Chapter 4

4.4K 201 3
                                    

"OMG kupikir cuma jadi seperti baby sitter ...ehhh sekarang malah mau hitam diatas putih, dasar laki-laki tidak bisa dipercaya, aku saja yang bodoh belum kenal dan tahu siapa dia malah main okay saja, parahnya lagi deket juga enggak malah jatuh hati ama si buaya"

omelku sendiri sambil jalan menghentakkan kaki lumayan keras menuju kamar, aku langsung membuka baju yang basah oleh keringat, ketika aku hanya mengenakan pakaian dalamku aku terkejut Jalal tiba-tiba saja masuk tanpa mengetuk terkebih dahulu,

"ahhhh ihhhh kauuu!" teriakku, karena sudah kepalang tanggung terpaksa aku hanya berdiri sambil bertolak pinggang menantangnya, karena aku tidak mau dia besar kepala merasa bisa dengan mudah mengintimidasiku, walaupun kedudukanku lemah saat ini aku tidak akan begitu saja tunduk padanya

"wowww indahhh, hari yang indah....kau sengaja ya ga ngunci pintu? Mungkin kau sengaja ingin menggodaku" katanya sombong

"kau yang sengaja menyembunyikan kunci kamar ini dan tidak merasa peduli untuk mengetuk sebelum memasuki wilayah privasi seseorang, untuk apa aku menggodamu? Tanpa susah-susah juga aku sudah ditempel oleh banyak laki-laki handsome selama di Amerika, lari pagi tadi aku juga banyak bertemu dengan pria-pria keren yang menginginkanku" aku berkata sambil melihat tajam kearahnya dan merasa sangat puas dengan perubahan wajahnya setelah mendengar perkataanku,

dalam hitungan detik dia sudah mendekatiku dan menarik pinggangku dengan kedua tangannya, tanganku reflex berada didadanya berusaha mendorong tubuhnya menjauh

"kauuu! Ngapain ikutan nempel?! Lepaskan aku....aku mau mandi dan segera pergi kerumah duka" kataku sedikit keras sambil memukul-mukul dada dan bahunya dengan kedua tangan, ada dua alasan aku ingin menjauh darinya, satu...karena aku tidak kuat menahan gejolak hatiku, detak jantungku dan kupu-kupu yang menari diperut memohon untuk dicintai olehnya,

dan yang kedua...perasaan benci yang dapat membuatku mengatakan sesuatu yang menyerangnya dan hal itu bisa membuat Jalal emosi sehingga akan merugikan diriku sendiri

"kalau memang begitu kejadiannya kau tidak boleh berhubungan dengan teman-temanmu yang ada di Amerika lagi, lari pagi juga lebih baik kau lakukan di tread mill saja, kau...mengerti...Wanitaku..!" kata Jalal penuh penekanan dan semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku

"kauuu.....jangan terus-terusan memanggilku wanitamu sialan!! Kau gila! Sok ngatur! Ga punya perasaan!gigolo!arogan!...lepaaassskaaan akuuuu" teriakku menumpahkan kekesalanku dengan mengata-ngatainya, tapi dia malah mengeratkan pelukannya sambil tersenyum menggoda, uhhh aku ingin menciumnya sekaligus menampar wajahnya

"aku semakin terbiasa dengan amukanmu princess, dan semakin aku perhatikan kau semakin cantik saja, aku tidak akan mengijinkan sesuatu yang aku miliki di nikmati oleh orang lain walaupun itu hanya mengagumimu dari jauh" katanya lagi

"kau egois sekali...kalau aku milikmu berarti kau juga harus jadi milikku, setidaknya itu cara yang adil karena kita saling memiliki, aku tidak ingin melihat wanita-wanita murahanmu keluar masuk rumah ini seenaknya saja...kau mengerti!" jawabku sambil mempelototinya

"belum apa-apa kau sudah mulai mengaturku na...ckckckckckc ..apa yang aku lakukan bukan urusanmu, sejak kapan kau melihat anjing memerintah tuannya" kata Jalal dengan wajah jahatnya,

mendengar perkataannya aku benar-benar kalap, aku meronta tak karuan sampai menggigit keras bahunya kanannya, jalal berteriak dan melonggarkan pelukannya, aku mengambil kesempatan melepaskan diri dan menjauh darinya

"kau benar-benar brengsek!!! Semua laki-laki sama saja, tidak ayahku tidak juga kau, kalian hanya ingin menunjukkan superioritas kalian,kalian hanya ingin mengatur hidupku, kalian hanya ingin terlihat baik dan hebat di masyarakat, kalian tidak punya hati, setidaknya ayahku dulu punya hati tapi sudah mati bersama kepergian ibuku, tapi kau?....." aku tidak melanjutkan perkataanku, aku secepatnya berlari kekamar mandi, beruntung letaknya berada didekat tempatku berdiri jadi Jalal tidak bisa menghalangiku lagi

You Love Me Even When You Dont Know Me (Anthony Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang