehkan pandangannya ke arah pria dengan balutan tuxedo hitam yang sedari tadi tak henti-hentinya menatapnya dengan tatapan penuh dambaan. Tapi ada kekecewaan dari sorot matanya. Kekecewaan yang tak pernah dilihat oleh gadis itu karena si pria menyembunyikannya dengan sangat rapat.

"Lo keliru, Dys. Lo gak sayang dia. Lo udah gak punya rasa apa-apa lagi selain rasa kasihan sama dia."

Ucapan pria itu berhasil membuat gadis di sebelahnya sekarang menoleh ke arahnya dan menatapnya dingin. Tapi si pria seperti tidak mempedulikannya sama sekali, dia malah tertawa sengau sambil mengalihkan pandangannya ke depan.

"Atau lo ragu sama gue? Lo ragu sama perasaan gue? Makanya lo belum berani ngelepas Alden karena lo takut nyesel karena milih gue? Lo takut gue cuma main-main sama lo?"

"Lang..."

"Kenapa sih, Dys? Kenapa sesusah itu buat lo percaya sama gue? Kenapa apa yang gue lakuin buat lo selama ini cuma sekedar main-main di mata lo?"

Gadis bergaun biru itu lagi-lagi cuma bisa bungkam. Kali ini pandangannya sudah tidak tertuju pada sosok di sampingnya lagi. Matanya memanas, dadanya sesak. Dia meremas kuat ujung gaunnya sebagai upaya untuk menahan tangisnya agar tidak pecah.

Sulit. Situasinya sulit.

Ingin sekali dia mengatakan itu pada pria yang sekarang duduk di sampingnya. Tapi bibirnya kelu, tak ada satupun kata yang mampu keluar dari mulutnya saat ini.

"Gue sayang banget sama lo, Dys. Saking sayangnya sampe gue ngerasa dada gue sakit banget ngeliat lo diperlakuin seenaknya sama si bajingan itu."

"Dan rasa sakitnya bertambah, karena lo gak pernah percaya sama perasaan gue. Karena lo cuma anggap perasaan gue ini main-main."

Gue juga sayang sama lo. Maaf. Maaf karena pernah ngeraguin semuanya.

Dan sayangnya kalimat itu hanya sampai di ujung lidah tanpa pernah diucapkan.

❇❇❇

Let's staring...

Erlangga Jevander
Mechanical Engineering'14 / Disk Jokey

Erlangga JevanderMechanical Engineering'14 / Disk Jokey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Long Way HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang