Chapter 16

3.8K 159 1
                                    

Ternyata mood Jodha sangat baik seminggu ini , dia bahagia mengerjakan sesuatu yang memang sangat dia cintai, satu lagi yang dapat aku simpulkan tentang istriku Jodha, saat dia mencintai sesuatu dia akan mencintainya sepenuh hati sehingga cintanya padaku sudah sangat paten dan tak terbantahkan lagi, hello darmien tak ada kesempatan buatmu, pikirku tersenyum senang. Rekan bisnisnya adalah wanita separuh baya yang memiliki beberapa pegawai jadi istriku bertugas merancang, mengarahkan dan mengawasi jalannya acara agar sesuai seperti yang client pinta, acara yang mereka handle berlangsung sukses dan menyisakan kesan di hati para tamu, aku mengetahuinya karena aku ada disana, bila istriku mengawasi jalannya acara, aku disana karena di undang sekaligus mengawasi istriku yang cukup keras kepala tidak ambil bagian dalam undangan, ketika relasi bisnisku yang memakai jasa kantor EO tempat istriku bekerja tahu mereka langsung salah tingkah tapi sikap Jodha yang rendah hati membuat mereka merasa lebih baik, mereka mengatakan aku sangat beruntung memiliki teman hidup seperti Jodha, tentu saja aku seratus persen setuju dan menjaga Jodhaku dengan seluruh jiwa raga.

"masih kurang sayang, sudah semalaman kau membuatku terjaga dan sekarang aku mau tidur sampai siang karena mataku tidak bisa dibuka" kata Jodha pelan menutup wajahnya dengan bantal, aku tertawa berusaha menarik bantalnya

"hari ini sabtu jadi aku akan membiarkanmu tidur dan melayani segala kebutuhanmu, sekarang kau harus minum susu dan sedikit biscuit agar anak kita tidak complain lalu membuatmu sakit, setelah itu baru kau boleh tidur lagi princess" kataku lembut dan mencium pipinya setelah berhasil melepaskan bantal yang menutupi wajahnya, Jodha diam dan hanya tersenyum tetap menutup mata, aku mulai melap wajahnya dengan air hangat, tidak beberapa lama pelayan mengetuk pintu dan masuk membawa sarapan Jodha, setelah pelayan pergi aku menyandarkannys di tempat tidur kemudian mendekatkan sedotan kemulutnya, Jodha minum air hangat dengan cepat kemudian menguyah pelan biscuit dan roti yang aku masukkan kemulutnya, terakhir Jodha juga menghabiskan susunya, matanya terus terpejam bahkan saat berdiri sambil kutopang dengan tubuhku untuk gosok gigi istriku yang kumat manjanya tidak membuka matanya sama sekali.

"nah sekarang my Princess boleh bobo lagi" kataku sambil membaringkan Jodha di tempat tidur kemudian mengecup bibirnya yang indah, tangan Jodha menarik tanganku lagi ketika aku akan pergi keluar kamar

"sekarang kau temani aku dulu sampai aku tidur pulas" kata Jodha memeluk tubuhku yang jatuh ketempat tidur, aku tersenyum sambil menggelengkan kepala kemudian memposisikan diri berbaring sambil memeluknya. Tidak beberapa lama Jodha tertidur pulas, perlahan aku turun dari tempat tidur dan keluar kamar untuk sarapan

"Jodha belum bangun?" Tanya bibi ketika aku duduk di meja makan

"belum bi" jawabku singkat

"kenapa nampannya sudah dibawa turun?"

"makanannya sudah habis" jawabku lagi

"kalau belum bangun kok bisa makan" Tanya bibi saling pandang dengan Moti yang baru datang bersama seorang wanita yang tidak kukenal

"aku yang memberinya makan walau matanya masih terpejam, sekarang dia tidur lagi" jawabku tersenyum, bibi dan Moti ikut tersenyum begitu juga wanita itu

"sepertinya kau datang diwaktu yang kurang tepat Salima, Jodha lagi berlagak menjadi Ratu manja hari ini" kata Moti sambil mempersilakan Salima duduk

"oh iya Jalal ini salah satu sahabat Jodha dan Salima ini suami Jodha yang tentunya kau sudah tahu" kata Moti memperkenalkan kami sambil mengedipkan matanya kearah Salima

"selamat datang Salima, Jodha pernah menyebutkan namamu sebelumnya" kataku menyalaminya

"terima kasih, iya aku dan Jodha lumayan dekat, aku baru datang dari India mengunjungi kerabat di sana" balas Salima

You Love Me Even When You Dont Know Me (Anthony Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang