Spoiler Season 2

6.1K 178 15
                                    

7 Tahun kemudian

"Arambiiiiii! Berhenti! Jangan corat coret buku PR aku dong" teriak Bram panic sambil berusaha merebut buku dan pensil kepunyaannya yang kini berada ditangan adiknya

"ini punya aku karena sekarang sedang berada ditanganku" jawab Aram sambil berkelit dan menjulurkan lidahnya

"Mommy!! Aram nakal!" teriak Bram menahan tangisnya

"kakak? Jangan menangis" kata Aram takut sambil membesarkan mata dan melirik kearah pintu dimana Jodha berjalan cepat menghampiri mereka

"Aram sayang kenapa kau selalu usil dan mengganggu kakakmu, ayo kembalikan dan jangan pernah menyentuh barang kepunyaan kakakmu tanpa ijin darinya" kata Jodha tegas sambil membesarkan matanya kearah Aram, kemudian ia mengambil buku dan pensil dari tangan Aram dengan lembut sambil mengecup kepalanya,sedangkan Aram berdiri diam dengan wajah manyun, kemudian Jodha memberikan barang kepunyaan Bram sambil berlutut didepannya

"Bram handsome berhenti menangis, ini buku dan pensilmu, maafkan adikmu ya" kata Jodha sambil menghapus air mata Bram, ia juga membelai sayang kepala dan wajah putranya sambil tersenyum, Bram melihat kearah Jodha ikut tersenyum sambil menganggukkan kepalanya

"ada apa ini ribut-ribut" kata Jalal yang menyusul Jodha karena sudah menunggu cukup lama, tadi Jodha sedang memijat kepalanya ketika suara Bram menghentikan kegiatannya, hari ini hari libur sekaligus bertepatan dengan perayaan ulang tahun Arambi yang kelima jadi Jalal ingin menghabiskan waktu bermanjaan dengan istri tercintanya sebelum pesta dimulai sore nanti

"Aram memainkan buku PR Bram sehingga membuatnya menangis" jawab Jodha sambil memutar bola matanya melihat putri kecilnya yang pintar sudah meringkuk dipelukan Jalal

"benarkah itu sayang?" Tanya Jalal sambil mengecup kening putri kecilnyanya

"iya Daddy, itu karena Bram tidak mau mengajakku bermain lagi sejak dia sudah pergi sekolah, aku kesepian" kata Aram sedih dengan suara cadelnya yang menggemaskan sambil mengintip kearah kakaknya

"kau dengar Bram, luangkan sedikit waktu untuk adikmu ini ya" kata Jalal sambil mengedipkan salah satu matanya kearah Bram

"baiklah Dad, Aram lain kali kau tinggal meminta bila ingin ditemani bermain, ayo sini turun ikut aku, kita bermain diluar dengan kuda poni kita" kata Bram sambil berlari meletakkan buku dan pensilnya lalu menggandeng tangan adiknya, mereka segera berlari bersama menuju pekarangan belakang rumah, Jalal dan Jodha melihat kearah putra dan putri mereka sambil menggelengkan kepala sembari tersenyum

"ayo kita kembali kekamar melanjutkan kegiatan kita yang baru saja kita mulai" kata Jalal sambil mendekati istrinya dan memeluk pinggang Jodha erat, bibirnya mengecup pipi dan leher Jodha sambil mendorong Jodha agar segera beranjak menuju kamar

"aku memijat kepalamu sudah setengah jalan Jalal, kenapa kau bilang baru saja mulai?" Tanya Jodha sambil tertawa karena merasa geli dengan godaan bibir suaminya

"baru mulai karena setiap pijatan dikepalaku membuat kejantananku berkedut dan merasa iri" bisiknya ditelinga Jodha

"kenapa kau pintar sekali mencari alasan demi meloloskan proposal anak ketigamu, Jalal ini yang terakhir ya, jangan lanjutkan ide gilamu itu" kata Jodha melepaskan diri dari pelukan Jalal ketika mereka sudah berada dikamar

"itu ide cemerlang sayang, 5 anak sudah pengurangan yang sangat signifikan dari awalnya 11 anak, kita sudah membuang waktu 4 tahun karena aku takut kau tidak boleh segera hamil lagi tapi ketika Dokter mengatakan tidak ada masalah dengan kesehatanmu harapanku punya anak banyak kembali hidup" kata Jalal bersemangat ,

dia berbaring menyamping sambil bertumpu pada tangannya dan tersenyum nakal melihat kearah istrinya yang berdiri manyun sambil bertolak pinggang melihat balik kearahnya

You Love Me Even When You Dont Know Me (Anthony Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang